Ketika suatu hubungan dihadapkan oleh permasalahan tertentu, mungkin ada beberapa orang yang lebih memilih untuk pergi begitu saja tanpa ada kejelasan atau disebut juga ghosting. Mereka pikir hal itu akan menyelesaikan masalah, tetapi bagaimana dengan orang yang ditinggalkan? Apakah sebaiknya hubungan diakhiri saja? Lakukan hal ini jika pasangan ghosting.
Apa itu ghosting?
Ghosting atau tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang sepertinya telah menjadi fenomena umum di dunia kencan modern saat ini. Seperti dilansir dari laman Healthline, sekitar 25 persen orang pernah ghosting dalam hubungan mereka.
Munculnya komunikasi elektronik dan aplikasi kencan populer seperti Tinder dan Bumble tampaknya mempermudah beberapa orang untuk membuat dan memutuskan koneksi cepat dengan seseorang yang baru saja kamu temui.
Baca juga: Bikin Surat Perjanjian Bermaterai, Pasangan Ini Viral
Alasan pasangan ghosting
Beberapa orang memilih untuk ghosting mungkin disebabkan oleh berbagai macam alasan yang dapat bervariasi dalam kompleksitas. Berikut adalah beberapa alasan seseorang memutuskan ghosting:

1. Rasa takut
Sebenarnya ketakutan akan hal yang tidak diketahui penyebabnya sudah tertanam dalam diri setiap manusia. Hal itu juga sama dengan apa yang dirasakan oleh orang yang melakukan ghosting, kamu mungkin memutuskan untuk mengakhirinya karena takut mengenal seseorang yang baru atau takut akan reaksi mereka saat putus.
2. Menghindari konflik
Manusia secara naluri sosial, pasti memiliki hubungan dalam bentuk apa pun, mau itu baik atau buruk, dan dapat memengaruhi kualitas hidup. Akibatnya pengaruh kualitas hidup tersebut, beberapa orang mungkin merasa lebih nyaman agar tidak pernah bertemu seseorang daripada harus menghadapi potensi konflik atau penolakan yang dapat terjadi selama putus cinta.
3. Kurangnya konsekuensi
Jika baru saja bertemu seseorang, kamu mungkin merasa tidak ada yang dipertaruhkan karena tidak berbagi teman atau banyak kesamaan. Kondisi ini memang tidak tampak seperti masalah besar jika kamu pergi begitu saja dari kehidupan mereka sehingga menyebabkan untuk memilih ghosting.
4. Perawatan diri
Jika suatu hubungan memiliki efek negatif pada kualitas hidup, memutuskan kontak kadang-kadang tampak seperti satu-satunya cara untuk mencari kesejahteraan sendiri hal inilah yang juga bisa menjadi alasan seseorang lebih memilih ghosting.
Lakukan hal ini apabila pasangan ghosting
Seperti dilansir dari laman Healthline, beberapa orang yang mengalami ditinggalkan akibat pasangan ghosting, umumnya lebih sulit untuk move on. Kesulitan tersebut biasanya dihadapi akibat pasangan masih dalam lingkup pertemanan yang sama atau memiliki kenangan tersendiri.

Namun kamu tak perlu khawatir, berikut adalah beberapa cara agar dapat membantu diri sendiri menghadapi dan menerima perasaan setelah pasangan ghosting:
1. Tetapkan batasan terlebih dahulu
Dalam suatu hubungan faktor kejujuran dan transparansi sangatlah penting. Hal itu dapat membantu kamu dan pasangan untuk memastikan tidak ada garis yang terlewati tanpa disadari.
Ada baiknya sebelum memulai sebuah hubungi tetapkan batasan hubungan atau komitmen di antara kedua belah pihak. Tujuannya untuk menghindari saling menyakiti perasaan kamu dan pasangan.
2. Beri batas waktu yang tegas
Belum mendengar kabar dari pasangan selama beberapa minggu atau bulan dan lelah menunggu? Jika kamu sudah dalam komitmen suatu hubungan, tetapi pasangan pergi tanpa ada kejelasan sebaiknya berikan ultimatum.
Misalnya, kamu dapat mengirimi pasangan pesan yang meminta untuk menelepon atau mengirim pesan teks di minggu depan, dan jika tidak hal itu sebagai pertanda hubungan telah berakhir. Cara seperti ini mungkin tampak kasar, tetapi dapat memberimu kesadaran dan memulihkan perasaan kehilangan kendali.
3. Hindari untuk menyalahkan diri sendiri
Kamu tidak memiliki bukti untuk menyimpulkan mengapa pasangan meninggalkan hubungan, jadi jangan merendahkan diri sendiri dan menyebabkan diri lebih terluka secara emosional.
4. Hindari mengonsumsi obat-obatan ketika bersedih
Jangan mematikan rasa sakit dengan konsumsi obat-obatan, alkohol, atau cara cepat lainnya. Cara memperbaiki yang seperti ini hanya bersifat sementara, dan kamu mungkin justru menghadapi perasaan sulit setelah melakukannya.
5. Habiskan waktu bersama teman atau keluarga
Carilah persahabatan dari orang-orang yang kamu percayai dan dengan siapa berbagi perasaan saling mencintai serta menghormati. Mengalami hubungan yang positif dan sehat dapat menempatkan situasi ghosting ke dalam perspektif.
6. Cari bantuan profesional atau konsultasi dengan dokter
Jangan takut untuk menghubungi terapis atau konselor yang dapat membantu mengartikulasikan perasaan kompleks yang kamu miliki. Mereka juga dapat memberi strategi mengatasi lebih lanjut untuk memastikan keluar dari sisi negatif tersebut.