MediaGo – Pebulutangkis Greysia Polii bersama rekannya Apriyani Rahayu berhasil lolos ke final bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020. Greysia Polii / Apriyani Rahayu berhasil meraih kemenangan dengan skor akhir 21-17, mengalahkan pasangan dari Korea Selatan, Shin Seung-chan/Lee So-hee.
Nama Greysia Polii sendiri sudah cukup familiar sejak awal tahun 2000-an. Atlet kelahiran 11 Agustus 1987 ini sudah langganan mewakili Indonesia dalam berbagai pertandingan di kancah internasional. Ia juga beberapa kali berganti pasangan di kelas ganda putri.

Lewat akun Instagram miliknya, Greysia Polii mengungkap bahwa ia sudah sedari kecil menekuni bulu tangkis. Selain itu, ia juga sudah memiliki tekad yang kuat kala pertama kali memutuskan untuk menekuni bulu tangkis.
“Apa yang saya pelajari dari saya lahir sampai saya umur 10th dan juga apa yang saya pilih sewaktu saya umur belasan, itu akan mempengaruhi kehidupan saya di umur 20an. Apa yang saya kerjakan di umur 20an itu akan mempengaruhi di kehidupan saya selanjutnya di umur 30an dan apa yang saya lakukan di umur 30an itu akan sangat mempengaruhi kehidupan saya di umur 40an, serta begitu seterusnya sampai saya masih diberikan kesempatan untuk hidup sama Tuhan,” tulis Greysia Polii saat mengunggah potretnya di hari ulang tahun.
Raihan emas pasangan ganda Greysia/Apriyani menjadi catatan penting dalam dunia bulu tangkis Indonesia. Hal itu dikarenakan pasangan ganda putri Indonesia ini baru saja mencatatkan sejarah sebagai pasangan ganda putri pertama yang berhasil meraih emas di olimpiade.
“Kemenangan bersejarah! Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mengamankan emas Olimpiade #Badminton ganda putri pertama #INA – dan #Tokyo2020 pertama di negara ini,” tulis akun twitter resmi Olimpiade @olympics (2/8).
Di balik prestasi yang membanggakan, tidak banyak yang tahu bahwa Greysia Polii ternyata memiliki gelar D3 yang diraih dari perguruan tinggi di Jakarta pada tahun 2015. Kampus mana?
Greysia Polii Lulusan D3 Perpajakan
Dilansir dari laman resmi trisakti.ac.id, Greysia Polii ternyata merupakan alumni dari Universitas Trisakti Jakarta jurusan D3 Perpajakan angkatan 2010.
Semasa kuliah, atlet bulu tangkis kelahiran 1987 ini diketahui harus membagi waktunya untuk latihan, bertanding, dan mengikuti pendidikan di Trisakti. Namun, dengan perjuangan dan semangatnya, Greysia Polii berhasil menyelesaikan kuliahnya pada Oktober 2015. Greysia tidak sendiri, karena ada sejumlah atlet pebulutangkis lain yang juga berkuliah di Universitas Trisakti Jakarta.
Perjalanan Greysia Polii Meraih Emas
Selain perjuangannya menyelesaikan pendidikan, lulusan Universitas Trisakti ini juga telah menempuh perjalanan panjang untuk lolos ke babak final Olimpiade Tokyo 2020.
Pada babak 4 besar, Greysia/Apriyani mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan dengan menang dua gim langsung 21-19 dan 21-17.
Bagi Greysia, final di Tokyo seakan menjadi penebusan untuk kegagalan di dua Olimpiade sebelumnya. Dulu bersama Meiliana Jauhari, Greysia didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012 karena dinilai mengalah di babak Grup C saat berhadapan dengan pasangan Korsel, Ha Jung Eun/Kim Min Jung.

Empat tahun berselang, Greysia yang berganti pasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari harus kandas dan terhenti di perempat final.
Cedera yang dialami oleh Nitya sempat membuat Greysia akan memilih pensiun pada 2017. Namun, selama menunggu Nitya sembuh, Greysia sempat dijajal berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta.
Tidak lama berselang, Apriyani muncul dan menjadi pasangan Greysia di ganda putri. Tak perlu butuh waktu lama, pada tahun itu juga mereka sudah mencicipi menjadi juara Prancis Terbuka dan Hong Kong Terbuka 2017.
Dengan perjuangan dan kerja kerasnya, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menembus peringkat 6 dunia ganda putri (via Badminton World Federation rankings) dan mencatatkan sejarah dengan meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020.