Wajib Tahu, Ini Perbedaan Komedo Hitam dan Putih Serta Cara Mengatasinya

Tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi komedo berkembang juga bisa berisiko menimbulkan jerawat. Jika komedo sampai terpapar oleh bakteri, jerawat akan mudah tumbuh di kulitmu. Tetapi perlu kamu ketahui bahwa ada perbedaan komedo hitam dan putih. Namun apa yang membedakan keduanya? 

Perbedaan komedo hitam dan putih 

Setiap orang pasti pernah mengalami timbulnya jerawat pada kulit dalam hidup mereka. Sekitar 85 persen orang berusia antara 12 dan 24 tahun mengalami jerawat karena pori-pori tersumbat.

Jerawat dapat diobati dengan mudah, tetapi tidak semua orang membutuhkan perawatan yang sama. Komedo hitam dan komedo putih adalah jenis jerawat yang umum. Mereka berbeda dalam cara mereka terbentuk, tetapi perawatannya hampir serupa.

Dikutip dari Healthline, berikut perbedaan antara komedo hitam dan komedo putih

1. Komedo hitam

Komedo hitam terlihat seperti titik-titik berwarna hitam yang terbentuk di kulit. Komedo hitam disebut juga sebagai komedo terbuka. Komedo hitam terjadi saat komedo terpapar udara, komedo yang teroksidasi akhirnya berubah warna menjadi kehitaman.

Dalam kasus komedo hitam, komedo ini terdiri dari folikel di bawah kulit dengan lubang yang sangat besar, atau disebut pori-pori. Ketika Anda memiliki komedo hitam, pori-pori besar ini tersumbat oleh zat yang dikenal sebagai sebum. 

Reaksi kimia dengan sebum terjadi di bawah kulit. Kemudian melanin teroksidasi dan mengubah pori-pori yang tersumbat menjadi warna hitam. Bentuk jerawat ini sering ditemukan di punggung, bahu, dan wajah.

2. Komedo putih

Komedo putih atau whiteheads juga dikenal sebagai komedo tertutup. Komedo putih berkembang ketika sel kulit mati, sebum (minyak), dan kotoran menyumbat pori-pori kulitmu. Tidak seperti komedo hitam, yang bisa didorong keluar, komedo putih tertutup di dalam pori-pori.  Jerawat jenis ini juga terdapat di punggung, bahu, dan wajah.

Apa penyebab komedo hitam dan putih?

Sama seperti komedo hitam dan komedo putih yang mengandung zat yang sama (hanya berbeda warna karena udara), keduanya juga disebabkan oleh kondisi yang sama. Ketika hormon menghasilkan lebih banyak minyak dan kulit mati daripada yang bisa ditangani pori-pori, orang akan mengalami komedo putih dan komedo hitam.

Tidak peduli usia, ketika bakteri menemukan pori-pori tersumbat dan mulai memakannya, saat itulah komedo putih dan komedo berubah menjadi jerawat merah yang meradang. Oleh sebab itu, komedo harus segera ditangani dengan cepat dan tepat agar tidak meradang dan berubah menjadi jerawat.

Cara mengatasi komedo hitam dan putih

Tidak seperti komedo hitam, yang bisa didorong keluar, komedo putih tertutup di dalam pori-pori. Sehingga ini dapat membuat perawatan menjadi sedikit lebih menantang. Untuk mengurangi komedo putih, pertimbangkan pemakaian produk dengan kandungan benzoil peroksida, asam salisilat, dan krim retinoid. Bersihkan wajah dengan sabun yang lembut

Pertimbangkan pula untuk menggunakan merek kosmetik yang non-comedogenic dan bebas minyak. Produk ini mungkin lebih cocok untuk orang yang rentan berjerawat karena tidak menyumbat pori-pori. Produk ini juga mengurangi kemungkinan timbulnya jerawat, seperti komedo putih.

Sementara untuk mengurangi komedo hitam, kamu bisa melakukan eksfoliasi dengan produk yang mengandung asam salisilat atau BHA. Kamu juga bisa menambahkan masker wajah dengan arang atau clay mask ke dalam rutinitas perawatan kulitmu untuk menyerap minyak berlebih sebagai penyebab timbulnya komedo.

Tips untuk mencegah timbulnya komedo

Merawat kulit dan mencucinya secara teratur dapat membantu mengurangi kemungkinan timbulnya komedo hitam atau komedo putih pada kulit. Demi mencegahnya ikuti tips berikut seperti dilansir dari laman Healthline:

• Jaga kebersihan wajah dengan mencucinya dua kali sehari dengan sabun yang lembut.
• Coba gunakan produk OTC yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat untuk mengeringkan minyak berlebih.
• Pilih riasan bebas minyak yang tidak akan menyumbat pori-pori.
• Selalu bersihkan riasan sebelum tidur.
• Hindari menyentuh wajah.
• Tahan untuk tidak memencet jerawat.
• Gunakan gel dan semprotan berbahan dasar air untuk rambut. Lebih baik lagi, jauhkan rambut dari wajah sehingga produk tidak akan menyumbat pori-pori kulit. 

Jika langkah-langkah gaya hidup ini tidak membantu untuk membersihkan kulit atau kamu justru mengalami jerawat yang cukup parah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter kulit. Dokter kulit adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam kesehatan kulit. 

Mereka mungkin akan meresepkan obat oral atau topikal untuk membantu membersihkan dan menyembuhkan kulit. Dan juga dapat membantu saran untuk rutinitas harian yang disesuaikan dengan jenis kulit. 

Baca juga: 7 Penyebab Jerawat Timbul Meski Sering di Rumah Saja