MediaGo – Maudy Ayunda telah menyelesaikan studi S2 di Stanford University. Kabar itu ia sampaikan sendiri lewat sebuah unggahan pada akun Instagram pribadi.
Perempuan berusia 26 tahun ini menyelesaikan pendidikan magister di dua jurusan di salah satu universitas terbaik dunia tersebut, yakni Administrasi Bisnis dan Bidang Pendidikan.
“Saya sudah lulus! Dua tahun benar-benar berlalu. Kata-kata tidak dapat menggambarkan berapa banyak yang telah saya pelajari dari pengalaman ini, terutama karena diwarnai oleh tantangan yang unik dan tak terduga,” tulis Maudy Ayunda dengan bahasa Inggris.
“Maret tahun lalu, pengalaman saya di Stanford berubah dalam semalam. Kelas zoom dan masker menyaring cara saya belajar dan berinteraksi. Tapi di satu sisi, rasa keberadaan saya ditingkatkan,”
Keterangan berlanjut, “Saya terdorong untuk melepaskan kendali, reflek, dan prioritas. Saya harus memutuskan dengan cepat dan tanpa penyesalan mengenai apa yang benar-benar penting bagi saya.”
Saya bersyukur untuk setiap bagiannya. Merupakan hak istimewa yang luar biasa untuk berjalan di tembok-tembok ini. Ini berharap saya bisa membayarnya!
Lebih lanjut, pelantun Perahu Kertas itu merasa bersyukur atas berbagai hal yang ia alami. Baginya pengalaman berkuliah di Stanford University sebuah hak istimewa.
Maudy Ayunda juga mengunggah foto yang memuat dirinya mengenakan kebaya dan batik serta tiga. Kemudian pada unggahan berikutnya ia mengunggah foto bersama orang tua dan adiknya.
Diketahui, pada 2019 lalu Maudy Ayunda diterima di Harvard University dan Stanford University. Setelah bingung harus memilih berkuliah di mana, ia akhirnya memutuskan kuliah di Stanford University.
Kemudian pada April lalu Maudy Ayunda masuk jajaran Forbes Under 30 tahun ini yang menggambarkan deretan entrepreneur top muda di bawah 30 tahun dari Asia. Ia mengaku kaget bisa masuk dalam daftar tersebut.
Maudy Ayunda Kenakan Kebaya saat Wisuda
Untuk melengkapi tampilan tersebut, perempuan yang juga pernah mengenyam pendidikan di Oxford University, Inggris ini menambahkan obi belt bermotif batik di pinggangnya.
Dengan jubah wisuda dan toga khas Stanford University, Maudy juga menyanggul rambutnya dengan riasan natural dan flawless.
Terlihat wajah bahagia Maudy yang telah menyelesaikan studinya di tengah tantangan pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu. Ditemani dengan kedua orangtuanya dan adik perempuannya, mereka tampak berfoto bersama.
Pada foto yang dibagikan, Maudy juga terlihat amat cantik dan anggun dalam balutan kebaya model kutubaru warna merah bold dipadu dengan rok kain motif batik cokelat gelap rancangan desainer papan atas, Didiet Maulana.
Tentu saja, unggahan Maudy dibanjiri dengan ucapan selamat dari teman sesama selebriti, penggemar dan juga warganet.
Lewat akun Instagram pribadinya, Didiet menyebutkan bahwa kebaya wisuda Maudy itu dipesan oleh ibunda sang artis sejak beberapa bulan lalu. Saat ingin mulai merancang kebaya tersebut, Didiet terpikir untuk menggunakan warna merah agar senada dengan palet jubah Universitas Standford.
“Beberapa bulan lalu Mamamu menghubungiku untuk mempersiapkan konsep busana sekeluarga dalam kelulusanmu. Kebaya Kutubaru berwarna merah dipilih agar match dengan warna selempang Stanford mu,” tulis Didiet, seperti dikutip Rabu (9/6).
Selain supaya senada dengan jubah almamater Maudy, warna merah dipilih perancang Ikat Indonesia itu untuk menggambarkan aura penuh semangat yang menggelora.
Sementara untuk bawahan yang dipadu dengan kebaya kutubaru tersebut, Didiet membuat rok bermotif batik pisan Bali, sama dengan kemeja batik yang dipakai oleh ayahanda Maudy. Pisan Bali sendiri diartikan dari bahasa Jawa yang artinya satu (pisan) dan kembali (Bali), sehingga menurut Didiet busana itu dapat diartikan sebagai satu doa yang dibaca berulang kali.
Menariknya, karena Maudy tengah bermukim di Negeri Paman Sam, Didiet merancang kebaya wisuda itu tanpa proses fitting alias pengukuran sama sekali.
“Nggak pakai fitting, terakhir mengukur Maudy tahun 2019. Jadi ini pakai ilmu kira-kira plus konsultasi dengan Tante Muren (ibunda Maudy),” tegas Didiet.
Meski tidak pakai fitting, rancangan kebaya dan kemeja batik untuk Maudy beserta keluarga hasil tangan dingin Didiet langsung disetujui tanpa perlu banyak revisi atau perubahan.
“Iya sudah percaya banget sih dari keluarga Maudy, karena ini bukan kali pertama aku bikinin (baju) untuk mereka. Jadi sudah tahu seleranya, memang ingin memberikan impresi anggun dan elegan sekaligus menggambarkan karakter Maudy juga,” tutup Didiet.