Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, buka-bukaan memberikan dukungan kepada pasangan Pramono Anung dan Rano Karno. Langkah ini muncul setelah mantan Presiden Joko Widodo secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.
Menurut laporan Tempo, indikasi dukungan Anies kepada Pramono terlihat saat pertemuan di kediaman Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada 20 November 2024. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Forum Ulama dan Habaib (Fuhab), Luthfi Zawawi, beserta sejumlah tokoh Islam lainnya.
Kemudian, Pramono dan Rano bergabung dalam diskusi yang membahas tantangan penerimaan pasangan itu di kalangan pemilih Islam, terutama di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Kelompok tersebut masih merasakan sentimen negatif terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang menjadi pengusung utama pasangan tersebut. Dalam pertemuan itu, Fuhab sepakat mendukung Pramono setelah Anies menunjukkan dukungannya.
Keputusan Anies karena Jokowi?
Seorang sumber yang dekat dengan Anies Baswedan dan tim pemenangan Pramono-Rano menyatakan bahwa salah satu alasan utama Anies mengambil langkah ini adalah sikap politik Jokowi. Dalam sebuah video yang tersebar pada 14 November 2024, Jokowi secara resmi mendukung Ridwan Kamil dan Suswono, pasangan calon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hari yang sama saat video itu beredar, Pramono menemui Anies untuk membicarakan kemungkinan dukungan. Pertemuan itu berlangsung sehari kemudian di rumah Anies.
Namun, Aldi Setiawan Yodi, juru bicara tim pemenangan Pramono-Rano, membantah bahwa video dukungan Jokowi menjadi pemicu pertemuan tersebut.
“Mas Pram tak peduli langkah politik lawan. Dia berfokus pada apa yang bisa dikerjakan,” ujar Aldi kepada Tempo, Jumat, 22 November 2024.
Di sisi lain, juru bicara Anies, Sahrin Hamid, menjelaskan bahwa Anies masih menunggu hasil uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota yang diajukan oleh para pendukungnya.
Mereka meminta Mahkamah Konstitusi untuk mempertimbangkan opsi kotak kosong dalam surat suara Pilkada Jakarta sebagai bentuk protes terhadap kegagalan Anies menjadi calon gubernur. Namun, pada 14 November 2024, Mahkamah Konstitusi menolak permohonan tersebut.
“Setelah adanya putusan MK, Mas Anies mulai terbuka memberikan dukungan kepada Mas Pramono,” ungkap Sahrin pada Selasa, 19 November 2024.
Seminggu setelah putusan MK dibacakan, Anies hadir dalam rapat akbar di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut, ia secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Pramono dan Rano. Dengan didampingi kedua calon tersebut, Anies meminta para pendukung untuk mengawal Pilkada Jakarta.
“Kalau itu dijaga, insyaallah apa yang selama ini sudah dikerjakan akan dituntaskan oleh Mas Pram dan Bang Doel (sapaan akrab Rano Karno),” ujarnya di depan massa pendukung.
Menurut Sahrin, alasan utama Anies memberikan dukungan adalah keselarasan visi dan misi yang dimiliki Pramono-Rano dengan program kerja yang pernah dijalankan Anies selama masa pemerintahannya.
“Kalau kita lihat, janji yang disampaikan Mas Pram dan Bang Doel dalam dokumen visi dan misinya, relatif melanjutkan apa yang sudah dijalankan oleh Mas Anies pada 2017-2021,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa figur Pramono mampu menjadi jembatan untuk menyatukan berbagai komunitas besar di Jakarta.
Tanggapan Ahok dan Maruar Sirait atas Sikap Anies Baswedan
Dukungan Anies Baswedan ini juga mendapat tanggapan dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang kini menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian. Ahok menyambut baik langkah Anies tersebut.
“Puji Tuhan bisa nambah suara untuk kemenangan Mas Pram dan Bang Doel,” kata Ahok kepada media pada Sabtu, 16 November 2024. Ia optimis dukungan ini akan semakin memperkuat posisi pasangan yang diusung PDIP.
Sementara itu, Maruarar Sirait, politikus Partai Gerindra, memberikan pandangan menarik tentang dampak politik dukungan Anies. Menurutnya, langkah Anies seperti “membangunkan macan tidur”. Ara menjelaskan bahwa istilah tersebut merujuk pada aktivasi dukungan dari Presiden ke-7 Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto, yang sebelumnya cenderung pasif. “Dengan adanya dukungan Anies, konsolidasi pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menjadi sangat cepat,” ujar Ara dalam sebuah diskusi politik di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 22 November 2024.
Ara mengapresiasi sikap Anies yang akhirnya menunjukkan keberpihakan politik secara terbuka. Menurutnya, langkah ini mengubah peta dukungan politik di Pilkada Jakarta secara signifikan. “Saya berterima kasih kepada Mas Anies yang sudah mendukung Pramono dan Rano. Ini akan membuat peta dukungan berubah dalam beberapa hari ke depan,” tandasnya.