MediaGo – Di luar sana, terlalu banyak mitos penyebab mata kedutan. Beberapa orang menganggap mata kedutan adalah pertanda mengenai hal yang akan menimpa seseorang, seperti keberuntungan, kebahagiaan, maupun kesedihan. Mitos yang disebarkan sejak zaman dulu, membuat masyarakat percaya bahwa kedutan bisa mempunyai arti tersembunyi, beda titik kedutan di mata memiliki arti yang berbeda juga.
Padahal sebenarnya mata kedutan adalah hal yang dapat dijelaskan menggunakan logika medis. Mata kedutan merupakan salah satu sinyal atau tanda yang diberikan tubuh bahwa kamu sedang mengalami hal berikut.
7 Penyebab Mata Kedutan
1. Mata lelah
Mata kedutan atau yang dikenal dengan mytokymia dalam istilah medis, adalah kondisi dimana seseorang merasakan denyutan pada area mata dari kelopak mata hingga alis mata. Denyutan ini terjadi berulang kali dan tidak dapat dikendalikan. Biasanya, mata kedutan bisa diakibatkan oleh aktivitas yang dijalani seseorang setelah seharian penuh.
Aktivitas inilah yang memicu mata menjadi lelah dan mengeluarkan sinyalnya melalui indra penglihatan. Salah satu contoh aktivitas yang dapat menyebabkan mata lelah adalah menatap laptop seharian penuh untuk bekerja atau bermain game setiap hari. Kondisi mata yang kelelahan akan mengalami kedutan akibat saraf mata yang menegang. Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko terjadinya mata kedutan.
2. Kurang asupan nutrisi
Selain kelelahan, mata kedutan juga merupakan tanda bahwa tubuhmu kekurangan nutrisi. Untuk mencegah dan mengobati hal ini, kamu perlu memperhatikan asupan nutrisi yang kamu konsumsi setiap hari. Jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman mengandung kafein karena hal ini dapat meningkatkan risiko saraf mata menegang.
Kondisi ini kemudian akan memicu terjadinya mata kedutan. Tak hanya itu, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan otot pada tubuh menjadi tegang, termasuk otot bagian mata. Jadi, sebaiknya kamu menghindari rokok dan alkohol agar tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan.
3. Stres
Sebagian besar keluhan mata kedutan tidak membutuhkan terapi khusus, dan biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Mata kedutan jarang menandakan sesuatu yang berbahaya. Salah satu penyebab mata kedutan adalah stres.
Meski tidak semua orang yang sedang stres akan mengalami mata kedutan, namun stres bisa menjadi salah satu faktor pemicunya. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan relaksasi sejenak guna meredakan stres. Misalnya dengan berolahraga, melakukan hobi, dan beraktivitas bersama teman atau keluarga.
4. Penggunaan Alat-Alat Elektronik
Selain memperhatikan durasi penggunaan perangkat elektronik atau gawai, sangat penting untuk memperhatikan direction atau arah penggunaan gawai. Usahakan agar posisi layar sejajar dengan pandangan mata.
Jarak mata dengan perangkat elektronik juga harus diperhatikan. Pastikan tidak terlalu dekat atau malah terlalu jauh, karena ini bisa memicu mata lelah yang kemudian berujung pada kedutan.
5. Kafein
Makanan dan minuman yang dikonsumsi juga memiliki peran penting. Pasalnya, mengonsumsi asupan yang tinggi kafein dapat meningkatkan risiko mata kedutan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi kopi, teh, cokelat dan minuman bersoda yang mengandung kafein cukup tinggi.
6. Mata Kering
Keluhan mata kering sering terjadi di usia 50 tahun ke atas. Namun, pengguna gawai atau perangkat elektronik lainnya juga tidak terlepas dari risiko tersebut. Faktor risiko lainnya adalah orang yang rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antihistamin dan antidepresan.
Pengguna lensa kontak juga dapat berisiko terkena mata kering. Disarankan untuk lebih rutin berkedip, dan bila perlu, dapat menggunakan artificial tears dalam bentuk tetes mata. Sebaiknya hindari juga paparan AC secara langsung, karena dapat memicu mata kering.
7. Gangguan penyakit
Terakhir, mata yang kedutan bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuh. Ada beberapa penyakit yang memiliki gejala berupa mata kedutan, seperti bell’s palsy, blepharospasm, dystonia, dan multiple sclerosis. Namun, beberapa kondisi penyakit tersebut tidak hanya memiliki gejala berupa kedutan, tapi juga disertai gejala lain sesuai dengan penyakit yang dialami.
Saat kamu mengalami mata kedutan yang berlangsung cukup lama, tanpa henti, dan disertai gangguan fungsi kognitif, lebih baik kamu segera memeriksakannya ke dokter spesialis terdekat. Jangan melakukan self diagnose hanya bermodalkan beberapa artikel atau sumber yang kamu baca.
Nah, itulah beberapa penyebab mata kedutan dalam dunia medis. Mulai sekarang, jangan dikaitkan dengan mitos lagi ya.