MediaGo – Akulaku baru saja meraih pendanaan sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun dari bank asal Thailand, Siam Commercial Bank. Anak usahanya, PT Bank Neo Commerce Tbk juga menyelesaikan right issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai US$ 175 juta pada kuartal empat 2021.
Dikutip dari katadata.co.id, Tahun lalu startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) itu telah memperoleh pendanaan US$ 125 juta. Investasi ini dipimpin oleh Silverhorn Group, yang menjadi investor sekaligus mitra pembiayaan Akulaku sejak 2018.
Raih Pendanaan Anyar, Akulaku siap jadi Fintech yang semakin besar
William Li selaku CEO Akulaku menyampaikan, visi perusahaan yakni memenuhi kebutuhan keuangan sehari-hari pelanggan yang kurang terlayani di pasar negara berkembang. “Putaran pendanaan baru-baru ini memungkinkan kami melanjutkan visi itu,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (15/2/2022).
Akulaku akan memperluas jangkauan geografis penawaran layanan di seluruh Asia Tenggara. “Memungkinkan kami untuk terus memperkenalkan inovasi baru bagi pelanggan,” lanjutnya.
Akulaku sendiri telah berdiri pada 2016 dan telah berkembang menjadi platform beli sekarang bayar kemudian atau Buy Now Pay Later (BNPL) besar di Indonesia. Startup tersebut telah menyalurkan kredit lebih dari US$ 2,2 miliar kepada lebih dari enam juta pengguna tahun lalu. Anak usahanya, Bank Neo Commerce pun meluncurkan layanan mobile digital banking pada Maret 2021. Bank digital ini kini memiliki lebih dari 13 juta pengguna.
William menilai, pasar ritel digital di Asia Tenggara tumbuh secara eksponensial. Ada lebih dari 80% konsumen yang berbelanja di layanan online. Akulaku pun berfokus mempercepat transformasi digital ritel di Asia Tenggara. Caranya, dengan menyediakan akses konsumen ke layanan perbankan yang fleksibel.
“Akulaku memiliki posisi pasar dominan dan baik dengan teknologi inovatif dan penawaran produk unggulan,” ujar Arak.
Oleh karena itu, bank asal Thailand itu berinvestasi di Akulaku. “Berharap dapat memanfaatkan keahlian mendalam kami di sektor jasa keuangan Thailand untuk mendukung ekspansinya,” katanya.