Nama Kevin Diks sudah lama dikaitkan dengan rencana memperkuat Timnas Indonesia. Ia merupakan salah satu pemain yang diincar oleh pelatih Shin Tae-yong, selain Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Mees Hilgers.
Proses untuk mendapatkan komitmen Diks tidak singkat, namun kehadirannya sangat diharapkan untuk memperkuat lini pertahanan tim. Diharapkan proses naturalisasinya dapat rampung sebelum jeda internasional berikutnya, sehingga ia bisa memperkuat Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi, atau setidaknya pada Maret tahun depan.
Profil Kevin Diks
Kevin Diks Bakarbessy lahir di Apeldoorn, Belanda, pada 6 Oktober 1996. Ia memiliki garis keturunan Indonesia dari Ambon. Pada sesi tanya jawab dengan pembaca Goal Indonesia pada tahun 2020, Diks menyatakan bahwa memperkuat Timnas Indonesia adalah sebuah kebanggaan. Ia bahkan memiliki tato Pulau Ambon di tangannya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhurnya.
“Kebanggaan, leluhur, keluarga—saya tahu dari mana saya berasal. Saya punya tato Pulau Ambon, tempat asal keluarga saya, dan saya bangga dengan itu. Itulah yang membuat seseorang ingin bermain untuk sebuah negara,” ujar Diks.
Meski posisi utama Diks adalah bek tengah, ia juga bisa bermain sebagai bek kanan, bek kiri, dan gelandang bertahan. Pemain setinggi 186 cm yang kini bermain untuk FC Copenhagen ini sangat cocok dengan gaya permainan yang diinginkan Shin Tae-yong, karena fleksibilitasnya di lapangan.
Proses Naturalisasi Kevin Diks
Jika semua berjalan sesuai rencana dan Diks telah menyerahkan dokumen yang diperlukan, proses naturalisasinya kemungkinan akan serupa dengan Eliano Reijnders dan Mees Hilgers. Keduanya mengucapkan sumpah di Kedutaan Besar Indonesia di Brussels, Belgia. Mengingat Diks bermain di Denmark, proses ini mungkin bisa diselesaikan di Kopenhagen.
Tanggapan Media Malaysia
Media Malaysia, Palatao Bola, mengungkapkan rasa iri terhadap langkah cepat Indonesia dalam menambah pemain keturunan berkualitas. Di sisi lain, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) belum berhasil mendapatkan pemain keturunan yang diinginkan.
“Indonesia terus menambah pemain setiap bulan, sedangkan Malaysia masih belum berubah,” tulis Palatao Bola melalui akun Instagram mereka, @palatao_bola, dalam unggahan yang menampilkan foto Kevin Diks bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Prestasi Kevin Diks
Sabtu, 12 Oktober 2024, menjadi hari membahagiakan bagi pencinta sepak bola Indonesia. Pada hari itu, Erick Thohir resmi memperkenalkan Kevin Diks sebagai calon pemain Timnas Indonesia selanjutnya.
Kevin Diks bukanlah pemain sembarangan. Sebelum menjadi andalan di FC Copenhagen, ia pernah bermain untuk klub top Belanda, Feyenoord Rotterdam, serta klub Serie A Italia, Empoli dan Fiorentina.
Pada usia 28 tahun, Diks telah mencatatkan 17 penampilan di Liga Champions. Prestasi terbaiknya adalah membawa FC Copenhagen lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2023-2024.
Perkembangan Naturalisasi Pemain Keturunan Lain
Sebelum Kevin Diks, PSSI juga memperkenalkan Mees Hilgers (FC Twente) dan Eliano Reijnders (PEC Zwolle) sebagai calon pemain Timnas Indonesia. Dua minggu setelah diperkenalkan, Hilgers dan Reijnders resmi mendapatkan paspor Indonesia dan menjalani debut saat Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Bahrain pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Oleh karena itu, Kevin Diks harus menyelesaikan proses naturalisasi untuk mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI) sebelum dapat membela Timnas Indonesia. Selain itu, ia juga perlu mengurus proses perpindahan federasi dari KNVB (Federasi Sepakbola Belanda) ke PSSI, yang memerlukan persetujuan dari FIFA.
Belakangan ini, proses naturalisasi pemain Timnas Indonesia berlangsung dengan sangat cepat. Jika Kevin Diks mengikuti proses yang sama, maka debutnya di Timnas Indonesia bisa segera terlaksana. Diperkirakan, ia bisa tampil pada 15 November 2024 mendatang, ketika Indonesia menghadapi Jepang di Stadion Gelora Bung Karno.
Sementara itu, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) masih menghadapi kesulitan dalam meyakinkan pemain keturunan mereka untuk memperkuat Timnas Malaysia.