MediaGo – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang kembali diluncurkan. Hal ini bertujuan agar masyarakat mencintai dan menggunakan produk ekonomi kreatif karya anak bangsa, khususnya UMKM.
Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021 (Gernas BBI) yang diselenggarakan secara hybrid dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Senin (11/1/2021) ini diharapkan produktivitas UMKM kembali meningkat dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, gerakan ini sebagai bentuk kampanye nasional dalam mendorong pelaku UMKM untuk go digital, serta meningkatkan kehadiran produk-produk lokal yang inovatif dan memiliki daya saing tinggi dengan memaksimalkan karifan lokal sebagai ciri khas.
“Gernas BBI juga mendorong kita untuk saling gotong-royong, gerak bersama dalam membangun pelaku usaha sektor ini dengan mencintai dan membeli produk hasil UMKM,” katanya.
Baca juga: Informa Kini Tampil Lebih Lifestyle, Modern, Dan Nyaman
Gernas BBI sendiri lahir sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangkitkan industri ekonomi kreatif tanah air. Gernas BBI kemudian dijalankan dengan sinergi dari 13 Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi termasuk Kemenparekraf.
Pada program BBI 2020, sebanyak 3,4 juta UMKM tergabung dalam ekosistem digitas. Menparekraf Sandiaga berharap di tahun ini semakin banyak pelaku UMKM yang go digital.
“Untuk masyarakat Indonesia, kita harus lebih mencintai, membeli, dan menggunakan produk-produk lokal yang dihasilkan oleh pelaku UMKM Indonesia,” tutur Sandiaga.
Program Beli Kratif Lokal
Dalam mendukung program Gernas BBI, tahun lalu Kememnparekraf juga menginisiasi program Beli Kreatif Lokal. Selain kampanye untuk mendorong masyarakat lebih mencintai produk lokal, program tersebut juga memberikan berbagai pendampingan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kompetensi diri dan memberikan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital.
Dampak yang dirasakan pelaku UMKM dari program tersebut adalah meningkatnya kapasitas dan daya saing, sehingga karya yang dihasilkan mampu memiliki nilai jual yang tinggi dan berkualitas.
Data dari belikreatiflokal.id menyebutkan, tahun lalu program ini terbukti memberikan dampak yang sangat besar, di mana total revenue keseluruhan pelaku yang bergabung mencapai Rp 22,2272,199,667 dan menyerap banyak tenaga kerja.
“Program pendampingan ini akan terus kita lakukan dan diperluas,” tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.