MediaGo – Laporan terbaru dari McKinsey terkait industri travel dan pariwisata, ada tanda-tanda permintaan untuk travelling. Konsumen tertarik untuk untuk berwisata kembali setelah larangan untuk traveling dicabut, bahkan bersedia untuk melakukannya sebelum vaksin tersedia.
Selain itu, riset dari Blackbox and Dynata mengungkapkan 44 persen dari responden saat ini tidak ingin untuk melakukan perjalanan internasional, mereka lebih memilih perjalanan domestik dengan mementingkan faktor kesehatan dan keamanan.
Pariwisata domestik juga diprediksi akan semakin diminati saat ini. Tak ayal, pemerintah pun berupaya meningkatkan kembali industri pariwisata dengan membuka beberapa destinasi pariwisata. Platform pemesanan dan manajemen hotel online RedDoorz percaya pada upaya pemerintah dalam memulihkan kembali industri ini.
Baca juga: PSBB Diperketat Kembali, Perhatikan 5 Hal Ini Jika Harus Traveling
“Pertumbuhan bisnis yang cukup positif di kuartal ketiga ini membuat kami semakin optimis dan berharap pariwisata domestik akan pulih kembali. Dengan semangat dan optimisme ini, kami tengah bersiap untuk memasuki fase untuk terus bertumbuh di industri ini,” kata Adil Mubarak, VP Operations of RedDoorz.
Adil menegaskan, saat industri ini kembali normal, RedDoorz telah siap untuk meraih pertumbuhan penuh dan senantiasa terus memberikan nilai lebih kepada konsumen dan stakeholder. Dalam rangka memperkuat rencana ke depan, RedDoorz akan menghadirkan merek hotel baru, yakni, Sans Hotel.
“Saat ini, kami tengah mempersiapkan beberapa properti yang akan menjadi Sans Hotel. Peluncuran merek baru ini nantinya akan memperkuat langkah kami menuju platform multi-brand hospitality. Merek hotel ini akan hadir pada pertengan November 2020 dan akan menjangkau pelancong dari generasi GenZ dan millennial,” ungkap Adil.
RedDoorz Indonesia juga mengalami peningkatan bisnis yang cukup positif di kuartal ketiga 2020. RedDoorz mencatat peningkatan sebesar 80 persen dalam pemesanan kamar dan peningkatan tingkat hunian hingga 50 persen selama Maret hingga Oktober 2020. berdasarkan Laporan STR Hotel Database, perusahaan bisnis intelijen independen untuk hospitality, angka peningkatan bisnis RedDoorz Indonesia ini lebih diatas rata-rata okupansi nasional yang hanya 36 persen.