MediaGo – Pemerintah sedang menyiapkan pelayanan kateterisasi dan radiologi intervensi atau cath lab untuk mengurangi Kematian Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir. Saat ini, layanan cath lab sedang disiapkan di 514 Kabupaten/kota.
Penyakit jantung bawaan merupakan penyebab kematian tersering dari seluruh kelainan bawaan. Terjadi sekitar delapan dari 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian terjadi dalam enam bulan pertama kehidupan, dan 80 persen kematian terjadi pada usia satu tahun.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin menyampaikan, sekitar 12.500-15.000 bayi baru lahir mengalami penyakit jantung bawaan atau kelainan jantung bawaan. Sementara kapasitas operasi baru 1.600 maksimal setahun.
“Jadi ini adalah salah satu upaya untuk mencegah anak-anak kita meninggal karena tidak bisa tertangani karena tidak ada alat dan dokter spesialisnya,” kata Menkes Budi dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan di laman resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (5/1/2023).
Baca juga: 6 Nutrisi Penting MPASI Bayi Usia 6 Bulan |
Saat ini, layanan cath lab sedang disiapkan di 514 Kabupaten/kota dan diprioritaskan untuk pemasangan ring jantung, karena penyakit jantung menjadi penyebab kematian paling tinggi di Indonesia dengan beban pembiayaan paling tinggi. Lebih dari 200 ribu orang meninggal tiap tahun dengan biaya lebih dari Rp9 Triliun.
Direktur Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional (PKIAN) RS Anak dan Bunda Harapan Ockti Palupi Rahayuningtyas mengatakan, dengan operasionalnya layanan cath lab, maka perawatan bayi baru lahir dengan PBJ di NICU dapat dipangkas dari yang sebelumnya membutuhkan waktu perawatan selama dua bulan menjadi hanya 10 hari.
Baca juga: Alasan Bayi Diberi MPASI Setelah 6 Bulan |
Layanan cath lab akan mulai beroperasi pada januari 2023 setelah mendapatkan izin Bapeten. “Dengan adanya cath lab, bayi lahir bisa langsung dilakukan kateterisasi pada usia bayi tujuh hari, sehingga outcome lebih baik dan cepat. Waktu Perawatan di nicu juga lebih singkat,” ujar Ockti
Ke depannya, cath lab akan dikembangkan untuk radiologi intervensi anak untuk prosedur diagnostik dan terapi minimal invasif dengan dibantu modalitas NICU lain seperti USG CT Scan, dan MRI.