MediaGo – Layaknya alas kaki seperti sepatu atau sandal yang sering dipakai akan habis, ban pada kendaraan juga bisa mengalami kondisi yang sama. Ban akan cepat habis apabila kendaraan sering sekali dipakai. Jika tidak segera diganti, kondisi ban yang sudah tidak baik bisa mengancam keselamatan orang yang ada di dalamnya.
Satu contoh yang harus memperhatikan kondisi ban, yakni pada kendaraan niaga. Kondisi ban yang buruk, bukan hanya mengancam keselamatan pengemudinya, tetapi juga kerusakan barang yang diangkut, dan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), sekitar 60-70 persen kecelakaan truk disebabkan oleh human error, antara lain manajemen waktu berkendara yang kurang baik, perilaku pengemudi, dan keterampilan pengemudi. Selain itu faktor lainnya adalah kondisi kendaraan termasuk ban serta faktor eksternal seperti kondisi geometrik jalan yang kurang memadai.
Terkait hal itu, produsen ban, Hankook Tire berupaya membantu para pelanggan dari para mitra fleet kami dalam menerapkan optimalisasi kendaraan niaga dengan pemilihan ban yang tepat dan sesuai. Berikut ini beberapa tips memilih ban kendaraan niaga:
Pertama, pengendara perlu memahami jarak tempuh yang akan dilalui kendaraan, apakah jarak jauh, jarak menengah, atau jarak dalam kota. Kemudian pertimbangkan kondisi jalan, apakah off road, jalan perkotaan (on-road) atau kombinasi antara on dan off road.
Hal ini akan menentukan spesifikasi ban yang diperlukan agar mampu menunjang kendaraan niaga dengan optimal. Bagi kendaraan yang beroperasional di jalan aspalt (on-road) dapat menggunakan tipe kembang ban halus, sedangkan untuk kondisi jalan kombinasi, dapat menggunakan tipe kembang mixed, dan untuk off-road dapat menggunakan tipe kembang ban off atau kasar.
Untuk mempermudah dalam menentukan pemilihan ban, Hankook memberikan kode-kode pada produk TBR-nya (Truck and Bus Radial), antara lain yaitu kode H untuk penggunaan regional atau on-road, kode M untuk penggunaan kombinasi atau mixed services.
“Kemudian ada kode penentu posisi yang terdiri dari kode A untuk semua posisi, kode D untuk posisi Drive, dan kode T untuk posisi Trailer. Sebagai contoh, ban AH31K adalah tipe ban TBR Hankook yang dapat digunakan untuk semua posisi (depan/belakang) untuk kondisi jalan regional (on-road)”, jelas National Sales Manager TBR (Tire & Bus Radial) PT. Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni.
Kedua, pengendara perlu memperhatikan Indeks Beban dan Kecepatan. Aspek ini menjadi salah satu penentu dalam menentukan kemampuan ban dalam menopang beban muatan dan kecepatan. Jika kendaraan menampung beban yang melebihi kapasitas ban, maka, tekanan angin harus disesuaikan (ditambah) dan kecepatan perlu diturunkan.
Pada Maret lalu, pemerintah dan pelaku usaha sedang mendiskusikan wacana pembatasan usia pakai kendaraan niaga yang terbagi menjadi 25 tahun untuk bis komersial, 20 tahun untuk truk, dan 15 tahun untuk bis pariwisata. Adapun dari sisi pelaku usaha, penentuan regulasi masa pakai kendaraan sangat penting karena akan berdampak pada nilai asset dan biaya operasional bisnis.