MediaGo – Berbagai riset menyebutkan bahwa salah satu penyakit yang paling sering ditemukan dalam korban meninggal pasien Covid-19 adalah penyakit jantung. Bahkan, gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat terdapat 5 dari 10 kasus meninggal yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Dr. Rien Afrianti, Sp.PD, Sp.JP, FIHA. Menurutnya, virus SARS-Cov-2 ini memang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara penderita penyakit jantung memang memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah dari orang sehat.
“Makanya, mereka lebih rentan terkena virus ini, karena sistem kekebalannya tidak begitu kuat,” ujar Rien dalam bincang Babe 1-one-1.
Baca juga: Mengenal Istilah Baru Penanganan Covid-19 Di Indonesia
Meksipun begitu, lanjutnya, bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga, terutama di tengah pandemi. Pada pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung, olahraga justru dapat membantu agar serangan itu tidak terjadi lagi.
Olahraga Penderita Penyakit Jantung
Berikut adalah beberapa tips dari Dr. Rien untuk mengukur kemampuan berolahraga bagi penderita penyakit jantung selama pandemi:
Intensitas Olahraga
Lakukan olahraga berintensitas ringan (maksimal 150 menit/minggu) atau intensitas sedang (75 menit/minggu).
Perhatikan Denyut Jantung

Perhatikan denyut jantung selama melakukan olahraga. Cara menghitung maksimal denyut jantung adalah 220 dikurangi usia. Dalam olahraga intensitas sedang, denyut jantung ideal adalah 50 -70 persen dari jumlah maksimal, sedangkan intensitas ringan di bawahnya. Jika denyut jantung sudah melebihi hitungan ini, maka olahraga harus dihentikan.
Protokol Kesehatan
Tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan, termasuk olahraga. Mulai memakai masker, jaga jarak minimal 1.5 meter, serta cuci tangan dengan sabun.
Minum Obat Rutin

Meski berolahraga, tetap sebagai penderita penyakit jantung utamakan mengonsumsi obat rutin. Ini pentin untuk menjaga kondisi jantung tetap bekerja maksimal.