Indomie ditarik dari peredaran di Australia karena masalah keamanan pangan. Dua varian yang menjadi sorotan adalah Indomie Rasa Soto Mie dan Indomie Rasa Ayam Bawang. Grant Eastern Trading, perusahaan importir, mengeluarkan penarikan produk ini karena adanya alergen yang tidak tercantum pada label.
Menurut Food Standards Australia (FSA), Indomie Rasa Soto Mie mengandung alergen susu, sementara Indomie Rasa Ayam Bawang mengandung alergen telur.
“Setiap konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu atau telur mungkin akan mengalami reaksi jika produk ini dikonsumsi,” ujar FSA dalam peringatannya, dikutip dari news.com.au, Sabtu (21/12/2024).
Konsumen yang telah membeli produk tersebut diminta mengembalikannya ke toko tempat pembelian untuk pengembalian dana penuh. FSA juga mengimbau konsumen yang khawatir dengan kesehatan mereka untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Penarikan ini hanya berlaku pada produk dengan tanggal kedaluwarsa tertentu, yakni 10 April 2025 untuk Soto Mie dan 1 April 2025 untuk Ayam Bawang.
Tidak hanya itu, dua varian lain dari Indomie, yakni Mi Goreng Rasa Rendang dan Mi Goreng Aceh, juga masuk dalam daftar penarikan. Penarikan ini dipicu oleh kesalahan pada label kemasan yang tidak mencantumkan informasi alergen secara lengkap. Keempat varian tersebut dijual di toko-toko bahan makanan Asia di Victoria.
Penjelasan dari Indofood (Produsen Indomie)
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memberikan tanggapan resmi mengenai insiden ini. Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (20/12/2024) melalui Bursa Efek Indonesia, Indofood menegaskan bahwa penarikan produk tersebut tidak berdampak langsung pada perusahaan. Hal ini disebabkan produk yang ditarik bukanlah hasil ekspor resmi Indofood ke Australia, melainkan produk yang dipasarkan oleh importir tidak resmi.
“Dari hasil penelaahan perseroan, produk mi instan yang dimaksud dalam pemberitaan tersebut bukanlah produk mi instan yang diekspor secara resmi oleh perseroan untuk pasar Australia, melainkan parallel import yang dilakukan oleh importir yang bukan merupakan distributor resmi perseroan,” jelas Gideon A. Putro, Corporate Secretary PT Indofood CBP Sukses Makmur, dalam keterangannya pada Sabtu (21/12/2024).
Gideon menambahkan, produk-produk tersebut sebenarnya hanya ditujukan untuk pasar Indonesia. Ini terlihat dari keterangan pada kemasan yang menggunakan Bahasa Indonesia, bukan Bahasa Inggris, sebagaimana yang diwajibkan untuk produk ekspor. Produk yang diekspor resmi oleh Indofood selalu mencantumkan label ‘Export Product’ dan memenuhi semua persyaratan keamanan pangan di negara tujuan, termasuk pencantuman kandungan alergen.
Adapun keempat varian yang ditarik memiliki rincian sebagai berikut:
- Indomie Mi Goreng Rasa Rendang: Kedaluwarsa pada 3 Mei 2025 dan 23 Desember 2024.
- Indomie Rasa Ayam Bawang: Kedaluwarsa pada 28 April 2025 dan 1 April 2025.
- Indomie Rasa Soto Mie: Kedaluwarsa pada 27 April 2025 dan 10 April 2025.
- Indomie Mi Goreng Aceh: Kedaluwarsa pada 25 Desember 2024 dan 3 April 2025.
Menurut Gideon, produk-produk ini telah mencantumkan bahan alergen dalam daftar komposisinya sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia, yakni Peraturan BPOM RI No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Namun, produk tersebut tidak memenuhi standar pelabelan Australia karena tidak menggunakan Bahasa Inggris.
Indofood memastikan bahwa semua produk yang diekspor secara resmi memenuhi standar keamanan pangan negara tujuan. “Produk-produk konsumen bermerek yang diekspor oleh perusahaan secara resmi ke luar negeri, termasuk Indomie ke Australia, dipastikan akan mematuhi persyaratan, peraturan, dan ketentuan keamanan pangan yang berlaku di masing-masing negara tujuan,” tegas Gideon.
Indofood juga menekankan bahwa produk yang dipasarkan di Australia secara resmi telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Food Standards Australia New Zealand (FSANZ). Produk-produk ini dilengkapi label dalam Bahasa Inggris dan mencantumkan informasi lengkap mengenai kandungan alergen.
Penarikan Indomie dari pasar Australia menyoroti pentingnya kepatuhan pada standar keamanan pangan internasional. Meski produk yang ditarik merupakan impor tidak resmi, Indofood tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen di seluruh dunia. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam mendistribusikan produk ke pasar luar negeri. Konsumen juga diimbau untuk selalu memeriksa label produk sebelum membeli, terutama jika memiliki alergi tertentu.