SDH Lippo Harapan Sekolah Dian Harapan Display Ad
Monday, January 20, 2025
spot_imgspot_img
HomeKesehatanJangan Salah, Begini Cara Menggunakan Oximeter yang Benar

Jangan Salah, Begini Cara Menggunakan Oximeter yang Benar

MediaGo – Ternyata masih banyak yang salah cara menggunakan oximeter. Padahal diketahui, selama pandemi Covid-19, oximeter menjadi salah satu alat yang paling banyak dicari masyarakat. Oximeter sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), oximeter berfungsi untuk memantau saturasi oksigen dalam darah pasien. Pasalnya, Covid-19 dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen secara tiba-tiba, sehingga penting bagi setiap pasien untuk memiliki alat ini.

cara menggunakan oximeter

Oximeter pun menjadi penting dimiliki, terutama pasien Covid-19 maupun orang yang menjalani isolasi mandiri. Apabila seseorang terkonfirmasi positif Covid-19, terdapat kemungkinan akan mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah.

Apabila kadar oksigen terus mengalami penurunan, maka seseorang harus mendapatkan penanganan medis lebih lanjut dan diberi bantuan pernafasan berupa oksigen. Dengan oximeter, kamu bisa memantau kadar oksigen dalam darah, sehingga dapat menghubungi pelayanan medis apabila kadarnya semakin menurun.

Berikut saturasi oksigen yang normal jika diukur dengan oximeter:

  • Saturasi oksigen di dalam darah normal: 95-100 persen
  • Saturasi oksigen di dalam darah rendah: kurang dari 95 persen

Sebenarnya, oximeter tak hanya digunakan oleh pasien Covid-19 saja, tetapi juga dalam kondisi kesehatan lain. Beberapa kondisi kesehatan yang juga memanfaatkan oximeter adalah asma, radang paru-paru, kanker paru-paru, anemia, serangan jantung, dan kelainan jantung bawaan.

Cara Menggunakan Oximeter

Saat ini, cara menggunakan oximeter pun mudah, cepat, dan tidak menyakitkan. Nah, berikut cara menggunakan oximeter yang sangat penting untuk pasien Covid-19, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara menggunakannya.

  • Pastikan sudah mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian jangan menggunakan cat kuku maupun kuku palsu.
  • Nyalakan oximeter dengan menekan tombol yang berada pada alat tersebut.
  • Kemudian pasang oximeter pada salah satu jari tangan, kemudian jepitkan jari tersebut pada oximeter.
  • Setelah oximeter terpasang pada jari, tunggu hingga beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasil pada layar.
  • Apabila layar pada oximeter sudah menunjukkan hasil, terdapat dua hasil yang berbeda. Pada oximeter, saturasi oksigen ditunjukkan pada angka yang memiliki satuan %SpO2. Sedangkan untuk denyut nadi atau detak jantung, ditunjukkan pada angka yang memiliki satuan HR (heart rate).
  • Jika kamu memiliki angka saturasi oksigen di atas 95%, maka kadar oksigen dalam tubuhmu normal dan aman. Namun, kamu harus segera mendapatkan penanganan medis apabila saturasi oksigen berada di bawah angka 92%.

Pentingnya Memiliki Oximeter Saat Isolasi Mandiri

Kadar saturasi oksigen dalam darah hanya bisa ditentukan melalui dua cara, yaitu dengan alat oximeter dan pemeriksaan penunjang berupa analisa gas darah. Sayangnya, pemeriksaan penunjang tersebut tidak praktis dan hanya bisa dilakukan di laboratorium klinik atau rumah sakit.

Oleh karena itu, WHO mengimbau agar pasien Covid-19 atau orang yang sedang menjalani isolasi mandiri untuk memiliki oximeter. Hal ini dikarenakan sebagian pasien Covid-19 bisa mengalami happy hypoxia atau silent hypoxia, yaitu kondisi menurunnya saturasi oksigen dalam darah tanpa disertai gejala.

Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi penurunan kadar oksigen tersebut bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh, bahkan menimbulkan komplikasi fatal, seperti gagal napas dan kematian mendadak.

cara menggunakan oximeter

Dengan rutin melakukan pemeriksaan kadar oksigen dalam darah, kamu bisa memonitor apakah tubuhmu mendapatkan oksigen yang cukup dan bisa segera ke dokter bila mengalami kekurangan oksigen.

Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin rendah risiko terjadinya komplikasi berbahaya atau gejala Covid-19 yang berat. Oleh karena itu, oximeter merupakan alat yang penting untuk dimiliki, terutama jika kamu merupakan pasien Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Jika kamu mengalami gejala menurunnya kadar oksigen dalam darah, seperti sesak napas, lemas, kulit pucat, serta kuku dan bibir tampak kebiruan, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Cara Kerja Oximeter

Dilansir dari healthline.com, oximeter akan membaca saturasi oksigen melalui sinar yang dimilikinya. Sinar tersebut dapat melewati darah yang mengalir pada jari.

Selain itu, sinar tersebut juga mengukur perubahan penyerapan cahaya pada darah teroksigenasi maupun darah yang terdeoksigenasi. Setelah itu, oximeter akan menunjukkan hasil pembacaan saturasi oksigen dan detak jantung pada layar yang tertera.

Meskipun oximeter dapat menunjukkan hasil dengan cepat dan akurat, terdapat beberapa hal yang mampu mengurangi keakuratan dari oximeter. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan pembacaan oximeter menjadi kurang akurat:

1. Penggunaan kutek

Mengutip laman WHO, kutek atau cat warna yang diaplikasikan pada kuku akan mengganggu penyerapan cahaya yang dipancarkan dari oksimeter. Dengan demikian, kutek akan mengganggu deteksi hemoglobin teroksigenasi dan membuat hasil saturasi oksigen kurang akurat. Untuk menghindari pembacaan saturasi oksigen yang kurang akurat, hapuslah cat kuku sebelum menggunakan oximeter.

2. Cahaya berlebihan

Cahaya yang terlalu terang atau berlebihan seperti sinar matahari dan lampu operasi dapat membuat pembacaan oximeter menjadi kurang akurat. Menurut WHO, hal ini terjadi karena cahaya yang terlalu terang dapat mengganggu detektor cahaya pada oximeter, sehingga hasilnya menjadi kurang akurat. Oleh karena itu, perhatikan kembali pencahayaan yang digunakan supaya hasil pembacaan oximeter tetap akurat.

3. Pergerakan tangan

Jangan banyak bergerak ketika menggunakan oximeter, karena ini bisa mempengaruhi hasil pendeteksiannya. Pasalnya, bentuk gelombang yang dideteksi akan menjadi tidak menentu dan hasilnya menjadi tidak akurat.

Jadi di atas adalah beberapa cara menggunakan oximeter yang perlu diperhatikan. Apabila tingkat saturasi oksigen di bawah 95 persen, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

CopyAMP code
Fitrianingsih
Fitrianingsih
Hi, i love writing and love my job as content writer, editor, or copywriting.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -spot_img

Most Popular