MediaGo – Dunia perbankan tidak luput dari adanya potensi penipuan dengan berbagai modus, salah satunya ialah social engineering. Pelaku penipuan bahkan ada yang mengatasnamakan BRI untuk mempengaruhi masyarakat agar nasabah memberikan data transaksi perbankan yang bersifat rahasia.
Apa itu social engineering? Menurut Imperva, social engineering merupakan bentuk rekayasa sosial lewat aktivitas manipulasi psikologi untuk mengelabui pengguna perangkat lunak atau aplikasi media sosial agar sasarannya membuat kesalahan keamanan atau memberikan informasi sensitif kepada pihak anonim.
Baca juga: Begini Cara Mencegah Penipuan Di Ranah Digital
Aksi social engineering dapat terjadi dalam satu atau beberapa langkah yang umumnya dimulai dengan penyelidikan oleh pelaku terhadap korban. Penyelidikan ini dilakukan dengan pengumpulan informasi atau latar belakang yang diperlukan, terutama titik masuk atau potensi utama dari protokol keamanan dari privasi korban yang lemah.
Semakin maraknya penipuan social engineering, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengimbau nasabah untuk tidak membagikan data pribadi dan data perbankan sebagai kunci utama terhindar dari social engineering. Data-data tersebut meliputi nomor rekening, OTP (One Time Password), nomor kartu, PIN, hingga user dan password internet/mobile banking.
Baca juga: Hati-Hati! Marak Modus Penipuan Online
“Seiring adanya modus penipuan social engineering, BRI senantiasa terus mengimbau nasabah untuk menjaga kerahasiaan data transaksi perbankan. Kerahasiaan data seperti OTP, PIN, hingga user dan password internet/mobile banking tersebut menjadi kunci agar tidak terjadi pemindahan dana oleh pelaku kejahatan sehingga nasabah tidak mengalami kerugian,” tegas Aestika.
Selanjutnya, Aestika mengatakan bahwa nasabah juga harus mengenali saluran informasi BRI. Dirinya mengatakan seluruh saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat di percaya dan di akses oleh masyarakat secara luas.
Baca juga: Waspada Penipuan, Ini Ciri-Ciri Investasi Bodong
“BRI senantiasa memberikan akses informasi kepada nasabah melalui saluran komunikasi resmi. Bila nasabah mendapatkan informasi di luar dari saluran komunikasi resmi, kami imbau untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan BRI, serta tetap menjaga kerahasiaan data perbankan,” terang Aestika.
BRI terus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku aktivitas transaksi perbankan masyarakat serta pembaharuan teknologi untuk meningkatkan keamanan transaksi dan perlindungan data pribadi nasabah. “Perlindungan data akan selalu menjadi prioritas,” ungkap Aestika.