MediaGo – Meski di tengah pandemi COVID-19, tidak menyurutkan niat musisi muda berbakat Jonathan Kuo untuk berkarya. Dirinya berencana menggelar resital bertajuk “The Russian Connections” yang berlangsung pada 10 dan 11 April 2021 mendatang secara daring bersama Jakarta Sinfonietta.
Pertunjukan musik bagi pianis klasik yang juga salah satu Young Steinway Artist dari Indonesia ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu. Selain dari memberikan pengalaman unik, tampil dihadapan penikmat musik klasik sangat dirindukannya walaupun secara daring.
“Tentu jadi pengalaman unik dan berkesan. Ada perbedaannya, biasanya bisa berinteraksi langsung dengan penonton dan sesama pemain. Semoga konser online nanti bisa dinikmati oleh semuanya,” kata pria yang akrab disapa Jo saat jumpa media secara daring, Selasa (23/3/2021).
Terhitung sudah empat kali, pria asal Bandung, Jawa Barat ini menggelar perntunjukan musik daring. Tiga diantaranya bersama Jakarta Conservatory of Music (JCoM) serta House of Piano (part of Steinway and Sons Indonesia).
Jonathan Kuo dan Jakarta Sinfonietta Hadirkan Pertunjukkan Musik selama 50 Menit
Dalam pertunjukan musik berdurasi sekitar satu jam 50 menit ini akan ada tiga karya yang dibawakan. Pertama adalah Konserto untuk piano dan orkestra dalam A Mayor, KV 488 – Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791). Kedua, Simfoni dalam C- Igor Stravinsky (1882-1971).
Sedangkan ketiga, Konserto untuk piano dan orkestra dalam C Minor, Op 18 – Sergei Rachmaninoff (1873-1943). Untuk karya Mozart dan Sergei Rachmaninoff akan dibawakan Jonathan dan orkes. Sedangkan untuk karya Igor Stravinsky akan dibawakan oleh orkes saja.

Latar Belakang Konser Usung Tema “The Russian Connections”
Sementara itu, Pimpinan Jakarta Sinfonietta Iswargia R Sudarno menerangkan alasan di balik pemilihan program lagu tersebut. Rangkaian program ini menggambarkan secara singkat dan padat apa yang terjadi dalam dunia permusikan di Rusia satu abad lalu.
“Karya ini bahkan mendampingi Stalin di tempat tidurnya ketika sedang menjelang ajalnya. Ini menunjukan bahwa tradisi musik Eropa Barat sangat mempengaruhi perkembangan musik di Rusia,” katanya Iswargia yang juga merupakan guru Jonathan.
Karya lain yang dibawakan Jo bersama Jakarta Sinfonietta adalah Konserto Piano No. 2 dalam C Minor karya Rachmaninoff. Karya tersebut ditulis setelah masalah depresi berat yang dialami Rachmaninoff atas kegagalannya dalam penulisan Simfoni No. 1.
“Konserto piano ini didedikasikan untuk psikiaternya, Dr. Nicolai Dahl, yang berhasil menyembuhkan, bahkan akhirnya memberikan kesuksesan yang gemilang bagi Rachmaninoff,” tutur Iswargia.
Di antara kedua konserto piano tersebut, Jakarta Sinfonietta akan memainkan Simfoni karya Stravinsky, seorang komponis Rusia yang walaupun hidup semasa dengan Rachmaninoff memiliki bahasa dan pemahaman musik yang saling bertolak belakang.