Korban perselingkuhan dapat menanggung rasa sakit emosional yang sangat signifikan. Sering kali konsekuensi emosional dan psikologis yang lebih kompleks bagi orang yang diselingkuhi bahkan menyerupai gejala stres berat.
Perselingkuhan, baik seksual maupun emosional, dapat memicu efek domino, mulai dari gejolak emosional langsung hingga konsekuensi jangka panjang seperti kurangnya kepercayaan, harga diri rendah, dan gejala yang berhubungan dengan stres pascatrauma.
Berikut Dampak Negatif yang dirasakan Korban Perselingkuhan
Mengakui implikasi mendalam dari perilaku tidak setia menekankan perlunya intervensi profesional mungkin berharga. Berikut adalah beberapa konsekuensi yang perlu dipertimbangkan.

Gejolak Emosional
Saat mengetahui pasangan berselingkuh, respons emosional langsung mungkin sangat membebani, dan Anda mungkin mengalami campuran perasaan yang kuat seperti pengkhianatan, kemarahan, kesedihan, dan kebingungan.

Pengkhianatan dapat menyebabkan rasa kehilangan dan kekosongan yang mendalam, sementara kemarahan dapat berusaha untuk menantang pelanggaran kepercayaan. Dan kesedihan dapat menyebabkan kesepian atau keputusasaan, serta kebingungan dapat menyebabkan pertanyaan yang berkelanjutan tentang rendahnya kepercayaan diri.
Emosi ini dapat bertahan lama setelah perselingkuhan terungkap dan dapat menyebabkan tantangan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gejala yang menyerupai gangguan stres pascatrauma (PTSD) jika tidak ditangani secara efektif.
Komplikasi Kepercayaan
Komunikasi yang terbuka dan jujur haruslah menjadi dasar untuk setiap hubungan emosional. Ketika orang tidak setia, hal itu dapat sepenuhnya mengikis kedekatan emosional itu, dan individu yang dikhianati mungkin dipaksa untuk bergulat dengan ketidakpercayaan yang mendalam.
Kecurigaan yang terus berlanjut mungkin tidak terbatas pada pasangan yang selingkuh saja. Kecurigaan dapat menimbulkan bayangan yang panjang, yang dapat sangat memengaruhi hubungan dengan pasangan di masa depan, karena orang yang telah diselingkuhi mungkin merasa sulit untuk mempercayai pasangan yang berikutnya.
Kehilangan Harga Diri
Dampak psikologis dari perselingkuhan sering kali memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Mereka mungkin mempertanyakan nilai, daya tarik, atau kecukupan mereka. Keraguan diri ini dapat menggerogoti harga diri mereka, membuat mereka percaya bahwa mereka tidak mampu dan tidak berharga, mungkin lama setelah kejadian perselingkuhan. Beberapa orang mungkin lebih cenderung memendam pengkhianatan dan menyalahkan diri mereka sendiri yang memperburuk dampaknya pada harga diri mereka.
Perselingkuhan sering kali bukan hanya pelanggaran kepercayaan tetapi juga pukulan bagi diri seseorang, terutama ketika perubahan status hubungan atau status perkawinan terjadi setelahnya. Hal ini dapat mempersulit proses penyembuhan, terutama dalam hal memenuhi kebutuhan emosional dan fisik seseorang.

Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)
Dalam beberapa kasus, dampak psikologis dari perselingkuhan bisa sangat parah sehingga pasangan yang dikhianati dapat mengalami PTSD. Pasangan yang dikhianati mungkin mengalami mimpi buruk tentang perselingkuhan, berulang kali menghidupkan kembali rasa sakit dan syok. Mereka mungkin juga menemukan pikiran yang mengganggu, terus-menerus merenungkan pengkhianatan dan hilangnya keintiman fisik dalam hubungan utama mereka.
Selain itu, kewaspadaan yang meningkat dapat menyebabkan individu menjadi sangat memperhatikan tindakan pasangannya, mencari tanda-tanda penipuan lebih lanjut. Gejala-gejala ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap penurunan kesehatan mental individu, yang mungkin memengaruhi kesejahteraan mereka dan potensi untuk penyembuhan dan membangun kembali kepercayaan dalam hubungan romantis. Interaksi kompleks antara trauma dan perselingkuhan ini menggarisbawahi efek psikologis yang parah dari perselingkuhan.
Efek Psikologis Jangka Panjang dari Perselingkuhan

Perselingkuhan berpotensi menghasilkan efek psikologis jangka panjang yang bertahan lama setelah kejadian. Efek ini dapat muncul sebagai komplikasi yang belum terselesaikan dari pengkhianatan, yang mungkin berkembang sebagai rasa takut akan keintiman dan komitmen dalam hubungan di masa depan. Awan perselingkuhan juga dapat menyebabkan kecemasan kronis, memunculkan rasa tidak nyaman dan depresi yang terus-menerus dan sering kali membuat individu tersebut tenggelam dalam kesedihan dan sikap apatis yang terus-menerus.
Dampak perselingkuhan tidak selalu mengikuti jalur yang penuh penderitaan, melainkan merupakan perjalanan yang kompleks untuk seseorang bertumbuh dan dewasa. Di balik pengkhianatan kepercayaan, seseorang bisa menemukan kekuatan untuk meraih pertumbuhan pribadi, kesejahteraan emosional, dan pada akhirnya, kepuasan dalam hubungan. Mereka mungkin memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan kemampuan untuk memaafkan.