Dalam sebuah hubungan, pertengkaran adalah hal yang wajar baik itu menyangkut hal sepele ataupun masalah besar. Walaupun biasanya dapat diatasi dengan baik, namun tidak jarang juga yang berakhir dengan saling diam atau salah satunya yang mendiamkan. Tanpa disadari mendiamkan pasangan tanpa ada penyelesaian tentu akan menyebabkan masalah baru. Hal itu disebut juga sebagai silent treatment, dan faktanya tidak baik dalam hubungan.
Apa itu silent treatment?
Melansir penjelasan dari laman Verywell Mind, secara umum perlakuan diam adalah taktik manipulasi yang dapat membuat masalah penting dalam suatu hubungan menjadi tidak terselesaikan. Hal itu juga dapat membuat pasangan di pihak penerima merasa tidak berharga, tidak dicintai, terluka, bingung, frustrasi, marah, dan tidak penting.
Ketika salah satu atau kedua pasangan merajuk, cemberut, atau menolak untuk berbicara, mereka menggunakan jenis kekuatan yang kejam dalam hubungan yang tidak hanya menutup pasangan mereka tetapi juga berkomunikasi bahwa mereka tidak cukup peduli untuk mencoba berkomunikasi atau berkolaborasi.
Jika silent treatment yang dimaksud adalah untuk mendinginkan kepala agar masalah bisa diselesaikan setelah pikiran sama-sama tenang, tentu tidak masalah. Yang bermasalah adalah jika kamu sengaja melakukan silent treatment kepada pasangan kamu.
Hal ini merupakan bentuk penolakan komunikasi secara verbal kepada siapa saja baik itu keluarga, teman ataupun pasangan. Orang yang melakukan silent treatment terkadang bahkan mengabaikan keberadaan orang lain tersebut. Sikap ini bisa dilakukan sebagai bentuk hukuman, rasa marah, kecewa, frustasi atau kewalahan dalam menghadapi masalah. Jika dibiarkan terus menerus, hal itu tentu tidak baik untuk hubungan kalian berdua.
Alasan silent treatment tidak baik dalam suatu hubungan
Seperti dilansir dari Bobobox, melakukan silent treatment sangat tidak dianjurkan dalam sebuah hubungan karena beberapa alasan berikut ini:
1. Merasa tidak berarti
Salah satu alasan mengapa silent treatment tidak baik adalah timbulnya perasaan tidak berarti, dihormati, dihargai, dan dicintai pada pasangan yang menerima silent treatment. Saat menjalin hubungan, kedua belah pihak tentu ingin merasa dicintai dan diterima. Salah satu cara yang menunjukkan hal tersebut adalah adanya komunikasi dua arah yang baik setiap kali menghadapi masalah.
Saat kamu mengabaikan pasangan, pasangan kamu seolah-olah diingatkan bahwa dia tidak sepenting itu di dalam hidup kamu. Meskipun sebenarnya pasangan kamu tidak salah, pasangan kamu akan mulai bertanya-tanya tentang kesalahan apa yang telah diperbuatnya.
Saat kamu menolak berbicara, pasangan juga bisa tersinggung dan merasa bahwa dia tidak seberarti itu untuk diajak bicara. Dia bisa saja merasa bahwa tidak berharga kecuali mengikuti keinginan kamu.
Terlebih lagi, apabila silent treatment dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus, pasangan akan bertanya-tanya apa yang salah dalam dirinya. Walau bagaimanapun, kebutuhan untuk berbicara adalah hal yang wajar dilakukan. Ketika silent treatment yang justru menyambutnya, pasangan akan benar-benar berpikir bahwa ada yang salah dengan dirinya. Akibatnya, sadar atau tidak sadar, kamu membuat pasangan membenci dan meragukan dirinya sendiri.
2. Bentuk kekerasan emosional
Alasan lainnya mengapa silent treatment tidak baik adalah dampak psikologis atau emosional yang ditimbulkan pada pasangan. Berbeda dengan luka fisik yang bisa sembuh dengan cepat, luka secara emosional terkadang sulit untuk disembuhkan.
Aksi mengabaikan pasangan tentu bisa melukai perasaannya. Hal ini juga membuatnya merasa tidak punya pilihan selain mengalah dan meminta maaf. Akibatnya, pasangan menjadi tidak berdaya karena sikap kamu tersebut. Berbagai macam emosi juga bisa dia rasakan seperti perasaan marah, frustasi, gelisah, kesepian, bingung takut, hingga stres dan depresi yang tentu tidak baik untuk kesehatan mentalnya.
3. Sikap yang kekanak-kanakan dalam suatu hubungan
Kekanak-kanakan menjadi alasan berikutnya mengapa silent treatment tidak baik. Saat menghadapi masalah, silent treatment bukanlah solusi yang tepat apalagi jika kalian berdua sama-sama melakukannya sebagai bentuk saling menghukum.
Jika terus dibiarkan, tentu tidak akan ada penyelesaian pada masalah dalam hubungan kalian. Dengan silent treatment, kamu mungkin berharap agar pasangan bisa memahami apa yang kamu inginkan.
Namun, tidak bisa selalu berharap agar orang lain bisa menebak keinginan kamu. Akibat sikap tersebut, bisa saja pasangan malah merasa muak karena seolah mendakwanya tanpa memberikan penjelasan apapun dan kesempatan untuknya membela diri.
4. Menumbuhkan sikap manipulatif
Sikap manipulatif dan mengontrol adalah alasan selanjutnya mengapa silent treatment tidak baik untuk hubungan kalian. Saat melakukan silent treatment, semua kendali ada di tangan kamu. Kamu yang memulai pengabaian dan kamu juga yang mengakhirinya.
Dalam hal ini, kamu tengah berusaha mengontrol keadaan. Kamu pun seolah punya kuasa untuk menekan pasangan agar dia mau merendahkan diri dan meminta maaf jika ingin keheningan berakhir.
Pasangan tentu akan dibuat bingung dan frustasi sebab harus menduga-duga di mana letak kesalahannya. Di sisi lain, sebenarnya kamu menggunakan silent treatment ini sebagai alat untuk menunjukkan kekesalan atau rasa marah saat pasangan membuat kesal atau ada hal yang tidak sesuai dengan keinginanmu.
Saat pasangan berusaha melakukan berbagai cara untuk mengembalikan komunikasi di antara kalian, silent treatment justru membuat dirimu merasa selalu benar, berkuasa, dan terkendali. Kamu pun berakhir bersikap lebih dominan sehingga kesetaraan dan kenyamanan dalam hubungan pun perlahan terkikis.
5. Menurunnya rasa percaya diri pada pasangan
Selain merasa tidak dihargai, silent treatment juga bisa membuat pasangan kehilangan kepercayaan dirinya. Melansir Medical News Today, sebuah studi pada tahun 2012 mengungkap bahwa orang-orang yang kerap diabaikan cenderung memiliki rasa percaya diri kepemilikan yang rendah.
Berbeda dengan kamu yang penuh kendali dan kuasa, pasangan dengan rasa percaya diri rendah justru merasa tidak punya kontrol atau kendali. Efeknya akan terasa lebih parah lagi terutama karena hal tersebut dia peroleh atas perlakuan orang terdekat sebagai bentuk hukuman.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Privasi dalam Hubungan yang Wajib Kamu Ketahui!