Kecelakaan beruntun di kilometer 92 Tol Cipularang pada Senin (11/11/2024) sore kemarin melibatkan total 17 kendaraan. Insiden ini menyebabkan 30 orang menjadi korban: satu orang meninggal dunia, empat orang luka berat, dan 25 orang mengalami luka ringan.
Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah, menjelaskan bahwa truk Hino bernomor polisi B 9440 JIN, yang dikemudikan oleh Rouf, datang dari arah Bandung menuju Jakarta.
“Tiba di TKP saat melaju di jalan yang menikung dan menurun, diduga pengemudi kurang antisipasi, sehingga menabrak beberapa kendaraan yang sedang melaju pelan karena antrean,” jelasnya, Selasa (12/11/2024).
Kronologi dan Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abass, menyatakan bahwa kecelakaan ini diduga terjadi karena rem blong pada truk yang membawa muatan berat.
“Sebuah truk yang membawa muatan cukup berat mengalami rem blong, sehingga menabrak kendaraan di depannya dan memicu kecelakaan beruntun,” ungkap Kombes Jules, mengutip detikJabar, Selasa (12/11/2024).
Total 30 orang menjadi korban dalam kecelakaan ini. Dari jumlah tersebut, satu orang meninggal dunia, sementara 29 lainnya mengalami luka-luka. Korban yang terluka dilarikan ke RS Abdul Rojak dan RS Siloam Purwakarta.
AKBP Lilik Andriansyah mengonfirmasi bahwa proses evakuasi korban dilakukan dengan cepat. “Semua korban telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” ujar Lilik.
Insiden ini sempat membuat arus lalu lintas menuju Jakarta terhenti sementara. Jalur menuju Jakarta ditutup untuk sementara waktu, sementara jalur arah Bandung dibuka dua lajur untuk mengurangi kemacetan.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abass, jumlah korban telah diperbarui: satu orang meninggal dunia, dan 29 lainnya terluka. Dari 29 korban terluka, 25 mengalami luka ringan, sementara empat lainnya mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Cerita Korban Selamat
Heri Anwar, salah satu korban selamat, menceritakan pengalaman traumatisnya. Ia sedang dalam perjalanan dari Garut menuju Bekasi bersama keluarganya ketika tiba-tiba truk besar menghantam mobilnya dari belakang. “Cuaca hujan, jalan macet, dan tiba-tiba truk datang dari belakang dan menabrak mobil saya. Mobil saya terpental hingga menabrak pembatas jalan,” ujarnya.
Meskipun mobilnya mengalami kerusakan parah, Heri bersyukur bahwa tidak ada anggota keluarganya yang mengalami luka serius. “Syukur alhamdulillah tidak ada yang mengalami luka berat, hanya sedikit benturan di kepala dan tubuh,” tambahnya.
Menurut Heri dan beberapa saksi, truk yang terlibat diduga mengalami rem blong saat melaju di jalan menurun. Dalam kondisi hujan dan kemacetan, truk tersebut tidak mampu menghindari kendaraan yang terjebak di depannya.
Beberapa kendaraan mengalami kerusakan berat, terutama truk yang diduga mengalami rem blong. Mobil yang ditumpangi oleh Heri dan keluarganya termasuk yang mengalami kerusakan parah.
“Kondisi mobil saya hancur di bagian depan dan belakang. Perkiraan, mobil ini sudah tidak bisa digunakan lagi,” tuturnya.