MediaGo – Swiss-Belhotel Serpong punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Batik Nasional. Hotel bintang empat ini, menggandeng UMKM asal Tangerang Selatan (Tangsel), Datik Batik menggelar fashion show bertajuk Batik Fashion Lunch.
Fashion show tersebut digelar secara unik, di mana para model berlenggak lenggok bukan di panggung melainkan di restoran dan diperagakan oleh staf hotel dengan membawakan karya baju batik unggulan Tangerang Selatan (Tangsel). Mulai dari model batik berdesain formal hingga informal.
“Seperti yang semua kita tahu, bahwa batik adalah warisan kebudayaan Indonesia yang patut sekali kita lestarikan. Tidak hanya sekadar mengenakan batik, tapi kita sepatutnya bangga akan keindahan batik itu sendiri. Melihat dari karya seni yang tidak ternilai dan kami sangat bangga mengenakan batik,” papar Bangkit Ciptadi, General Manager Swiss-Belhotel Serpong, Senin (3/10/2022).
Baca juga: 5 Tips Pakai Baju Batik agar Tetap Trendy dan Fashionable
Pada fashion show batik kali ini, lanjut Bangkit, Swiss-Belhotel Serpong menggandeng UMKM Tangsel, yaitu Datik Batik. Di mana batik karya UMKM asli Tangsel ini, telah diakui baik di dalam maupun luar negeri.
“Saya melihat ini UMKM Datik Batik ini memiliki ciri khasnya sangat kuat sekali di Tangerang Selatan. Terlebih, karya batiknya juga sudah terkenal di manca negara. Maka dari itu, saya menilai sosok Ibu Datik, pemilik Datik Batik, adalah figure yang tepat dalam kesempatan fashion show ini,” kata Bangkit.
Sementara, Datik mengatakan, karya batik yang diciptakannya memang fokus mengangkat kearifan lokal Kota Tangsel. Makanya, pola batik yang dibuatnya berkaitan dengan ciri khas Tangsel, seperti bunga anggrek dan rumah blandongan. “Bunga anggrek merupakan salah satu ikon Tangsel. Saya coba angkat ciri khas Tangsel itu lewat pola desain batik,” ujarnya.
Baca juga: Kisah Inspiratif Mahasiswi Asal Jatim, Sukses Bisnis Hijab hingga ke Luar Negeri
Tak hanya di dalam negeri, karya batiknya pun telah diakui di sejumlah negara. Di antaranya seperti Kamboja, Cina, Makau, Jepang, dan lainnya. Selain itu, karya Datik Batik juga sudah mengantongi hak cipta. “Ada empat desain atau cotak batik yang sudah dipatenkan. Ada motif Anggrek Vandoglas, Anggrek Bulan, dan Anggrek Vandoglas Kombinasi Kacang Kranggan,” kata Datik.
Datik mengaku, dalam membuat karyanya tersebut selalu mengikuti tren yang tengah berkembang. Terutama yang dikhususkan untuk kaum milenial. Baginya, batik bagi kaum milenial harus lebih modern. “Mereka suka yang lebih kasual dan modern. Saya juga coba hadirkan, agar kamu milenial makin tertarik menggunakan batik,” tutup Datik.