Salah satu bagian paling penting dalam diri yaitu kecerdasan emosional atau EQ. Ini adalah tentang perasaan dan kemampuanmu untuk berempati dengan orang-orang di sekitar. Tentu saja kesehatan emosional ini tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik, lho. Namun sayangnya banyak orang yang mengabaikan kecerdasan emosional. Lalu, bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional dalam diri?
IQ dan EQ, apa bedanya?
Melansir penjelasan dari laman Hello Sehat, tidak seperti kecerdasan intelektual atau yang dikenal dengan IQ, EQ atau kecerdasan emosional adalah kemampuan yang bisa dipelajari, bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir. Namun, mempelajari kecerdasan emosional tak ada artinya jika tidak menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan.
Hanya karena kamu tahu bahwa harus melakukan sesuatu, bukan berarti akan melakukannya, terutama saat terbebani stres, yang bisa mengalahkan niat baik dalam diri.
Seperti yang diketahui, menjadi orang tercerdas yang paling sukses tak menjamin bisa menjadi orang paling sejahtera dalam hidup. Kamu mungkin mengenal orang yang cemerlang secara akademis tetapi tidak kompeten secara sosial, dan tidak berhasil dalam pekerjaan atau hubungan pribadinya. Kecerdasan intelektual (IQ) tidaklah cukup untuk dengan sendirinya sukses dalam kehidupan.
Ya, IQ bisa membantu masuk ke perguruan tinggi, tetapi kecerdasan emosional alias EQ-lah yang akan membantu mengatasi stres dan emosi saat menghadapi ujian akhir. IQ dan EQ ada secara bersamaan dan akan paling efektif saat keduanya saling membangun satu sama lainnya. Jadi, meningkatkan EQ tidak kalah penting dengan IQ.
Cara meningkatkan kecerdasan emosional (EQ)
Mempelajari cara meningkatkan kecerdasan emosional adalah keterampilan bermanfaat yang akan membantu siapa pun yang berjuang melawan emosinya. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan menjaga kesehatan emosional dengan perawatan diri dan kesadaran diri seperti dilansir dari laman Fimela:
1. Sebutkan perasaan yang tidak nyaman
Setelah kamu memperhatikan tentang perasaan tidak nyaman, lanjutkan untuk menamainya. Jika kamu bisa mengenali perasaanmu, kamu berada di jalur yang tepat untuk menjaga diri sendiri secara emosional ketika kamu sedang kesal.
Hadir dan rasakan ke dalam perasaan. Katakanlah, misalnya, kamu merasa terluka. Sakit hati adalah bagian dari kategori sedih. Kamu telah mengidentifikasi perasaan itu dengan memberinya perhatian penuh, mirip dengan apa yang diinginkan seorang anak.
Setiap jenis perasaan menyebabkan respons tertentu dalam tubuh. Pernahkah kamu secara sadar memperhatikan bagaimana rasa takut di tubuhmu, dibandingkan dengan kesedihan? Atau bagaimana rasanya marah, dibandingkan dengan rasa malu? Kesedihan, misalnya, adalah energi yang berat, sedangkan ketakutan adalah energi tegang atau gugup. Kemarahan adalah energi yang berapi-api dan seringkali meledak. Sadarilah berbagai jenis perasaan, tentang bagaimana dan di mana perasaan itu menempati tubuhmu.
2. Merawat perasaan tidak nyaman
Setelah kamu mengetahui jenis perasaan yang kamu alami, kamu dapat melanjutkan untuk memeliharanya. Ini adalah langkah penting. Kamu mungkin tahu bahwa kamu terluka dan kamu dapat menyebutkan emosi itu. Namun, jika kamu tidak memupuknya, kemungkinan besar kamu akan kembali ke pola lama makan berlebihan atau perilaku destruktif lainnya.
3. Temukan kebutuhanmu
Di bawah setiap emosi yang tidak nyaman adalah kebutuhan yang tidak terpenuhi. Dengan satu tangan di jantung dan tangan lainnya di perutmmu, tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang saya butuhkan?”
Ini adalah pertanyaan yang kuat untuk ditanyakan pada diri sendiri ketika kamu kesal dengan suatu situasi. Kekuatanmu berasal dari memahami apa yang ingin ditunjukkan oleh jiwamu kepada dirimu. Ia ingin kamu tumbuh, belajar, dan menjalani kehidupan yang lebih berkembang. Jiwamu tidak ingin kamu tetap berada dalam drama, sabotase, korban, atau energi. Ia tidak ingin kamu tetap berada dalam kotak pembatas yang dibangun dari sistem kepercayaan yang terbatas.
4. Terakhir percayalah bahwa kamu layak untuk memenuhi kebutuhanmu
Jangan menyalahkan diri sendiri jika kamu tidak memproses emosimu secara produktif setiap saat. Kamu adalah manusia, belajar cara baru untuk hidup dan mencintai. Ini adalah proses seumur hidup untuk membuka cinta. Belajarlah untuk berada di sana untuk diri sendiri sehingga kamu tidak akan menciptakan drama yang tidak perlu dalam hubunganmu.
Luangkan waktu sepuluh menit atau lebih, lalu fokuslah dengan mengambil beberapa napas. Ketika kamu mempraktikkan cara baru berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain, kamu akan merasa lebih sedikit beban di tubuhmu.
Baca juga: Punya Kecerdasan di Atas Rata-Rata, Ini 7 Idol K-pop yang Memiliki IQ Tinggi