MediaGo – Ganasnya virus corona menjadi ujian terberat bagi berbagai jenis bisnis di dunia, termasuk bisnis maskapai penerbangan. Ada beberapa maskapai penerbangan dunia yang bangkrut karena corona.
Sedikitnya jumlah pemasukan yang tidak sebanding dengan biaya operasional, membuat maskapai penerbangan dari berbagai dunia ini harus gulung tikar.
Daftar Maskapai Penerbangan Dunia yang Bangkrut Karena Corona
Seperti yang kita ketahui, pandemi covid membuat banyak orang sekarang yang aktivitasnya menjadi di batasi, terutama dalam hal berpergian. Oleh sebab itulah mengapa banyak pelaku bisnis transportasi yang bangkrut terutama bisnis transportasi udara.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut daftar maskapai penerbangan dunia yang gulung tikar akibat ganasnya virus corona:
1. Alitalia
Maskapai nasional Italia ini bangkrut kemudian digantikan oleh ITA Airways. Alitalia gulung tikar setelah beroperasi selama 74 tahun yaitu pada Oktober 2021 kemarin. Alitalia juga terlilit utang dan sempat berada dibawah administrasi khusus pada 2017.
2. Latam Airlines
Maskapai terbesar asal Amerika Latin ini mengajukan perlindungan kebangkrutan ke pengadilan Amerika Serikat pada 2020 lalu lantaran terimbas pandemi covid-19.
Latan Airlines telah melakukan perampingan dengan memutus hubungan kerja 1.850 karyawannya di 4 negara. Selain itu, Latam juga tercatat memiliki utang sebesar USD 7 miliar.
3. AeroMexico
Maskapai penerbangan asal Mexico, AeroMexico juga menyatakan bangkrut pada Juni 2020 lalu akibat pandemi covid-19. Maskapai tersebut juga terpaksa harus melakukan PHK terhadap 1.830 karyawannya.
4. Philippine Airlines
Maskapai penerbangan asal Filipina juga mengajukan pailit di Amerika Serikat guna memangkas utang sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 28,5 triliun lantaran covid-19 pada September 2021.
Philippine Airlines juga berencana untuk mengajukan pengajuan kepailitan di Filipina. Di bawah undang-undang kepailitan dan Rehabilitasi Keuangan 2010.
5. Virgin Australia
Yang terakhir ada maskapai penerbangan Virgin Australia yang harus gulung tikar karena terdampak pandemi covid-19. Maskapai asal Australia itu tercatat memiliki utang sebesar 3,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 49,7 triliun (kurs Rp 15.528 per dollar AS) per akhir 2019.