SDH Lippo Harapan Sekolah Dian Harapan Display Ad
Monday, January 20, 2025
spot_imgspot_img
HomeKesehatanDikasih Waktu 20 Menit, Ini Risiko Makan Terburu-buru

Dikasih Waktu 20 Menit, Ini Risiko Makan Terburu-buru

MediaGo – Dibatasi makan hanya 20 menit di tempat makan, ada risiko makan terburu-buru yang akan dialami. Aturan ini berlaku selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 mendapat respons beragam. Sebagian besar mengaku kesulitan, namun ada pula yang setuju.

Perlu diketahui, presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan bahwa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 4 diperpanjang mulai dari 26 Juli hingga 2 Agustus mendatang dengan beberapa peraturan yang telah diubah. Salah satunya warung makan yang tetap bisa beroperasi, namun bagi pengunjung yang makan di tempat hanya diperbolehkan maksimal 20 menit.

risiko makan terburu-buru

“Warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai pukul 20.00 dan maksimum waktu makan untuk setiap pengunjung 20 menit,” ujar Presiden Jokowi yang dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dari adanya aturan tersebut, pemerintah berharap agar masyarakat tidak terpapar virus covid-19 di klaster warung makan. Namun dengan waktu yang diberikan untuk makan maksimal 20 menit, pastinya kita akan mempercepat cara makan agar cepat habis. Namun makanan yang dihabiskan secara terburu-buru ternyata bisa menimbulkan risiko yang tidak baik untuk kesehatan. Apa saja ya? Berikut ini beberapa risiko makan terburu-buru yang dapat terjadi.

Risiko Makan Terburu-buru

1. Gangguan Pencernaan

Ketika kamu makan dengan terburu-buru, risiko yang terjadi yakni bisa mengganggu sistem pencernaan, karena mungkin kamu akan mengambil gigitan yang lebih besar dari biasanya dan mengunyah makanan tersebut lebih sedikit. Dikutip dari Live Strong, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, gejala yang ditimbulkan yakni adanya sensasi terbakar, tetapi gejala tersebut bisa hilang ketika semua makanan dapat tercerna dengan baik.

2. Obesitas

Makan terlalu cepat biasanya dikaitkan dengan meningkatnya risiko obesitas atau kelebihan berat badan. Karena makan cepat dan mengunyah lebih sedikit sering dikaitkan dengan mengonsumsi lebih banyak makanan dan kalori. Dalam sebuah penelitian yang dikutip dari Clean Eating Mag, orang yang makan siang dihabiskan dengan cepat akan merasa lebih lapar setelahnya, dibandingkan dengan orang-orang yang makan dengan kecepatan yang lebih santai.

Apa kaitannya makan cepat dengan obesitas? Makan dengan terburu-buru dapat mengganggu hormon usus yang membantu mengatur nafsu makan dan memberi tahu kapan kamu merasa kenyang.

3. Sindrom Metabolik

Resistensi insulin berkaitan erat dengan sindrom metabolik: mencakup gula darah tinggi, kelebihan lemak, tekanan darah tinggi serta kadar kolesterol abnormal, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Sebuah studi yang melibatkan hampir 9.000 orang yang berusia 40 tahun ke atas, mereka tidak memiliki sindrom metabolik pada awalnya. Kemudian selama tiga tahun, orang yang memiliki kecepatan makan lebih berisiko terkena sindrom metabolik dibanding orang-orang yang makan lebih lambat.

4. Tersedak

Orang-orang yang terlalu cepat dalam makan dan langsung menelannya dapat berisiko mengalami tersedak. Kejadian tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena di beberapa kasus, tersedak bisa menyebabkan kematian. Oleh sebabnya, kita sering diajarkan untuk santai dalam makan agar tidak terjadi risiko yang membahayakan tubuh.

5. Diabetes

Risiko makan terburu-buru lainnya yang dapat terjadi ketika makan terlalu cepat yaitu dapat menyebabkan diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Dari laman Times of India, peningkatan paling parah dari diabetes dapat terjadi setelah makan, saat kadar gula darah tertinggi. Gula darah setiap orang dapat meningkat setelah makan, apalagi jika kamu terlalu cepat makan karena dapat semakin cepat pula gula memasuki aliran darah dan menyebabkan diabetes.

6. Penyakit Jantung

Makan dengan cepat dapat mengurangi metabolisme dalam tubuh, yang dapat berakibat pada penurunan kadar kolesterol baik dan meningkatkan kadar kolesterol jahat. Lonjakan kolesterol jahat yang secara tiba-tiba dapat berisiko pada kesehatan yakni meningkatkan terjadinya risiko stroke dan serangan jantung.

Nah, nggak mau kan mengalami risiko makan terburu-buru yang ternyata bisa membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya daripada makan terburu-buru, lebih baik atur porsi makanmu agar tidak terlalu terlalu banyak bila ingin dine in. Selain itu, kamu bisa memesan makanan dari warung makan dan dikonsumsi di rumah (take away), atau kamu bisa memesan makanan melalui layanan pesan-antar. Selain menghindari risiko makan terburu-buru tadi, kamu juga bisa meminimalisir terpaparnya virus covid-19.

CopyAMP code
Fitrianingsih
Fitrianingsih
Hi, i love writing and love my job as content writer, editor, or copywriting.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -spot_img

Most Popular