SDH Lippo Harapan Sekolah Dian Harapan Display Ad
Thursday, July 25, 2024
spot_imgspot_img
HomeKesehatanGangguan Pada Pembuluh Darah, Begini Gejala Diseksi Aorta dan Penanganannya

Gangguan Pada Pembuluh Darah, Begini Gejala Diseksi Aorta dan Penanganannya

Mediago- Aorta merupakan pembuluh darah arteri terbesar di tubuh manusia yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh melalui cabang-cabang arteri dan perannya sangat penting untuk tubuh manusia.

Sedangkan diseksi aorta adalah salah satu gangguan yang terjadi pada pembuluh darah aorta dan tergolong dalam kondisi gawat darurat jantung.

Dimana kondisi dinding pembuluh darah aorta mengalami robekan. Sehingga membuat lapisan dinding pembuluh darah aorta bagian dalam terpisah dengan lapisan bagian tengah dan perlu mendapat penanganan medis segera mungkin.

Menurut Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular dari RS Siloam Lippo Village, dr. Maulidya Ayudika Dandanah, Sp.BTKV (K), ada 2 gejala diseksi aorta yakni gejala mirip penyakit jantung meliputi nyeri dada dengan karakteristik muncul tiba-tiba, nyeri hebat, sesak nafas, pingsan, keringat dingin dan jantung berdebar. Lalu gejala dominan sesuai lokasi robekan, meliputi gejala mirip stroke dan gejala mirip maag.

“Seringkali, penderita baru menyadarinya saat sudah di kondisi kritis, namun ada yang justru tidak bergejala sama sekali. Untuk mengetahui diagnosis aorta, dapat ditemukan dengan CT Scan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan pengobatan yang lebih dini,” jelas dr. Ayu di Tangerang, Kamis (26/10/2023).

Dalam kasus ini, RS Siloam Lippo Village, menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan medis pada gangguan pembuluh darah aorta. Dengan pelayanan yang komprehensif, termasuk metode minimal Invosive hingga perawatan pasca operasi.

“Melalui penanganan dengan cara operasi baik terbuka maupun melalui teknik minimal invasive (endovaskular). Mulai dari mengganti aorta dengan aorta buatan, memasang stent pada aorta, hingga kombinasi keduanya dan pemberian obat-obatan bersifat untuk menjaga faktor resiko tidak memperburuk keadaan pasien,” bebernya.

Sementara itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya diseksi aorta yaitu, menjaga tekanan darah tetap stabil, menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, mengonsumsi obat anti-hipertensi sesuai anjuran dokter, melakukan pemeriksaan secara rutin (terutama bagi penderita hipertensi), menghindari kebiasaan merokok dan terkena paparan asap rokok dan gunakan sabuk pengaman saat menyetir mobil untuk menghindari benturan atau cedera pada dada.

CopyAMP code

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -spot_img

Most Popular