Meghan Trainor baru-baru ini mengejutkan penggemarnya dengan penampilannya yang tampak jauh lebih langsing dalam unggahan Instagram terbarunya. Tak butuh waktu lama bagi para pengikutnya untuk memenuhi kolom komentar dengan berbagai respons, termasuk pujian dan spekulasi terkait perubahan bentuk tubuhnya yang signifikan.
Beberapa penggemar bahkan menuding penyanyi “All About That Bass” ini menggunakan Ozempic, obat diabetes yang sering digunakan untuk menurunkan berat badan.
“LMFAO, body positivity sampai kamu bisa dapetin Ozempic,” tulis salah satu pengguna Instagram, seperti dikutip dari Page Six.
Meski menghadapi berbagai spekulasi, Meghan Trainor sebenarnya sudah pernah berbicara secara terbuka tentang perjalanannya dalam menurunkan berat badan. Setelah melahirkan putranya, Riley, ia mengalami kenaikan berat badan yang signifikan dan mencapai titik terberat dalam hidupnya. Hal ini membuatnya merasa perlu melakukan perubahan besar demi kesehatan dan kebahagiaannya.
Perjuangan Meghan Trainor Menurunkan Berat Badan

Trainor mengungkapkan bahwa setelah menjalani operasi caesar untuk melahirkan Riley, ia merasa berada di kondisi terburuknya. Saat itu, berat badannya mencapai 200 pon (sekitar 90 kg). Ia pun menyadari bahwa perubahan gaya hidup menjadi satu-satunya jalan untuk kembali merasa nyaman dengan tubuhnya.
“Berat badan saya sekitar 200 pon saat saya melakukan operasi caesar,” ungkapnya kepada ET Canada pada tahun 2022, dikutip dari Times of India.
“Saya merasa tidak enak badan. Saya tidak pernah dijahit sebelumnya, jadi dengan bekas luka operasi caesar ini, saya berada dalam situasi yang sangat buruk dan saya ingin berada dalam situasi yang baik untuk anak saya,” tambahnya.
Keinginannya untuk menjadi ibu yang sehat bagi putranya menjadi motivasi utama dalam perjalanan transformasinya. Ia memulai dengan pendekatan yang lambat tetapi konsisten, menggabungkan perubahan pola makan dan rutinitas olahraga yang disiplin.
Pola Makan Sehat dan Rutin Olahraga

Salah satu langkah pertama yang diambil Trainor dalam menurunkan berat badan adalah mengubah pola makannya. Ia mulai mengonsumsi makanan dengan kandungan protein lebih tinggi untuk mendukung latihannya dan mempercepat proses metabolisme.
Dalam wawancara dengan Women’s Health, ia menjelaskan bahwa sarapan biasanya terdiri dari dua butir telur dan beberapa potong daging kalkun organik. Sementara itu, untuk makan siang dan makan malam, ia dan suaminya memilih menu yang kaya protein serta karbohidrat sehat guna mempertahankan energinya sepanjang hari.
Namun, perubahan pola makan saja tidak cukup. Trainor juga secara rutin berolahraga untuk membantu membakar kalori dan membentuk tubuhnya. Ia mengaku jatuh cinta dengan latihan angkat beban yang ternyata memberikan dampak besar bagi kesehatannya.
“Saya tidak tahu bahwa angkat beban akan mengubah hidup saya sedemikian rupa,” katanya dengan antusias.
Dengan dedikasi yang tinggi, Trainor pergi ke pusat kebugaran atau gym sebanyak tiga kali dalam seminggu. Kombinasi latihan beban dan pola makan yang seimbang membantunya menurunkan sekitar 60 pon (sekitar 27 kg), dan lebih dari sekadar perubahan fisik, ia merasa lebih sehat dan percaya diri dibanding sebelumnya.
Perubahan Fisik dan Mental yang Positif

Transformasi Meghan Trainor tidak hanya mencerminkan perubahan fisik, tetapi juga mental. Ia merasa lebih berenergi, lebih bahagia, dan lebih siap menghadapi peran barunya sebagai ibu. Ia juga semakin percaya diri dan bangga dengan perjalanan yang telah ia tempuh.
Meskipun masih menghadapi komentar negatif atau spekulasi mengenai caranya menurunkan berat badan, Trainor tetap fokus pada apa yang membuatnya merasa lebih baik. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang yang juga ingin menjalani gaya hidup lebih sehat tanpa harus terburu-buru atau merasa tertekan.
Kisah Meghan Trainor menunjukkan bahwa perubahan besar tidak terjadi dalam semalam. Dengan komitmen, kesabaran, dan motivasi yang kuat, siapa pun bisa mencapai kesehatannya yang optimal, tanpa harus mengorbankan kesejahteraan mental dan emosional mereka.