MediaGo – Momentum penguatan kinerja ekonomi global dan kebijakan countercyclical Pemerintah serta kebijakan moneter dan sektor keuangan yang akomodatif telah mampu mendorong berlanjutnya arah pemulihan ekonomi nasional. Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2021 tercatat 7,07 persen year on year (yoy), melanjutkan perbaikan yang telah terjadi hingga triwulan I 2021.
Perkembangan tersebut menunjukkan arah dan strategi pemulihan ekonomi Indonesia yang baik. Realisasi belanja negara yang tumbuh relatif tinggi (9,38 persen, yoy) pada semester I 2021, baik dalam bentuk belanja barang, program bansos, maupun belanja modal memberikan dorongan yang cukup signifikan pada komponen PDB dari sisi pengeluaran.
Konsumsi pemerintah triwulan II 2021 tumbuh tinggi 8,06 persen (yoy). Sementara itu, di sisi konsumsi masyarakat yang mencakup sekitar 55 persen dari total PDB dan mampu mengalami pertumbuhan sebesar 5,93 persen.Â
Baca juga: 5 Negara Dengan Pinjaman Utang Paling Sedikit Di Dunia
Selain faktor base effect momentum Ramadan dan hari raya Idul Fitri, berbagai kebijakan Pemerintah dalam mendukung daya beli masyarakat melalui program bansos, diskon tarif listrik, insentif PPnBM kendaraan bermotor, insentif PPN untuk perumahan, serta relatif terkendalinya inflasi, telah berperan besar mendorong konsumsi masyarakat.
Komponen investasi juga mencatatkan pertumbuhan tinggi (7,54 persen), terutama ditopang oleh investasi bangunan sejalan dengan realisasi belanja modal Pemerintah yang relatif tinggi pada triwulan II 2021.
Kinerja ekspor dan impor juga mengalami lonjakan tajam, masing-masing tumbuh 31,78 persen dan 31,22 persen, sejalan dengan momentum menguatnya kinerja ekonomi global dan meningkatnya harga komoditas. Ke depan, kontribusi non APBN dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi diharapkan semakin besar seiring dengan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: Konflik Dalam Organisasi. Apa Penyebab, Dampak, Jenis, Dan Cara Menyelesaikannya?
Arah pemulihan yang menggembirakan terlihat dari sisi produksi. Penguatan kinerja pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2021 bersifat broad-based, di mana seluruh sektor mampu tumbuh positif. Sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi sekitar 20 persen terhadap PDB nasional berperan sebagai mesin pertumbuhan, tumbuh 6,58 persen (yoy), sejalan dengan tren penguatan PMI Manufaktur Indonesia yang selalu dalam zona ekspansif.
Sektor utama lainnya, yakni sektor perdagangan dan konstruksi, menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan masing-masing tumbuh 9,44 persen dan 4,42 persen. Sektor-sektor penunjang aktivitas pariwisata yang terdampak sangat dalam akibat pandemi, juga menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan.
Pada triwulan II 2021, sektor transportasi dan pergudangan mampu tumbuh 25,10 persen, sementara sektor penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh sebesar 21,58 persen. Sejalan dengan menguatnya harga komoditas global, sektor pertambangan juga tumbuh positif sebesar 5,22 persen.