MediaGo – Tahun depan bisa menjadi tahun yang gelap bagi dunia, di mana ancaman resesi semakin nyata terjadi. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memastikan bahwa tahun 2023 akan terjadi resesi ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan suku bunga yang tinggi.
Tanda ini sudah dimulai oleh Amerika Serikat, dimana negara adidaya ini menaikkan suku bunganya. The Fed mengerek suku bunga hingga naik 75 basis poin dalam dua bulan terakhir ini. Ancaman resesi 2023 pun dimulai, negara-negara di dunia mulai ketar-ketir terkena resesi.
Berikut ini daftar negara-negara di dunia yang terancam mengalami resesi 2023:
1. Amerika Serikat
Negara adidaya ini pun sudah khawatir akan terjadi resesi 2023. Kondisi itu mulai terlihat saat kuartal I 2022, pertumbuhan ekonomi negara ini mengalami kontraksi 1,6%. Pertumbuhan ekonomi di kuartal II semakin memburuk hingga mencapai 0,6%.
Meski selama dua kuartal pertumbuhan ekonomi Amerika Serikan terkontraksi, negara ini belum masuk dalam kategori resesi. Kondisi resesi akan dimumumkan oleh Business Cycle Dating Committee.
2. China
Bank Dunia pada akhir September 2022 memperoyeksikan pertumbuhan ekonomi negara di tahun ini hanya sebesar 2,8% saja. Penurunan ini sangat signifikan dan jauh dari prediksi sebelumnya, di mana pertumbuhan ekonomi China diperkirakan sebesar 5,0%.
“Kami memproyeksikan pertumbuhan PDB riil melambat tajam menjadi 4,3 persen pada 2022 sampai dengan 0,8 poin, persentase lebih rendah dari yang diproyeksikan dalam Pembaruan Ekonomi China Desember,” tulis IMF dalam laporan perekonomian China Juni 2022.
3. Korea Selatan
Analis Samsung Securities Seo Jung-hun menyebut saham Korea Selatan seperti pasar saham Taiwan, sensitif terhadap momentum siklus ekonomi dan bereaksi terhadap ketakutan resesi. Pasar sahan Korea Selatan jatuh sejak awal Juli 2022 karena investor khawatir kenaikan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi bakal memicu perlambatan ekonomi.
4. Mongolia
Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, memperkirakan kondisi keuangan global yang lebih ketat dan dampak geopolitik bakal memperburuk profil keuangan eksternal Mongolia yang lemah.
“Kami memproyeksikan defisit neraca berjalan Mongolia pada 2022 akan melebar menjadi 16,3 persen dari PDB dan beban utang luar negeri bersihnya menjadi besar pada 167 persen dari PDB,” tulis analis Fitch.
5. Laos
Pada semester I 2022, inflasi Laos meningkat sebesar 25% secara tahunan (yoy). Per Agustus 2022, inflasi Laos sudah mencapai 30.1%. Harga BBM di negara ini juga melonjak 107,1% dari tahun sebelumnya dan nilai mata uang lokal pun anjlok.
6. Myanmar
Data tradingeconomics.com mencatat inflasi Myanmar mencapai 18,15 persen (yoy) pada Mei 2022. Negara ini masih belum merilis angka pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Pertumbuhan ekonomi terakhir yang dirilis adalah 2021 sebesar minus 18 persen.
Itulah beberapa negara di dunia yang terancam mengalami resesi 2023. Bagaimana dengan Indonesia? Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia memiliki ketahanan yang cukup kuat. Meski nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga enam persen.
