MediaGo – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan memasang target vaksinasi COVID-19 akan memakan waktu sekitar 15 bulan, dimulai sejak Januari 2021 hingga Maret 2022. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Program Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi.
“Totalnya membutuhkan 15 bulan yang dihitung sejak Januari 2021 hingga Maret 2022. Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 itu akan dilakukan secara bertahap,” kata Siti Nadia dalam konferensi pers virtual (3/1/2021)
Baca juga: 12 Daftar Pasien Komorbid Yang Tidak Boleh Divaksinasi COVID-19
Dalam pelaksanaannya, program vaksinasi COVID-19 akan dilakukan dalam dua periode. Pertama akan berlangsung dalam waktu Januari hingga April 2021 untuk 1,3 juta tenaga kesehatan (nakes) dan 17,4 juta petugas publik di seluruh Indonesia.
Pada periode pertama ini, vaksinasi juga akan diberikan kepada kelompok lansia. Kelompok ini adalah orang dengan usia di atas 60 tahun yang jumlahnya mencapai 21,5 juta jiwa. Namun, vaksinasi untuk lansia ini menungguh hasil uji keamanan.
Baca juga: 18 Daftar Pasien Komorbid Yang Boleh Divaksinasi COVID-19
Periode kedua akan berlangsung mulai April 2021 hingga Maret 2022 (11 bulan) untuk masyarakat rentan atau masyarakat di daerah dengan risiko penularan tingg yang jumlahnya mencapai 63,9 juta orang.
Vaksin disuntikkan kepada masyarakat umum dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin. Targetnya akan ada 77,4 juta orang yang menerima vaksin gratis tersebut. Jadi, mulai dari Januari 2021 hingga Maret 2022 kami akan menvaksinasi kepada penduduk yang totalnya 181,5 juta orang.
Baca juga: 6 Vaksin Corona Yang Digunakan Di Indonesia
Untuk kelancaranan vaksinasi COVID-19, pemerintah juga telah menyiapkan dan melibatkan 13 ribu puskesmas, 2.500 rumah sakit, dan 49 kantor kesehatan pelabuhan yang ada di seluruh Indonesia. untuk tenaga kesehatan vaksinasi, ada 30 ribu vaksinator yang ditugaskan melakukan vaksinasi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, untuk mencapai target target herd immunity, pemerintah menyiapkan 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk itu. Sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap penduduk akan mengikuti dua kali penyuntikan atau dua dosis vaksin.