Lelah dengan gebrakan pemerintah Indonesia, tagar #kaburajadulu sedang ramai di platform X. Banyak orang mulai melirik negara-negara yang menawarkan insentif finansial bagi pendatang yang bersedia menetap di daerah tertentu. Beberapa negara memang menghadapi masalah depopulasi dan menawarkan kompensasi bagi siapa saja yang memenuhi syarat untuk tinggal di sana.
Berikut ini adalah beberapa negara yang membayar pendatang untuk menetap:
1. Extremadura, Spanyol

Pada tahun 2024, Extremadura, sebuah komunitas otonom di Spanyol, menghadapi penurunan populasi yang signifikan. Pemerintah setempat meluncurkan program repopulasi bernama “Hidup di Ambroz” untuk menarik penduduk baru ke Lembah Ambroz, provinsi Cáceres.
Bagi warga asing yang bersedia #kaburajadulu dan menetap selama minimal dua tahun, mereka berhak menerima hibah sebesar Rp 250 juta. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
- Belum tinggal di Extremadura dalam enam bulan terakhir
- Memiliki izin tinggal resmi di Spanyol dan nomor identitas asing
- Bekerja jarak jauh di industri teknologi
- Warga negara non-Uni Eropa
Pengajuan hibah ini akan dibuka pada bulan September dan bisa dilakukan secara daring.
2. Albinen, Swiss

Swiss juga memiliki program serupa di kota kecil Albinen. Karena jumlah penduduk yang terus menurun, pemerintah setempat menawarkan dana hingga 50 ribu pound sterling (sekitar Rp 998 juta) bagi keluarga beranggotakan empat orang yang mau pindah ke sana.
Namun, untuk mengikuti program ini, ada beberapa ketentuan:
- Usia di bawah 45 tahun
- Berkewarganegaraan Swiss atau sudah tinggal di Swiss selama 10 tahun
- Rumah yang dipilih harus bernilai setidaknya 180 ribu pound sterling (sekitar Rp 3,59 miliar)
- Bersedia tinggal di Albinen selama 10 tahun
3. Ponga, Spanyol

Ponga, sebuah daerah di Asturias, Spanyol, juga menawarkan insentif keuangan bagi keluarga yang mau #kaburajadulu di sana. Setiap keluarga akan menerima hibah sebesar 2.500 pound sterling (sekitar Rp 49,9 juta).
“Ponga memang agak sulit dijangkau oleh para turis, namun lanskap pegunungannya benar-benar menakjubkan,” ujar seorang penduduk lokal, Wayne.
“Ini adalah tempat yang sempurna untuk hidup selaras dengan alam, dan wilayah ini juga menghasilkan anggur yang luar biasa,” tambahnya.
4. Jepang

Pemerintah Jepang menawarkan insentif sebesar 4,8 juta yen (sekitar Rp 495 juta) bagi pendatang baru yang bersedia #kaburajadulu di daerah pedesaan. Program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan pedesaan yang mulai sepi akibat urbanisasi.
Beberapa wilayah yang termasuk dalam program ini adalah:
- Takahama, sebuah desa nelayan kecil di Prefektur Fukui yang terkenal dengan pantainya
- Shimokawa-cho, daerah pegunungan di Hokkaido yang menawarkan kehidupan selaras dengan alam
5. Antikythera, Yunani

Pulau Antikythera di Yunani menghadapi masalah kekurangan penduduk dan menawarkan bantuan finansial bagi siapa saja yang bersedia pindah ke sana guna melancarkan #kaburajadulu dari Indonesia.
Program ini disponsori oleh Gereja Ortodoks Yunani, yang memberikan subsidi sekitar 400 pound sterling (sekitar Rp 7,9 juta) per bulan selama tiga tahun berturut-turut. Keluarga Yunani mendapatkan prioritas utama, tetapi warga negara lain juga dapat mengajukan permohonan.
Namun, sejak skema ini diumumkan lima tahun lalu, belum ada kabar terbaru mengenai ketersediaan dana ini di situs web pemerintah setempat.
6. Sardinia, Italia

Pemerintah Sardinia, Italia, berupaya menarik penduduk baru dengan menawarkan dana hibah sebesar 12.700 pound sterling (sekitar Rp 253 juta). Program ini bertujuan untuk mendorong keluarga muda menetap di pulau tersebut dan membantu mengatasi depopulasi. Jadi, kamu bisa #kaburajadulu untuk menikmati elegannya hidup di Italia.
Ada satu syarat utama untuk mendapatkan hibah ini: pendatang harus memilih desa yang memiliki populasi kurang dari 3.000 jiwa. Selain itu, dana yang diberikan harus digunakan untuk renovasi rumah di daerah tersebut.
7. Kanada

Tak hanya di Eropa dan Asia, skema serupa juga diterapkan di Kanada. Pemerintah menawarkan bantuan biaya kuliah hingga 12 ribu pound sterling (sekitar Rp 239 juta) bagi individu yang bersedia menempuh pendidikan di Kanada selama empat tahun sebelum menetap secara permanen di salah satu provinsi yang penduduknya masih jarang.
Dengan berbagai pilihan ini, tinggal di luar negeri dengan insentif finansial bukan lagi sekadar impian. Apakah kamu tertarik mencoba salah satunya? Jadi, apakah #kaburajadulu akan terwujud?