Mediago.id – Menjamu wakil Jerman, Borussia Dortmund di Amsterdam Arena pada matchday ketiga Grup C Liga Champions, Ajax Amsterdam tak gentar melawan. Skuad De Godenzonen justru berhasil memaksa pulang tim tamu dengan kepala tertunduk setelah kalah telak, empat gol tanpa balas.
Sebastien Haller Tutup Kemenangan Besar Ajax Amsterdam
Melawan Die Borussian tentu bukan perkara gampang. Terlebih skuad yang dibawa oleh Marco Rose, kali ini memang tak dapat dianggap remeh. Terlebih produktivitas bomber andalan mereka, Erling Haaland yang kian impresif.
Meski demikian skuad anak asuh Erik Ten Hag bukan berarti pesimistis. Ajax Amsterdam turun dengan skuad terbaiknya. Tidak heran jika tim tuan rumah justru menggebrak lebih dulu ketika laga baru berumur 11 menit.
Set piece tendangan bebas yang diambil oleh kapten Ajax, Dusan Tadic gagal dihalau dengan sempurna oleh Marco Reus. Bola tersebut hanya mengenai sebagian kepala Reus dan justru bola terus meluncur hingga menembus gawang timnya sendiri.
Ajax Amsterdam kembali menggandakan keunggulan pada menit 25. Kontrol sempurna Sebastien Haller di depan kotak penalty Dortmund berujung umpan pendek yang disambar oleh Daley Blind dengan tembakan kaki kiri. Bola mengalir deras dan membentur tiang rendah sebelah kanan sebelum akhrinya masuk ke gawang Borussia Dortmund. Ajax unggul, 2-0 dan skor tersebut bertahan hingga paruh pertama usai.
foto : medcom.id
Memasuki babak kedua, Ajax berulang kali mengancam gawang tim tamu. Edson Alvarez dan kolega lagi-lagi menambah skor keunggulan pada menit 57. Winger muda asal Brazil, Anthony meliuk menusuk mencari ruang ideal guna melepas tembakan. Aksi pemain berusia 21 tahun tersebut berhasil mengecoh Emre Can dan lantas melakukan tembakan melengkung ke arah tiang jauh gawang milik Gregor Kobel.
Ajax Amsterdam menutup kemenangan sempurna dengan gol keempat yang dicetak oleh Sebastien Haller. Berawal dari umpan silang Daley Blind dari sisi kiri serangan, bola mengarah ke area pusat kotak penalty. Haller yang menang postur tubuh berhasil menanduk bola tersebut dan membuat Gregor Kobel tak berkutik.