MediaGo- Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun pada 2022, meningkat sebesar 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini ditopang oleh lebih rendahnya biaya cadangan kerugian penurunan nilai kredit di lini Institutional banking dan peningkatan pendapatan bunga bersih yang diimbangi dengan lebih besarnya beban pajak.
Dari sisi total Aset Citi Indonesia pada 2022 meningkat sebesar 15,4% secara year- on- year menjadi Rp98 triliun. Hasil ini terutama ditopang oleh kenaikan dana pihak ketiga, yang tumbuh sebesar 15,6%.
Citi Indonesia juga terus menjaga liquiditas bank dan modal yang kokoh dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 27,5%.
Soal gross Non – Performing Loan (NPL), Citi Indonesia mencatatkan gross NPL sebesar 3%, membaik dari 3,29% di tahun sebelumnya.
“Kami yakin portfolio kredit kami tetap dalam kondisi baik dengan penerapan asas kehati – hatian dalam manajemen risiko untuk mengelola dampak dari pandemi,” kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dikutip Kamis, 20 April 2023.
“Selain itu, ka mi juga terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit, dengan pencapaian rasio net NPL yang lebih rendah dari 0.46% menjadi 0.08% dengan periode yang sama tahun lalu,” tambahnya.
Sementara pada lini Institutional Clients Group, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end- to- end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Di tahun 2022, jumlah kredit Institutional group mencapai Rp30,7 triliun.
Global Subsidiaries Group pun terus membukukan pertumbuhan baik dengan membukukan tingkat pertumbuhan rata – rata tahunan (CAGR) sebesar 9,7% dalam empat tahun terakhir. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk Asia ke Asia yang meningkat 13% di sepanjang 2022.
“Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) kami juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di tahun 2022. Volume pembayaran meningkat 55% untuk mata uang lokal dan 62% untuk mata uang asing, dengan total si mpanan dana pihak ketiga meningkat 22% dan 14% di current account,” ujar Batara.
Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 18% sepanjang 2022. Pertumbuhan ini berasal dari solusi manajemen kas yang lebih variatif, market dan kredit.
Dari lini bisnis Retail Banking, Citi Indonesia juga berhasil meningkatkan transaksi investasi digitalnya di 2022, dengan perkembangan sebesar 38%. Di periode yang sama, portofolio pinjaman digital meningkat sebesar 12%.
Dari sisi lini bisnis Kartu Kredit dan Pinjaman, Citi Indonesia telah mencapai pemulihan penjualan kartu kredit ke tingkat pra pandemi.
“Interaksi digital terus menjadi fokus utama kami sejak pembaruan Citi Mobile di 2020. Ini dibuktikan dengan peningkatan signifikan pengguna aktif bulanan yang naik 2,6 kali dari Januari 2020 hingga Desember 2022,” ungkap Batara.
Kinerja positif selama 2022 menunjukkan bahwa ketahanan dan kemampuan Citi dalam beradaptasi di tengah tantangan pandemi dan ekonomi global.