SDH Lippo Harapan Sekolah Dian Harapan Display Ad
Tuesday, September 17, 2024
spot_imgspot_img
HomeKesehatanIni Perbedaan Vaksin Covid yang Digunakan di Indonesia

Ini Perbedaan Vaksin Covid yang Digunakan di Indonesia

MediaGo – Ada beberapa perbedaan vaksin Covid di Indonesia yang digunakan dan telah ditetapkan oleh Kemenkes. Sebagai informasi, dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020, telah ditetapkan sejumlah vaksin COVID-19 yang akan beredar di Indonesia, yakni vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma, Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer-BioNTech, dan Sinovac.

Perbedaan Vaksin COVID di Indonesia

Berikut adalah beberapa perbedaan vaksin COVID di Indonesia yang telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

1. Vaksin Sinovac

  • Nama vaksin: CoronaVac
  • Negara asal: China
  • Bahan dasar: virus Corona (SARS-CoV-2) yang telah dimatikan (inactivated virus)
  • Uji Klinis: fase III (selesai)
  • Lokasi: China, Indonesia, Brazil, Turki, Chile
  • Usia peserta: 18–59 tahun
  • Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 14 hari
  • Efikasi vaksin: 65,3% (di Indonesia), 91,25% (di Turki)

Vaksin Sinovac telah melampaui standar minimal 50% yang ditetapkan oleh WHO dan FDA. Vaksin ini juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) dari BPOM, serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sinovac menjadi jenis vaksin corona pertama yang digunakan Indonesia. Vaksin ini berasal dari Tiongkok yang telah di tetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebagai salah satu jenis vaksin Covid Indonesia yang dapat digunakan untuk keadaan darurat.

perbedaan vaksin covid

Vaksin ini sudah mendapatkan izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin ini mengandung virus SARS-CoV-2 yang telah dimatikan dan telah melewati uji klinis fase III.

Sinovac bisa diberikan kepada mereka yang berusia di atas 18 tahun. Dosis yang dianjurkan untuk pemberian vaksin jenis ini yaitu 2 dosis sebanyak 0.5 mililiter (ml) per dosisnya dengan jarak pemberian 14 hari atau 2 minggu. Di Indonesia efikasi untuk vaksin ini sebesar 65,3%. Sedangkan di Turki mencapai 9125%.

Vaksin asal Negeri Panda ini sudah didistribusikan ke daerah-daerah yang ada di Indonesia. Kemenkes mencatat sejak 15 April sampai 8 Juli 2021, dosis vaksin Sinovac yang telah didistribusikan sebanyak 52 juta dosis. Dosis sebanyak itu diberikan kepada kurang lebih 22,13 juta orang.

Walaupun terlihat banyak, namun sebenarnya dosis tersebut sangat kurang. Masih banyak masyarakat di daerah yang belum mendapatkan vaksin. Harapannya, jumlah dosis yang ada saat ini dapat dimanfaatkan dengan semakimal mungkin dan dapat digunakan untuk mereka yang masuk dalam daftar prioritas vaksinasi. Efek samping yang disebabkan oleh vaksin ini tergolong ringan. Contohnya, nyeri pada area yang telah disuntik, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, ada juga yang merasakan lelah, mual, sampai muntah.

2. Vaksin Oxford-AstraZeneca

  • Nama vaksin: AZD1222
  • Negara asal: Inggris
  • Bahan dasar: virus hasil rekayasa genetika (viral vector)
  • Uji klinis: fase III (hampir selesai)
  • Lokasi: Inggris, Amerika, Afrika Selatan, Colombia, Peru, Argentina
  • Usia peserta: >18 tahun hingga >55 tahun
  • Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 4–12 minggu
  • Efikasi vaksin: 75%, efikasi vaksin dari Oxford-AstraZeneca tidak jauh berbeda dengan vaksin Sinovac. Vaksin AstraZeneca terbukti aman dan efektif dalam mengurangi risiko terinfeksi Corona dan risiko terjadinya penyakit yang berat atau perlu dirawat di rumah sakit.

Jenis vaksin covid Indonesia berikutnya yaitu AstraZeneca yang merupakan vaksin dari Inggris. Vaksin ini diketahui mengandung virus hasil rekayasa genetika dan virus flu yang tidak berbahaya. Berdasarkan hasil pengujian, vasin ini memiliki efikasi mencapai 76% dalam satu kali suntikan.

Untuk dosis yang dianjurkan dalam pemberian vaksin ini yaitu dua dosis sebanyak 0.5 ml per dosis dengan jarak empat sampai 12 minggu. Vaksin ini cocok diberikan untuk rentang usia di atas 18 tahun hingga diatas 55 tahun.

Hasil uji klinis mengenai vaksin ini diketahui memberikan efek samping yang ringan hingga sedang serta dapat hilang atau sembuh dalam beberapa hari. Efek samping yang biasanya dirasakan yaitu nyeri otot, kemerahan, gatal, bengkak pada tempat yang disuntik, demam, lelah, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, radang tenggorokan, flu dan batuk.

Kurang dari 1% penerimanya merasakan pusing, nafsu makan berkurang, sakit perut, pembengkakan kelenjar getah bening, produksi kulit berlebih, kulit terasa gatal, dan munculnya ruam. Walaupun gejalanya lebih banyak, vaksin ini masih aman untuk digunakan.

Bahkan Indonesia, pada 10 Juni 2021, telah menerima dosis tambahan vaksin jenis ini sebanyak 1,5 juta dosis. Harapannya, dengan adanya tambahan dosis, proses vaksinasi seluruh lapisan masyarakat yang menjadi prioritas segera terselesaikan.

3. Vaksin Sinopharm

  • Nama Vaksin: BBIBP-CorV
  • Negara asal: China
  • Bahan dasar: virus Corona yang dimatikan (inactivated virus)
  • Uji klinis: fase III (selesai)
  • Lokasi: China, Uni Emirat Arab, Maroko, Mesir, Bahrain, Jordan, Pakistan, Peru, Argentina
  • Usia peserta: 18–85 tahun
  • Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 21 hari
  • Efikasi vaksin: 79,34% (di Uni Emirat Arab), cara kerja vaksin Sinopharm sama dengan vaksin Sinovac, yaitu memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap virus Corona menggunakan virus yang telah dimatikan.

Jenis vaksin covid berikutnya yaitu Sinopharm. Vaksin ini juga merupakan vaksin covid dari Tiongkok. Sama seperti Sinovac, Sinopharm juga memiliki kandungan virus corona yang sudah dimatikan. Untuk penggunaannya, dua dosis dengan jumlah sebanyak 0.5 ml per dosis yang diberikan dengan jarak 21 hari. Di Uni Emirat Arab efikasi vaksin ini sudah mencapai angka 79,34%.

Vaksin covid yang bagus ini bisa diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 85 tahun. Sejauh ini diketahui pemberian vaksin ini aman dengan efek samping yang cukup ringan, seperti rasa sakit pada area yang disuntik, ruam, pusing, tegang otot, demam, mual, dan muntah-muntah. Vaksin ini sudah masuk ke Indonesia sejak akhir April 2021. Vaksin ini juga telah melewati uji klinis fase 3 dan mendapatkan izin penggunaan darurat dari otoritas kesehatan di China dan Arab.

4. Vaksin Moderna

  • Nama Vaksin: mRNA-1273
  • Negara asal: Amerika Serikat
  • Bahan dasar: messenger RNA (mRNA)
  • Uji klinis: fase III (selesai)
  • Lokasi: Amerika Serikat
  • Usia peserta: >18 tahun hingga >55 tahun
  • Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 28 hari
  • Efikasi vaksin: 94,1%

Yang membedakan vaksin ini dengan ketiga vaksin di atas adalah bahan dasar yang digunakan. Vaksin Moderna menggunakan salah satu bahan genetik virus (mRNA).

Jenis vaksin corona yang akan digunakan di Indonesia menurut peraturan Menteri Kesehatan adalah Moderna. Vaksin ini merupakan vaksin buatan Amerika Serikat yang memiliki bahan dasar messenger RNA atau mRNA. Moderna diketahui bisa diberikan untuk usia lebih dari 18 tahun sampai di atas 55 tahun, dengan dosis pemberian sama dengan vaksin lainnya yakni dua dosis sebanyak 0.5 ml per dosis dan jarak pemberian 28 hari.

Vaksin ini sudah mendapatkan izin darurat penggunaan dari Amerika Serikat dan telah selesai melewati uji klinis fase III. Efek samping yang dirasakan setelah menggunakan vaksin ini diantaranya rasa lelah, sakit kepala, nyeri oto dan sendi. Namun, efek samping tersebut akan segera hilang maksimal 2 hari. Ada juga efek samping lain seperti nyeri pada bagian yang disuntik, bengkak, dan kemerahan.

5. Vaksin Pfizer-BioNTech

  • Nama vaksin: BNT162b2
  • Negara asal: Amerika Serikat
  • Bahan dasar: messenger RNA (mRNA)
  • Uji klinis: fase III (selesai)
  • Lokasi: Amerika Serikat, Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brazil, Argentina
  • Usia peserta: >16 tahun hingga >55 tahun
  • Dosis: 2 dosis (0,3 ml per dosis) dengan jarak 3 minggu
  • Efikasi vaksin: 95%

Jenis vaksin ini juga dibuat oleh Amerika Serikat dan memiliki bahan dasar yang sama dengan vaksin sebelumnya. Untuk vaksin ini diketahui bisa diberikan untuk mereka yang berusia diatas 16 sampai diatas 55 tahun sebanyak dua dosis dengan jumlah 0.3 ml per dosis dan jarak 3 minggu. Efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin ini sama dengan vaksin Moderna.

6. Vaksin Novavax

  • Nama vaksin: NVX-CoV2372
  • Negara asal: Amerika Serikat
  • Bahan dasar: protein subunit
  • Uji klinis: fase III
  • Lokasi: Inggris, India, Afrika Selatan, Meksiko
  • Usia peserta: 18–59 tahun
  • Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 21 hari
  • Efikasi vaksin: 85–89%

Protein subunit yang digunakan pada vaksin Novavax adalah protein yang dibuat khusus untuk meniru protein alami pada virus Corona. Setelah masuk ke dalam tubuh, protein tersebut akan memicu reaksi antibodi untuk melawan virus Corona dan mencegah infeksi.

perbedaan vaksin covid

Jenis vaksin covid Novavax juga merupakan vaksin buatan Amerika Serikat dengan bahan dasar protein subunit. Vaksin ini bisa diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 59 tahun dengan dua dosis yang berjumlah 0.5 ml per dosis dan berjarak 21 hari. Pada uji klinis pertama dan kedua diketahui efek samping yang ditimbulkan yaitu sakit pada bagian yang disuntik, ruam, pusing, tegang oto, demam, mual, dan muntah.

7. Vaksin Merah Putih – BioFarma

Bekerja sama dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman, PT BioFarma masih terus melakukan pengembangan dan penelitian terhadap vaksin COVID-19. Uji klinis terhadap vaksin ini rencananya baru akan dimulai sekitar bulan Juni 2021.

Vaksin ini merupakan jenis vaksin Covid-19 yang masih dalam proses pengujian. Beberapa universitas dan lembaga penelitian di Indonesia sedang bekerja sama untuk menguji jenis vaksin ini. Termasuk yang terlibat adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Lembaga Eijkman. Pengembangan vaksin ini harapannya bisa segera selesai agar bisa digunakan masyarakat Indonesia lebih cepat.

Demikian perbedaan vaksin covid yang sudah atau akan digunakan di Indonesia. Tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan agar terhindar dari bahaya Covid-19.

CopyAMP code
Fitrianingsih
Fitrianingsih
Hi, i love writing and love my job as content writer, editor, or copywriting.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -spot_img

Most Popular