MediaGo – Musim hujan tentu seiring dengan potensi banjir yang menjadi momok bagi setiap pengendara, dimana kerugian yang ditimbulkan tidak hanya kelumpuhan pada jalur transportasi namun termasuk juga kerusakan mobil pribadi akibat terendam genangan air.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan datang lebih awal dibandingkan normalnya. BMKG menjelaskan bahwa perkiraan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi di bulan September hingga November 2022 kemudian perkiraan puncak musim penghujan terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023.
Sebagai pemilik kendaraan yang terendam banjir, kamu masih dapat memperbaiki kerusakan mobil, tapi biaya perbaikannya tidak sedikit. Untuk itu, saat banjir kamu perlu berhati-hati dan mengetahui kemungkinan kerusakan mobil apa saja yang dapat terjadi pada kendaraanmu.
Co-Founder Lifepal.co.id Benny Fajarai membagikan informasi terkait kerusakan mobil yang umum terjadi akibat banjir. Berikut 5 jenis kerusakan mobil akibat banjir.
1. Kerusakan Mesin
Kerusakan mobil yang umum terjadi akibat banjir adalah Water Hammer. Water Hammer adalah keadaan di mana ruang bakar terkontaminasi air sehingga menyebabkan piston berlubang atau bengkok, hal ini disebabkan karena piston tidak dapat mengkompresi air.
Biasanya hal ini paling sering dialami mobil yang nekat menerobos banjir atau menghidupkan mobil secara paksa saat keadaan terendam. Jika kendaraan terendam banjir mencapai setinggi kap mesin, sebaiknya jangan menyalakan kendaraan karena hal tersebut akan menyebabkan kerusakan mobil parah seperti korsleting atau kerusakan lain pada komponen elektrikal mobil.
2. Kerusakan Bodi Mobil
Air merupakan musuh dari logam. Artinya, bodi mobil rentan berkarat saat terendam banjir. Air akan masuk ke dalam celah-celah mobil yang sulit dijangkau. Air kotor yang dibawa banjir bisa saja mengandung bahan kimia atau zat asam yang mempercepat korosi dan kerusakan mobil. Jika hal ini terjadi, akan timbul banyak karat-karat pada bodi mobil.
3. Kerusakan Sistem Kelistrikan
Komponen kelistrikan menjadi komponen yang paling rentan bila terkena banjir. Ketika mobil sudah terendam genangan air, komponen-komponen yang ada pada mobil dapat rusak seketika akibat masuknya air ke bagian ruang mesin, terlebih lagi jika air tersebut mengandung lumpur.
Salah satunya adalah ECU (Electronic Control Unit), jika terjadi kerusakan pada ECU yang menjadi otak mobil, aki, kabel-kabel, motor starter, dinamo, dan lain sebagainya, perlu dilakukan pengecekan secara menyeluruh, jika tidak dilakukan maka akan menyebabkan potensi korslet yang memicu kebakaran.
4. Kerusakan Interior Mobil
Interior mobil menjadi sektor yang paling sulit dikembalikan seperti sedia kala jika mobil terendam banjir. Dashboard, jok, plafon, doortrim, karpet, dan lainnya akan mengalami kerusakan parah. Meskipun dikeringkan tetap saja akan meninggalkan bekas banjir di setiap sisinya, mengingat banjir merupakan air kotor.
5. Kerusakan Kolong Mobil
Sektor kolong seperti kaki-kaki mobil sudah pasti wajib dicek saat mobil menjadi korban banjir. Misalnya saja bearing roda, rem, dan kopling. Air yang masuk ke komponen tersebut bakal mempercepat keausan pada komponen.
Kopling yang terendam bisa menyebabkan karat dan membuat perpindahan gigi menjadi selip. Begitu pun dengan rem. Kotoran lumpur dari banjir bisa menghambat kerja sistem rem. Seal dan piston rem akan cepat rusak sehingga bisa membuat ban terkunci.
Baca juga: Tips Memilih dan Memasang Aksesori Mobil |
Oleh karena itu penting bagi pemilik kendaraan untuk menyadari akan potensi kerugian secara finansial dan waktu apabila kendaraan terkena musibah banjir. “Opsi untuk memiliki asuransi yang menawarkan berbagai manfaat berupa penggantian kerusakan akibat banjir akan menjadi pilihan yang tepat sebagai bentuk perlindungan terhadap kendaraan dan juga faktor finansial.” tutup Benny.