SDH Lippo Harapan Sekolah Dian Harapan Display Ad
Tuesday, October 15, 2024
spot_imgspot_img
HomeKesehatanMenghadapi Tantangan Pemberian MPASI bersama dr. Yanuar Saputra dan Doodle Exclusive Baby...

Menghadapi Tantangan Pemberian MPASI bersama dr. Yanuar Saputra dan Doodle Exclusive Baby Care

Mediago.id- Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai memasuki tahapan makanan pendamping ASI (MPASI). Bagi sebagian ibu, harus paham betul strategi tantangan pemberian MPASI tersebut. Seperti apa strategi tantangan pemberian MPASI yang dapat diterapkan? Berikut ulasan dr. Yanuar Saputra W, M.Kes, Sp.A bersama Doodle Exclusive Baby Care:

-Bayi usia 6 bulan sudah harus memiliki tinggi protein dan kalsium yang sangat penting untuk tumbuh kembang.

-Memiliki kadar lemak yang tinggi, karena dengan lambung yang kecil bayi mendapatkan nutrisi yang banyak.

-Mineral besi. Terkadang bayi memiliki faktor resiko dengan ibu anemia atau lahir prematur dengan kandungan zat besi yang kurang sehingga lebih beresiko mengalami anemia. Seperti daging-dagingan (otot merah), hati ayam, hati sapi.

-Nutrisi alami tinggi asam lemak dan omega tiga, seperti ikan salmon, ikan gabus selain tinggi protein juga asam lemak.

Yanuar juga menuturkan, orangtua tidak boleh menduga-duga anak mengalami alergi yang sama. Karena alergi pada orangtua memang bisa diturunkan kepada anak, tetapi terkadang tidak sama.

“Menurut umur, alergi bisa dibagi menjadi beberapa yakni untuk usia kurang dari 12 bulan biasanya alergi susu sapi, seafood, telor dan kacang-kacangan. Dan untuk usia diatas 1 hingga 2 tahun paling sering seafood, telor, susu dan kacang-kacangan. Kapan saatnya curiga anak mengalami alergi? Gejalanya biasanya gatal, kulitnya memerah, membengkak mukanya, muntah, mencret, Buang Air Besar (BAB) konsepasi, batuk, apalagi bisa terjadi sesak nafas bahkan bisa hilang kesadaran,” terangnya.

Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Lira Medika Karawang ini menjelaskan saat anak melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) tidak perlu kuatir, asal tidak mempengaruhi berat badan tetapi dicari penyebabnya.

Cara mengatasi anak susah makan ketika MPASI:

  • Berikan porsi makan yang sesuai.
  • Tidak memberikan gadget ketika memberikan anak makan.
  • Buat suasana makan menyenangkan.
  • Tidak memberikan cemilan berlebihan.
  • Tidak memberikan makan ketika anak sedang mengantuk.
  • Hindari distraksi ketika makan.
  • Buatlah makanan dengan bervariasi sesuai dengan usianya.
  • Menerapkan feeding rules dengan durasi makan hanya 30 menit tidak boleh lebih.

Diakhir perbincangannya, dr. Yanuar Saputra berpesan bahwa anak merupakan suatu pribadi yang unik dan berbeda. Sebagai orangtua cukup menyediakan dan memberitahu saja, sehingga anak kenal makanan dan bukan makanan sehingga mengetahui rasanya.

“Bukan berarti penolakan diawal si anak tidak suka. Pengulangan yang diulang-ulang hingga 20 kali coba, jika lebih berikan makanan yang lain. Yang paling penting pemantauan tumbuh kembangnya, yang harus naik berat badannya. Jika berat badan naik otomatis tinggi badan juga akan naik. Perhatikan patokan Kartu Menuju Sehat (KMS), jangan malas membawa anak ke posyandu sebulan sekali untuk memantau perkembangan tumbuh kembang anak,” tutupnya.

CopyAMP code

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -spot_img

Most Popular