MediaGo – Saat menjalankan isolasi mandiri (isoman) isoman di rumah, berarti lingkaran kasus Covid-19 juga semakin dekat dengan lingkungan kita. Untuk itu, pasien termasuk keluarganya yang tidak terkonfirmasi positif harus mengetahui dan melaksanakan prosedur isolasi mandiri yang benar yaitu dengan tidak sekamar dengan penderita dan menjalankan prosedur masker serumah.
Senior Manager Health Claim Sequis dr. Yosef Fransiscus mengatakan, mereka yang tidak bergejala dan melakukan isoman disarankan untuk mengacu pada Centers for Disease Control and Prevention. Orang yang tinggal serumah dengan pasien juga harus melakukan screening dengan melakukan SWAB Test untuk mendeteksi potensi paparan Covid-19.
Baca juga: Jakarta Butuh 16 Juta Dosis Vaksin COVID-19
Walau hasil tes dinyatakan negatif, sebaiknya orang serumah tidak bepergian setidaknya 14 hari setelah kontak dekat terakhir dengan penderita atau 14 hari setelah penderita telah memenuhi kriteria dari dokter untuk mengakhiri isoman di rumah.
Langkah-Langkah dalam Penerapan Isolasi Mandiri
“Pasien dan orang serumah harus ekstra hati-hati dan ketat menerapkan protokol kesehatan. Saat melakukan isolasi di rumah, usahakan agar pasien jauh dari jangkauan orang lain, terutama lansia dan anak-anak termasuk juga hewan peliharaan” sebut Yosef.
1. Memiliki Kontak Perawatan Medis Darurat
Untuk meminimalkan pasien keluar ruangan isolasi sebaiknya pasien dan keluarga memiliki kontak perawatan medis darurat jika mengalami hal-hal yang mengganggu kenyamanan tubuh saat melakukan isoman dan menyiapkan oximeter, tabung oksigen, dan nebulizer untuk persiapan bila kesulitan bernapas.
2. Catat Riwayat Kemajuan dan Kemunduran Kesehatan
Ada baiknya pasien dan keluarga mencatat riwayat kemajuan atau kemunduran akan kondisi kesehatan sehingga memudahkan saat berkonsultasi dengan dokter. Pasien sebaiknya mendapat pertolongan medis jika mengalami gejala kesulitan bernapas, merasa nyeri terus-menerus di dada, tidak mampu untuk bangun, bibir atau wajah kebiruan, atau jika terjadi gejala baru.
Baca juga: Penjelasan Badan POM Tentang Keamanan Vaksin AstraZeneca
3. Rutin Cuci Tangan dengan Sabun dan Air
Pasien harus rajin mencuci tangan dengan sabun dan air serta hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Selama melakukan isolasi mandiri, pasien harus mengonsumsi makanan bergizi serta mengonsumsi semua obat dan vitamin yang direkomendasikan oleh dokter. secara tertib dan teratur..
4. Perhatikan Kebersihan si Pasien
Soal kebersihan, pasien sebaiknya menggunakan peralatan dan perlengkapan terpisah dari anggota keluarga lain, misalnya menggunakan kamar mandi dan alat makan. Sediakan perlengkapan pribadi dan alat kebersihan pribadi dalam jumlah yang cukup, seperti tisu, handuk, botol minum, termos air panas, dan disinfektan.
Pasien dapat membersihkan sendiri barang yang ia pakai dan ruangan isolasinya, tetapi jika memerlukan bantuan orang lain maka gunakan masker, sarung tangan sekali pakai, lakukan disinfeksi terutama pada area yang mungkin terdapat cairan tubuh.
Baca juga: Program Vaksinasi COVID-19 Gratis Bagi 100 Ribu Lebih Pekerja Pariwisata
Termasuk juga jika harus mencuci pakaian pasien, jangan campur dengan pakaian anggota keluarga lain, lebih baik menggunakan pakaian dalam disposable yang bisa dibuang dalam bungkusan plastik terikat, kenakan sarung tangan sekali pakai saat menangani cucian kotor jika perlu, dan berjemur di bawah sinar matahari sesering mungkin.
5. Rutin Bersihkan dengan Desinfektan
Bersihkan dan desinfeksi keranjang pakaian, cuci tangan, dan segera mandi. Sediakan juga tempat sampah di dekat pasien dan gunakan tempat sampah berlapis. Saat membersihkan sampah, gunakan sarung tangan sekali pakai dan cuci tangan setelahnya.