Sosok teman dalam hidup seseorang tentu sangat bermakna. Mereka memberikan dukungan sosial dan emosional, meredakan perasaan kesepian, dan membantu kamu merasa lebih bahagia. Namun nyatanya, beberapa dari kalian tidak menyadari bahwa teman terdekat pun bisa menjadi toxic friend. Lalu, apa sebenarnya ciri-ciri toxic friend yang harus diperhatikan?
Apa saja ciri-ciri toxic friend?
Memang benar adanya bahwa mempertahankan hubungan sosial dapat memperpanjang umur dan menurunkan risiko masalah kesehatan mental serta fisik, termasuk depresi dan tekanan darah tinggi. Namun tanpa disadari bisa jadi kamu mengalami hubungan pertemanan yang tidak sehat atau toxic friend dalam circle kita.
Kita mulai curiga seorang teman adalah toxic friend ketika dia mulai mendominasi setiap perkataan dan semua perlakukannya menunjukkan bahwa ia ingin menang sendiri. Dan berikut ini ciri-ciri toxic friend yang perlu kamu waspadai seperti dilansir dari laman Healthline:Â
1. Merendahkanmu di depan orang lain
Dalam lingkup sebuah pertemanan, bercanda satu sama lain memang hal yang wajar dilakukan, dan sedikit olok-olok tidak berarti persahabatanmu toxic, terutama jika kamu juga tertawa atau menikmatinya.
Namun ketika seorang teman secara teratur merendahkanmu di depan banyak orang dan membuat perasaanmu sengsara, baik mereka menggunakan taktik yang halus atau penghinaan langsung, hal itu bisa jadi salah satu ciri-ciri toxic friend.Â
2. Membicarakan rahasiamu kepada orang lain
Ketika kamu memberi tahu seorang teman tentang suatu hal secara rahasia, dan keesokan harinya, seluruh lingkaran sosialmu mengetahui detailnya. Hal itu perlu diwaspadai.
Siapa pun dapat terpeleset dan mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya. Namun berbeda dengan toxic friend, umumnya mereka akan tampak senang menyebarkan rahasia, bahkan ketika kamu meminta untuk merahasiakan informasi pribadi. Seseorang yang secara konsisten merusak kepercayaanmu mungkin tidak terlalu peduli dengan perasaan yang sedang kamu hadapi.Â
3. Selalu membuat gelisah
Menghabiskan waktu dengan teman dekat seharusnya membuat kamu merasa nyaman, secara umum. Namun ketika menghabiskan waktu dengan satu teman tertentu dan menyebabkan rasa gelisah atau kesal hal itu perlu diperhatikan. Kamu mungkin bahkan tidak memiliki penjelasan yang baik mengapa perasaan gelisah itu timbul. Tetapi ketika merasa lebih lega daripada kecewa saat tidak bersama teman-temanmu, hal itu bisa menjadi salah satu tandanya.Â
4. Tidak mendukungmu
Gambaran sahabat ideal ialah selalu memberikan dukungan kepada sesama. Namun, beda halnya ketika kalian menghadapi toxic friend, setiap pencapaian yang kamu raih dianggap ancaman baginya karena kamu dianggap sebagai kompetisi.
Temanmu ini cenderung merasa tidak senang ketika kamu mencapai sesuatu, bukan malah ikut bangga karena ia berhasil meskipun kamu adalah sahabat sejati.Yang seharusnya dapat apresiasi dan pujian, dia sebagai sahabatmu malah berkata kasar kepadamu dan memberikan kritik atas pencapaianmu.
5. Selalu membandingkan kamu dengan orang lain
Orang-orang memiliki sifat dan perbedaan unik mereka sendiri, dan seorang teman yang baik akan mengenalinya. Mereka tidak akan membandingkan kamu dengan orang lain atau menyiratkan kurang dari orang lain. Mereka pasti tidak menggunakan tekanan teman sebaya untuk membuat kamu melakukan hal-hal yang juga tidak diinginkan.
6. Komunikasi yang menjadi tidak berharga
Saling menghargai satu sama lain tidak berlaku pada toxic friendship. Ketika kamu berkomunikasi dengannya, akan sering muncul perbedaan pendapat yang tidak dihargai.
Malah jika kamu curhat padanya, dia tidak akan memberikanmu saran yang membangun, namun malah kritik dan sarkasme yang menyakiti ataupun kata-kata kasar.
Ketika kamu merasa tersakiti oleh kata-katanya, kamu pun ragu untuk saling berbicara, curhat, atau bertukar pikiran dengannya.
Dampak toxic friend pada kehidupanmuÂ
1. Kamu jadi merasa kesepian dan terisolasi
Menghabiskan waktu dengan teman-teman harus meningkatkan rasa koneksimu dengan dunia luar. Hadirnya toxic friend ini bisa membuat kamu merasa diabaikan. Perasaan kesepian tersebut muncul karena dirimu merasa seperti tidak didukung.
Umumnya teman sejati akan memberikan dukungan saat kamu membutuhkannya. Tentu, dukungan ini tidak selalu nyata. Paling tidak, persahabatan biasanya melibatkan mendengarkan dengan empati dan menawarkan validasi untuk kesusahan dan rasa sakit yang sedang kamu hadapi.
2. Menjadi tidak percaya diri
Ketika kamu mulai percaya pada penghinaan mereka dan mulai meragukan kemampuan diri sendiri, hal itu bisa menyebabkan menurunnya rasa kepercayaan diri.
3. Menyalahkan diri sendiri atas perilaku mereka
Hasil lain dari manipulasi yang telah mereka lakukan akan membuat kamu mulai berpikir bahwa dirimu sendirilah yang salah. Ketika mereka menyerang, kamu mungkin percaya bahwa pantas mendapatkannya.Â
Baca juga: Berduka Karena Covid, Lakukan Hal Ini untuk Temanmu