Harapan orangtua pasti ingin melihat anaknya tumbuh menjadi cerdas dan pintar, dan tentu saja setiap orangtua punya cara tersendiri untuk membentuk anak yang cerdas dan pintar. Cara mereka dalam pola pengasuhan, materi yang diberikan pada anak-anak atau kebiasaan sehari-hari tentu akan berbeda setiap keluarga. Agar mendukung tumbuh kembang anak, ini hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam hal mendidik.
8 tips membentuk anak yang cerdas dan pintarÂ
Otak anak bukanlah miniatur orang dewasa. Ini adalah otak yang lahir di bawah konstruksi yang menghubungkan dirinya dengan dunia. Dan terserah kepada orang tua untuk menciptakan dunia yang baik pada anak akan seperti apa.
Berikut ini beberapa tips yang bisa orangtua lakukan untuk membentuk anak yang cerdas dan pintar seperti dilansir dari laman Fimela:
1. Ajak anak berbicara
Komunikasi adalah keterampilan utama yang penting untuk meningkatkan kecerdasan anak. Ini juga membantu anak untuk terikat lebih baik dengan orangtua dan mengembangkan harga diri dan kepercayaan diri. Cobalah untuk mendorong anak untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dengan melibatkan mereka dalam kegiatan verbal.
2. Terapkan sikap terbuka, penuh kasih sayang, dan buat anak merasa dicintai
Studi penelitian telah menunjukkan bahwa, mencintai, memeluk, berinteraksi dan bermain dengan anak-anak akan memiliki efek yang kuat dalam mengembangkan kecerdasan mereka.
Selain itu, anak yang percaya diri akan berpikiran terbuka terhadap masalah dan tantangan dalam kehidupan masa depan. Cinta dan kasih sayang antara orangtua dan anak membantu mereka meningkatkan keterampilan berpikir mereka.
3. Jangan takut untuk membiarkan anak mengambil risiko gagal
Anak yang tidak mengambil risiko dan mengalami kegagalan dapat mengembangkan rasa rendah diri dan putus asa. Mendorong anak mengambil risiko dan kegagalan akan mengajari mereka keterampilan hidup yang mendasar sejak masa kanak-kanak mereka.
Ajari anak bahwa kegagalan sebenarnya bukanlah hal yang buruk tetapi keterampilan hidup yang hebat yang memungkinkan mereka membuat keputusan yang cerdas.
4. Coba untuk terus mendorong rasa ingin tahu anak-anak
Anak-anak secara alami ingin tahu, tetapi rasa ingin tahu itu dapat memudar seiring bertambahnya usia jika tidak dilatih dan didorong. Merangsang rasa ingin tahu anak-anak dengan memberi mereka banyak kesempatan untuk mengeksplorasi dan menemukan hal-hal baru.
Libatkan mereka dalam topik yang menjadi minat pribadi mereka sehingga mereka termotivasi dan terus mengembangkan keterampilan.
5. Biarkan anak-anak merasa bosan dan mengatasinya sendiri
Kebosanan sebenarnya tampak seperti hal yang negatif tetapi para ahli mengatakan bahwa itu membantu anak-anak Anda mendorong kemampuan mereka untuk berpikir dan menjadi kreatif.
Dikatakan pula bahwa anak belajar bosan adalah bagian dari mempersiapkan diri untuk dewasa. Buat anak Anda belajar menikmati refleksi yang tenang yang memberikan ruang pikiran untuk berpikir dan berkreasi.
6. Biarkan anak melihat orangtua melakukan hal cerdas
ika anak melihat orangtua terlibat dalam membaca buku, menulis, membuat musik atau melakukan sesuatu yang kreatif dapat membantu mereka untuk menjadi lebih pintar dalam prosesnya. Sangat penting untuk membiarkan anak mendengar orangtua berbicara tentang pencapaian dari kerja keras untuk menjadi lebih pintar.
7. Biarkan anak memiliki mindset berkembang
Orangtua harus mendorong anak-anak mereka untuk melihat belajar sebagai proses menjadi lebih pintar dan lebih baik dalam sesuatu, daripada memiliki kecerdasan tetap. Jadi, ketika anak-anak dihadapkan dengan tugas-tugas yang sulit, mereka akan melihatnya sebagai peluang untuk berkembang, bukannya melihat diri mereka sebagai kegagalan.
Anak yang cerdas terlahir dari orangtua yang cerdas pula. Sehingga besar sekali peran orangtua yang dibutuhkan untuk membentuk anak yang cerdas dan pintar. Semoga ulasan di atas bermanfaat.
8. Usahakan untuk tidak terlalu overprotektif
Banyak orang tua pasti akan mengalami kesulitan membiarkan anak-anak memecahkan masalah, tetapi lebih terburu-buru untuk memperbaiki tantangan bagi mereka alias selalu memberikan bantuan.
Pada studi Universitas Harvard, Julie Lythcott-Haims yang dilansir dari laman Inc, berpendapat bahwa membiarkan anak-anak membuat kesalahan dan mengembangkan ketahanan dan akal sangat penting dalam menyiapkan mereka untuk sukses.
Memang hal ini tidak mudah. Sebaiknya orang tua harus berjalan di garis tipis antara melindungi anak-anak dan membiarkan mereka mengatasi masalah untuk belajar dari kesalahanÂ
Baca juga: Jangan Pakai Kekerasan, Begini Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbicara Kasar