Seringkali diabaikan, bulu hidung ternyata menjadi salah satu bagian dari tubuh yang sebenarnya perlu diperhatikan, lho. Bulu hidung ini memiliki fungsi cukup penting. Beberapa orang berpendapat bahwa bulu hidung bisa mencegah masuknya partikel kecil ke dalam tubuh. Lalu, apakah benar bahwa bulu hidung bisa melindungi dari virus dan bakteri? Simak penjelasan selengkapnya di sini yuk.Â
Mengenal bulu hidung dan fungsinya
Melansir dari Good Doctor, bulu hidung adalah bagian alami dari tubuh manusia yang memiliki fungsi utama sebagai sistem pertahanan. Saat manusia bernapas, udara yang terhirup ke dalam hidung bisa membawa partikel kecil dan kotoran.
Selain menjaga kelembapan di rongga hidung, bulu hidung juga bisa menjadi penyaring kotoran dan partikel kecil yang terbawa masuk oleh udara saat bernapas. Ini bisa melindungi paru-paru dari risiko penyakit yang berasal dari kotoran atau partikel kecil tersebut. Beberapa orang memiliki bulu hidung yang lebat, disebabkan oleh banyaknya pembuluh darah di sekitar organ tersebut yang bisa memacu pertumbuhannya.
Benarkah bulu hidung bisa melindungi dari virus dan bakteri?
Mencabut bulu hidung adalah hal yang tidak disarankan. Sebab, bulu hidung disebut punya peran penting dalam mencegah penyakit. Partikel kecil seperti virus dan bakteri bisa tertahan oleh bulu hidung, sehingga meminimalkan risiko masuk ke organ yang lebih dalam.
Menurut sejumlah dokter di Inggris pada 1986, seperti dikutip dari jurnal medis The Lancet, bagian dalam dari sebagian besar rongga hidung cukup bersih dan steril. Sedangkan di ruang bagian depan dekat lubang, rambut atau bulu dipenuhi dengan bakteri yang telah tersaring.
Hal itu menunjukkan bahwa bulu hidung memang berfungsi sebagai filter alami tubuh dan menjadi perangkap bagi mikroba, patogen, bakteri, virus, dan partikel kecil lain yang terbawa masuk saat kamu bernapas. Atau dengan kata lain memang bulu hidung bisa melindungi dari virus dan bakteri. Oleh sebab itu, mencabut bulu hidung sangat tidak disarankan.
Apa yang terjadi saat bulu hidung dicukur?
Sebagian orang memilih untuk mencukur bulu hidungnya karena alasan ketidaknyamanan dan mengganggu penampilan. Jika kamu sering melakukannya, ada baiknya hentikan kebiasaan tersebut. Sebab, menurut sebuah penelitian pada 2011 yang dipublikasikan di International Archive of Allergy and Immunology, kepadatan bulu hidung ada korelasinya dengan kemungkinan munculnya penyakit.
Studi yang melibatkan 233 responden itu menyebutkan, orang-orang yang punya bulu hidung padat atau lebat memiliki risiko lebih kecil untuk menderita penyakit seperti asma. Ini ada hubungannya dengan fungsi penyaringan kotoran dan partikel kecil (alergen). Namun, tidak ada studi lanjutan untuk menilai apakah memotong bulu hidung dapat memengaruhi tingkat risiko terkena asma atau suatu infeksi.
Apakah mencukur bulu hidung tingkatkan risiko infeksi?
Disebutkan sebelumnya bahwa memotong bulu hidung ada korelasinya dengan penyakit asma. Namun, perlu diketahui bahwa asma bukanlah sebuah infeksi. Asma merupakan penyakit tidak menular yang dipicu oleh penyempitan saluran udara akibat peradangan.
Menurut penelitian pada 2015 yang terbit di American Journal of Rhinology and Allergy, pemangkasan bulu hidung dapat menyebabkan perbaikan aliran udara. Selain itu, memangkas bulu hidung disebut tidak akan meningkatkan risiko infeksi. Belum ada bukti yang pasti bahwa memotong atau waxing bulu hidung dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Bagaimana jika bulu hidung sudah panjang?
Salah satu alasan seseorang berniat mencukur bulu hidungnya adalah karena sudah cukup panjang. Faktanya, memiliki bulu hidung yang panjang dan tebal tidak selalu menjadi hal yang buruk, lho.
Bulu hidung yang panjang dan lebat akan memengaruhi jumlah lendir di dalam hidung. Secara alami, lendir akan menempel dan melumasi bulu hidung. Ini bisa memberi tambahan perlindungan untuk menjebak patogen dan partikel kecil agar tak masuk ke organ yang lebih dalam.
Nah, itulah ulasan tentang bulu hidung bisa melindungi dari virus dan bakteri. Agar efek perlindungannya maksimal, pertimbangkan untuk tidak memangkas bulu hidungmu, ya.
Baca juga: Jangan Lagi Minder, Ini 6 Cara Menghilangkan Bau Ketiak yang Ampuh