MediaGo – Diet vegetarian menjadi jenis diet yang sedang tren saat ini. Salah satu diet yang tetap menjaga kesehatan tubuh adalah diet vegetarian. Diet vegetarian merupakan salah satu program diet yang mampu menurunkan berat badan dan tetap menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan nabati.
Kepercayaan para pelaku diet vegetarian ini cukup beralasan karena sebagaimana yang dilansir dari Healthline, penelitian menujukkan bahwa diet vegetarian dapat mendukung penurunan berat badan dan dapat membantu menurunkan risiko obesitas serta penyakit kronis.
Terlepas dari keefektifannya, diet vegetarian ini ternyata terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Lacto-Ovo Vegetarian
Jenis diet vegetarian yang pertama adalah lacto-ovo vegetarian. Beberapa orang menganggap diet lacto-ovo vegetarian ini sebagai diet vegetarian yang paling tradisional. Dalam diet ini, pelaku diet tidak akan memakan daging ataupun ikan, tetapi tetap memasukkan telur dan produk susu ke dalam konsumsinya.
Awalan ‘lacto’ sendiri mengacu pada susu sapi ataupun produk yang berasal dari susu.
Sementara itu, ovo mengacu pada telur yang berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Apabila kamu mengikuti diet lacto-ovo vegetarian ini, maka itu berarti kamu akan memasukkan telur, susu, keju, yogurt, mentega, es krim dan produk susu lainnya ke dalam program diet yang dijalani.
2. Lacto Vegetarian
Selanjutnya ada diet lacto vegetarian. Diet ini yakni seorang vegetarian yang tidak mengonsumsi telur, tetapi mengonsumsi produk susu. Produk susu itu di antaranya bisa keju, mentega, keju kambing, susu kambing, dan produk lainnya yang dibuat dari bahan-bahan tersebut.
3. Ovo Vegetarian
Sesuai dengan namanya, awalan ovo berarti produk berupa telur. Dengan demikian, diet ini masih konsumsi produk telur dan tidak makan semua produk hewani berupa daging, ikan dan makanan yang terbuat dari susu.
Oleh karenanya, produk makanan berupa es krim, mentega, yoghurt, keju juga tidak diperkenankan dalam tipe diet vegetarian yang satu ini.
4. Flexitarian Diet
Jenis diet yang satu ini dirancang sesuai namanya yaitu ‘flexi’ yang juga bermakna fleksibel. Dengan adanya ’embel-embel’ fleksibel, diet ini tidak seketat diet vegetarian lainnya. Diet ini menekankan manfaat makanan yang bersumber dari produk nabati namun tetap mengizinkan konsumsi produk hewani dalam jumlah kecil.
Oleh sebab itu, pelaku diet flextarian ini biasanya, selain memakan produk nabati juga turut mengonsumsi sejumlah produk hewani seperti susu dan telur dalam jumlah terbatas.
Adapun prinsip utama dari flextarian diet ini yaitu mendapatkan sebagian besar protein dari tumbuhan dari pada hewan serta membatasi tambahan gula dan makanan olahan. Meski demikian, sesekali juga akan memasukkan daging dan produk hewani lainnya.
5. Pescatarian Diet
Pescatarian diet adalah diet nabati yang mencakup ikan. Awalan katanya sendiri berasal dari kata Italia ‘pesce’ yang berarti ikan. Oleh sebab itu, pelaku diet ini akan mengonsumsi makanan berbasis ikan seperti tuna, salmon dan juga sushi.
Biasanya mereka turut menghindari berbagai jenis daging seperti daging sapi dan juga ayam. Jenis diet vegetarian yang satu ini menawarkan manfaat mendapatkan asam lemak omega-3 yang sehat dari ikan dan makanan laut.
6. Vegan Diet
Nah, satu lagi pilihan jenis diet vegetarian yaitu vegan diet. Diet ini menerapkan pola makan yang mengecualikan semua produk yang berasal dari hewan, termasuk semua produk daging, ikan, susu dan telur. Bahkan beberapa pelaku diet vegan ini juga memilih untuk tidak mengonsumsi madu karena beralasan diproduksi oleh lebah. Alhasil dengan begitu, pelaku diet vegan hanya akan mengonsumsi makanan nabati termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan produk nabati lainnya.
Satu hal yang perlu digarisbawahi soal diet vegan ini, bahwa diet vegan cenderung rendah nutrisi. Oleh sebab itu, biasanya para ahli kesehatan dan diet merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral tertentu, termasuk suplemen vitamin B12, zat besi, lemak omega-3, zinc dan lainnya.