Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil 49 tokoh yang akan menjadi calon menteri dan wakil menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Senin (14/10/2024). Pemanggilan berlangsung sejak sore hingga malam hari dan dilakukan menjelang pelantikan resmi kabinet pada 20 Oktober 2024.
Di antara mereka yang hadir, terdapat beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Maju, seperti Airlangga Hartarto, Sri Mulyani Indrawati, Agus Gumiwang, Bahlil Lahadalia, Agus Harimurti Yudhoyono, Zulkifli Hasan, Erick Thohir, Budi Gunadi Sadikin, dan Pratikno. Selain itu, beberapa politisi juga dipanggil, termasuk Fadli Zon dari Gerindra, Meutya Hafid dari Golkar, Maruarar Sirait dari Gerindra, Abdul Kadir Karding dari PKB, dan Nusron Wahid dari Golkar.

Yang menarik perhatian adalah kehadiran beberapa tokoh tak terduga, seperti Veronica Tan, mantan istri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), serta Widiyanti Putri Wardhana, istri mantan Direktur Utama Indika Energy, Wishnu Wardhana. Beberapa akademisi juga hadir, termasuk Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Yassierli.
Selepas pertemuan, Prabowo menyatakan bahwa pemanggilan ini merupakan bagian dari seleksi calon menteri dan wakil menteri yang telah berlangsung lama. Ia menegaskan bahwa dari 49 tokoh yang dipanggil, belum semuanya hadir, dan pemanggilan akan dilanjutkan pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Ada 6 Perempuan dalam Daftar Calon Menteri Prabowo

Dari para tokoh yang dipanggil, terdapat enam perempuan yang menjadi calon menteri. Meutya Hafid, politisi senior Partai Golkar, adalah salah satunya. Meutya mengaku diminta memperkuat kabinet Prabowo sesuai dengan bidang keahliannya. Meskipun belum memberikan detail spesifik, Meutya dikabarkan akan menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Selain Meutya, Arifah Choiri Fauzi, Sekretaris PP Muslimat NU, juga termasuk dalam daftar calon menteri. Widiyanti Putri Wardhana, yang juga merupakan pengusaha sekaligus Komisaris PT Telada Prima Agro, turut hadir. Ribka Haluk, penjabat Gubernur Papua Tengah, juga diundang dan menyatakan akan bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran, meskipun belum mengungkapkan kementerian yang akan diampunya.
Sri Mulyani Indrawati, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan, menyebut bahwa Prabowo meminta dirinya melanjutkan peran tersebut untuk masa jabatan mendatang. Sementara itu, Veronica Tan menyatakan bahwa Prabowo memintanya untuk menangani pemberdayaan perempuan dan anak-anak, sesuai dengan kiprah Veronica dalam isu sosial tersebut.
Ada Profesor dari Tsinghua University

Salah satu tokoh yang diundang adalah Prof. Stella Christie, Guru Besar di Tsinghua University, Beijing, China. Prof. Stella, yang hadir pada Selasa (15/10/2024), merupakan seorang ilmuwan asal Indonesia. Dalam keterangannya kepada wartawan, Stella menjelaskan bahwa ia memiliki latar belakang pendidikan di bidang ilmu kognitif (cognitive science), dengan gelar S1 dari Harvard University serta S2 dan S3 dari Northwestern University. Ia juga pernah menjabat sebagai Guru Besar di Swarthmore College, salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat, sebelum bergabung di Tsinghua University.
“Saya mempelajari bagaimana manusia berpikir, yang melibatkan otak, pikiran, serta interaksinya pada manusia, hewan, dan kecerdasan buatan (AI),” jelas Stella. Namun, ia belum mengungkapkan peran spesifik yang akan diberikan kepadanya dalam kabinet Prabowo.
Proses pemanggilan tokoh-tokoh ini merupakan bagian dari persiapan Prabowo menjelang pelantikan dan penyusunan kabinetnya yang diharapkan dapat memperkuat pemerintahan mendatang.