Tak hanya sekadar ruangan, menjaga kebersihan tempat tidur pun menjadi hal yang penting untuk dilakukan lho. Salah satu cara menjaga kebersihan tempat tidur dengan rutin mengganti seprai. Perlu kamu tahu, apabila malas atau jarang mengganti seprai, ternyata dapat menimbulkan masalah kulit tertentu pada tubuh. Lalu, apa saja masalah kulit yang timbul akibat jarang ganti seprai, ya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, yuk.
Masalah kulit yang timbul akibat jarang ganti seprai
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa mencuci seprai secara teratur menjadi hal yang penting dilakukan. Namun, apabila kamu masih saja malas, berikut ini adalah beberapa masalah kulit yang bisa timbul akibat jarang ganti seprai:
1. Alergi
Tungau debu merupakan musuh bagi penderita alergi. Menurut kepala dari Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), Melanie Carver, makhluk kecil tersebut menjadi pemicu asma dan alergi sepanjang tahun. Sebab tungau debu dapat berkembang biak di tempat tidur.
Pada dasarnya, sulit untuk melihatnya dengan mata telanjang. Namun percayalah, bahwa tempat tidur yang kotor dapat memiliki debu dan tungau. Kotoran yang ditinggalkan oleh tungau debu adalah alergen umum bagi banyak orang.
Di samping itu, tungau debu bukanlah merupakan satu-satunya hal yang dapat menumpuk di seprai yang tidak dicuci. Dalam iklim yang lembap, tempat tidur juga dapat menumbuhkan jamur.
Selain itu, menurut Carver serbuk sari juga bisa masuk ke kamar tidur melalui jendela yang terbuka atau yang tedapat pada pakaian ataupun rambut.
Bahkan, sebuah studi pada tahun 2018 yang diterbitkan di Current Allergy and Asthma Reports menemukan bahwa kamar tidur merupakan titik untuk paparan alergen, karena kita menghabiskan berjam-jam untuk menghirup dan mengembuskan udara saat kita tidur.
Adapun beberapa tanda-tanda dari alergi tungau debu di antaranya adalah:
- Bersin-bersin
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mata gatal, merah, atau berair
- Batuk
2. Ruam kulit
Selanjutnya, masalah kulit yang timbul akibat jarang ganti seprai juga dapat memicu ruam dan gatal-gatal. Penting untuk diketahui bahwa jamur bisa tumbuh di lingkungan yang lembap. Dilansir laman Livestrong, dokter kulitRobin Evans, MD mengatakan bahwa bergantung pada tingkat jamur dan seberapa sensitif kulit, kondisi ini bisa menyebabkan eksim kambuh atau reaksi alergi kulit yang disebut dermatitis kontak.
Jika kamu rentan terkena kondisi tersebut penting juga untuk dicatat bahwa mencuci seprai yang mengandung pewangi dan bahan kimia lainnya dapat memperburuk kondisi kulit. Maka dari itu, jika kamu memiliki kulit sensitif, gunakanlah produk yang tidak mengandung bahan kimia keras.
3. Jerawat
Seprai yang jarang diganti juga dapat memicu jerawat atau folikulitis, terutama jika kamu berkeringat di malam hari. Kebiasaan berolahraga di malam hari dan tidak membersihkan diri sebelum tidur juga bisa jadi pemicunya. Dikutip dari laman Mayo Clinic, folikulitis adalah kondisi kulit di mana folikel rambut menjadi meradang.
Cara mengatur jadwal mencuci seprai yang tepat
Dikutip dari laman Healthline, berdasarkan survei yang dilakukan oleh National Sleep Foundation, 91 persen orang mengganti seprai mereka setiap pekan. Meskipun ini adalah aturan yang umum, banyak ahli merekomendasikan pencucian mingguan.
Sebab, seprai dapat mengumpulkan banyak hal yang sulit dilihat secara langsung, seperti sel kulit mati, tungau debu, atau bahkan kotoran lain.
Akan tetapi, sebagian orang disarankan untuk mencuci seprai lebih sering dari sekali seminggu. Misalnya saja, jika kamu memiliki hewan periharaan dan kamu membiarkannya tidur di tempat tidurmu, maka kamu disarankan untuk mencuci seprai setiap 3-4 hari sekali.
Di samping itu, jika kamu memiliki alergi atau asma, ada baiknya untuk mencoba membersihkan tempat tidur lebih sering untuk melihat apakah gejala yang kamu alami membaik.
Kamu juga harus membersihkan seprai lebih sering apabila kamu berkeringat secara berlebihan, atau bahkan kamu memiliki luka yang mana berkontak langsung dengan seprai atau bantal.
Itulah beberapa informasi mengenai masalah kulit yang timbul akibat jarang ganti seprai. Apabila kamu memiliki pertanyaan lainnya seputar kesehatan kulit, sebaiknya jangan ragu melakukan konsultasi dengan dengan dokter, ya.
Baca juga: 6 Penyebab Kulit Kepala Bau dan Cara Mengatasinya