SDH Lippo Harapan Sekolah Dian Harapan Display Ad
Wednesday, May 21, 2025
spot_imgspot_img
HomeKesehatanNgeri! Kanker Kolorektal Banyak Diidap Gen Z, Begini Gejalanya...

Ngeri! Kanker Kolorektal Banyak Diidap Gen Z, Begini Gejalanya…

Kanker kolorektal, yang meliputi kanker pada usus besar dan rektum, kini menjadi salah satu jenis kanker yang semakin banyak dijumpai, terutama di kalangan anak muda, termasuk Generasi Z. Berdasarkan data terkini, angka kejadian kanker tersebut pada usia muda menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dalam hal ini, dr. Sulpiana, M.Biomed, dosen Fakultas Kedokteran IPB University, menyebutkan bahwa dua faktor utama yang mempengaruhi meningkatnya risiko kanker kolorektal pada generasi muda adalah faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat.

Penyebab Kanker Kolorektal pada Generasi Z

Meskipun faktor genetik dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, dr. Sulpiana menegaskan bahwa pola hidup yang tidak sehat justru menjadi penyebab utama tingginya angka kejadian kanker ini pada usia muda.

“Kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, serta konsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak menjadi faktor risiko utama yang dapat memicu kanker kolorektal di usia muda,” jelas dr. Sulpiana dalam wawancara dengan IPB University (20/4/2025).

Pada dasarnya, gaya hidup modern yang serba cepat dan praktis sering kali menyebabkan konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji, daging olahan, dan makanan tinggi lemak. Ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung berkembangnya sel-sel kanker di dalam tubuh.

Gejala Kanker Kolorektal yang Perlu Diwaspadai

kanker kolorektal
Freepik

Kanker kolorektal seringkali berkembang secara perlahan dan tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda atau gejala peringatan dini yang dapat menjadi petunjuk adanya masalah serius pada sistem pencernaan. Beberapa gejala kanker kolorektal yang umum ditemui antara lain:

Perubahan Pola Buang Air Besar

Jika Anda mulai merasakan perubahan yang signifikan dalam kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari seminggu, ini bisa menjadi tanda awal dari kanker kolorektal.

Adanya Darah dalam Feses

Kehadiran darah dalam feses, baik berupa darah merah terang atau feses berwarna hitam, merupakan salah satu gejala klasik yang perlu diperhatikan. Hal ini bisa disebabkan oleh perdarahan di saluran pencernaan.

Nyeri atau Kram Perut yang Berkepanjangan

Nyeri perut yang berlangsung lama dan tidak dapat dijelaskan juga merupakan gejala yang perlu diwaspadai. Rasa kram yang sering muncul dapat menunjukkan adanya masalah pada saluran pencernaan.

Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab yang Jelas

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, meskipun Anda tidak melakukan perubahan pada pola makan atau aktivitas fisik, adalah tanda yang seringkali terlewatkan. Ini bisa menjadi indikasi adanya kanker yang berkembang.

Rasa Lelah yang Berlebihan

Rasa lelah yang terus-menerus, meskipun Anda cukup tidur dan beristirahat, bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang mendasarinya, termasuk kanker kolorektal.

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala tersebut, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini sangat penting dalam penanganan kanker kolorektal, karena semakin cepat ditemukan, semakin tinggi kemungkinan untuk sembuh.

Untuk mencegah kanker kolorektal pada individu yang berisiko tinggi, dr. Sulpiana merekomendasikan agar mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut atau gangguan pencernaan seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS) untuk melakukan skrining kolonoskopi sebelum usia 40 tahun. Kolonoskopi adalah prosedur medis yang digunakan untuk memeriksa bagian dalam usus besar dan mendeteksi adanya kelainan atau kanker.

Langkah-langkah Pencegahan Kanker Kolorektal

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Untuk menurunkan risiko penyakit ini, dr. Sulpiana memberikan beberapa saran yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Tingkatkan Konsumsi Serat

Konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian yang kaya serat dapat membantu memperbaiki kesehatan pencernaan dan mencegah kanker kolorektal. Serat membantu melancarkan proses pencernaan dan mengurangi waktu paparan usus terhadap zat-zat yang dapat memicu kanker.

Kurangi Konsumsi Daging Merah dan Makanan Olahan

Daging merah dan makanan olahan yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Sebaiknya batasi konsumsi makanan tersebut dan pilih sumber protein yang lebih sehat seperti ikan, ayam, dan kacang-kacangan.

Lakukan Aktivitas Fisik secara Teratur

Aktivitas fisik yang teratur tidak hanya membantu menjaga berat badan ideal, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan usus. Olahraga dapat memperlancar peredaran darah dan mengurangi peradangan di dalam tubuh, yang semuanya berkontribusi pada penurunan risiko kanker.

Perhatikan Keseimbangan Gizi

Menjaga keseimbangan gizi adalah kunci utama dalam mencegah kanker kolorektal. Pastikan asupan harian Anda mencakup berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, dan protein yang sehat.

Seperti yang diungkapkan dr. Sulpiana: “Kesehatan usus sangat bergantung pada gaya hidup kita. Perubahan pola makan dan kebiasaan hidup sehat dapat membantu mencegah kanker kolorektal sejak dini.”

Gaya hidup sehat bukan hanya untuk mencegah penyakit, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Mulailah dengan langkah-langkah kecil, seperti mengganti camilan yang tidak sehat dengan buah-buahan segar, atau berjalan kaki selama 30 menit setiap hari.

CopyAMP code
Fajria Anindya Utami
Fajria Anindya Utami
A passionate content writer who has eagerly enhance her skill everyday. And a journalist background with strong economic experience.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -spot_img
spot_img

Most Popular

spot_img