MediaGo – Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja mengumumkan bahwa gelombang 17 resmi dibuka pada Sabtu siang (5/6) tepat pukul 12.00 WIB. Angin segar ini disampaikan oleh Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu.
“Gelombang 17 dibuka hari ini jam 12.00 WIB,” ujar Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada awak media, Sabtu, 5 Juni 2021.
Louisa mengatakan kuota gelombang 17 ini adalah untuk 44.000 penerima. Jumlah tersebut lebih sedikit dari kuota-kuota gelombang sebelumnya yang bisa mencapai lebih dari 100.000 penerima, bahkan ada gelombang yang kuotanya mencapai 600.000 penerima.
Pasalnya, program pada gelombang ini bukan bersifat penambahan kuota, melainkan untuk memulihkan status kepesertaan para penerima bantuan yang dicabut. “(Gelombang 17) Sekitar 44.000 karena hanya memulihkan kepesertaan yang dicabut dari gelombang 12-16,” ujar Louisa.
Sebelumnya, PMO Kartu Prakerja menjelaskan bahwa penerima yang tidak membeli paket pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak mereka ditetapkan sebagai penerima bantuan akan dicabut kepesertaannya.
“Begitu banyak orang yang ingin bergabung dengan Program ini, jangan sia-siakan kesempatan yang sudah ada di dashboard,” tutur Louisa.
Seperti tahun sebelumnya, peserta akan menerima insentif sebesar Rp 3,55 juta. Dari total itu, Rp 1 juta di antaranya akan digunakan untuk membeli paket pelatihan secara daring.
Sedangkan bantuan sebesar Rp 2,4 juta bakal diberikan secara tunai sebanyak empat kali (Rp 600 ribu per bulan) setelah peserta menyelesaikan pelatihannya dan mengisi rating. Sedangkan insentif Rp 150 ribu akan diberikan bila peserta telah mengisi tiga kali survei.
Syarat Pendaftaran Kartu Prakerja
Banyak masyarakat yang mengeluhkan gagalnya aplikasi pendaftaran mereka dalam pendaftaran Program Kartu Prakerja di tahun 2020. Bahkan, ada banyak masyarakat yang dari gelombang 1 hingga 11 belum juga lolos menjadi penerima insentif Kartu Prakerja.
Ada beberapa hal yang menjadi catatan mengenai kemungkinan gagalnya aplikasi pendaftaran Kartu Prakerja. Informasi ini dirangkum bersumber dari Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja.
Bagi pendaftar yang ingin lolos menjadi penerima Kartu Prakerja, harap memperhatikan persyaratan berikut:
- Nama lengkap harus sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
- Perhatikan nomor Kartu Keluarga (KK). Jangan sampai ada ketidakcocokan antara data di KTP dan KK
- Tanggal lahir harus sesuai KTP
- Alamat surat elektronik (surel) atau email yang jelas dan aktif (kotak masuk jangan sampai penuh atau jangan gunakan e-mail yang sudah lama tidak dipakai)
- Nomor handphone yang sesuai dengan data diri saat registrasi
- Alamat sesuai KTP
Saldo Pelatihan Kartu Prakerja Tak Bisa Diuangkan
Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan bahwa saldo pelatihan tidak bisa diuangkan, melainkan harus digunakan untuk membeli pelatihan pertama dan pelatihan seterusnya. Jika tidak maka saldo tersebut akan hangus dan kembali ke kas Negara.
“Kita akan memperbaiki atau meningkatkan edukasi kita terkait dengan saldo pelatihan, bahwa saldo pelatihan itu tidak bisa diuangkan jadi harus dihabiskan, Rp 50 perak sisa saja itu diambil ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan). Jadi teman-teman pokoknya udahlah ambil pelatihan,” kata Denni dalam Pemaparan hasil survei Persepsi Penerima Kartu Prakerja, Kamis (20/5/2021).
Lanjutnya, PMO terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan agar penerima bisa lebih leluasa dan mudah dalam menjalankan pelatihannya. Misalnya, PMO sudah menggunakan mesin learning untuk memberikan rekomendasi pelatihan yang cocok untuk peserta yang bersangkutan, apabila peserta tersebut bingung dalam menentukan pilihan.
“Jadi kita sudah menggunakan mesin learning, misalnya saldo latihannya sisa Rp300.000 nanti bisa lihat di dashboardnya situ ada recommendation berdasarkan profil yang mirip dengan peserta dari ratusan ribu pengguna sebelumnya, dan itu masih cukup dengan Rp 300.000 sisa saldonya,” jelasnya.
Ke depannya PMO juga akan berinvestasi lebih banyak mempromosikan Program Kartu Prakerja melalui Facebook. Ternyata pengaruh sosial media itu sangat besar, hal itu tercermin dari hasil survei yang dilakukan oleh Cyrus Network kepada 2.000 responden penerima kartu prakerja.
Dimana di urutan kedua sebanyak 28,2 persen sumber utama peserta memperoleh informasi tentang Program Kartu Prakerja melalui media sosial, sementara yang paling besar berasal dari dari teman, dan sisanya mereka peroleh dari media online, televisi dan media cetak.
“On top dari itu kita juga tapi belajar dari hasilnya Cyrus kita akan berinvestasi lebih banyak di Facebook karena ternyata tuh sosialisasi tadi kan media sosial nomor dua dari teman. Tapi untuk media sosial itu instagram nomor satu itu sudah cocok dengan strategi kita, tapi strategi komunikasi kedua adalah Facebook jadi kita ingin kemudian sosialisasinya lebih banyak ke situ,” pungkasnya.