MediaGo – Insiden penembakan Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) beberapa hari lalu terus diusut oleh pihak Kepolisian.
MUI sebagai lembaga yang menjadi sasaran pun membentuk tim khusus (timsus) untuk mengusut tindakan penembakan Kantor Pusat MUI tersebut.
Wasekjen MUI bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah mengatakan, tim khusus beranggotakan sembilan orang yang merupakan pengurus aktif di MUI, mulai dari waketum, ketua-ketua bidang, dan anggota pengurus lainnya.
“Ini diketuai langsung oleh Ketua MUI bidang Hukum dan HAM Prof Noor Achmad,” kata Ikhsan mengutip laman resmi MUI, Jumat (5/5/2023).
Dijelaskan, pihaknya masih terus mencari profiling dari Mustafa sebagai pelaku penembakan, pihaknya juga terus menginvestigasi sejumlah kejanggalan terkait aksi teror tersebut.
Dia menyebutkan soal kematian pelaku secara tiba-tiba. Padahal beberapa saksi menyebut bahwa pelaku ketika dibekuk masih dalam kondisi sehat bugar.
“Ini kami berharap kepada dokter yang melakukan visum bisa mengungkap kematian pelaku,” harap Ikhsan.
Belum lagi terkait laporan yang menyebut pelaku sebenarnya sudah sejak lama bersurat ke Polda Metro Jaya.
Isi suratnya dengan jelas mengandung teror dan ancaman kepada lembaga negara dan MUI. “Tapi sejauh ini kan belum ada tindakan preventif terkait hal ini,” ujarnya.
Ikhsan membantah asumsi publik bahwa aksi tersebut terjadi karena pelaku dalam kondisi gangguan jiwa. Pelaku sejauh ini diidentifikasi kuat sebagai aktor kepentingan.
Misalnya kecakapan sebagai penembak, jejak rekening yang berisi dana ratusan juta, hingga jejak digital afiliasi bersama sejumlah oknum.
“Dia tidak berdiri sendiri, dia merupakan bagian dari aktor. Ini kami berangkat dari sejumlah temuan yang terus kami dalami,” ungkap Ikhsan.