MediaGo– Beberapa pekan terakhir, linimasa media sosial ramai membicarakan tentang kualitas udara buruk di Tangerang Selatan yang berstatus tidak sehat. Tangerang Selatan sempat menempati urutan pertama sebagai kota paling berpolusi.
Baca Juga: Polusi Udara Tangsel Jadi Sorotan, Simak Alasannya!
Kualitas udara buruk dan polutan yang besar ternyata dapat berdampak terhadap beberapa masalah kesehatan. Bagi orang yang sensitif, partikel udara kotor dapat memicu penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis dan penyakit paru lainnya.
Jika saat berada di luar ruangan masyarakat dapat menggunakan masker. Namun jika didalam rumah, bagaimana masyarakat melindungi diri dari efek kualitas udara buruk serta polutan udara?
Store Leader Ace Hardware Teraskota BSD, Febriansyah mengatakan, salah satu cara terbaik adalah meletakkan air purifier atau mesin pembersih udara di rumah. Pilihlah yang jangkauannya sesuai dengan ukuran atau luas ruangan.
“Jika pertimbangannya adalah keindahan desain, masyaramat dapat menjatuhkan pilihan kepada air purifier Clair Cube. Bentuknya yang unik dan stylish, cocok untuk diletakkan di ruang bergaya modern maupun kontemporer. Anda juga bebas menentukan pilihan dari 2 posisi peletakkan,” ujar Febri.
Mesin pembersih udara Clair Cube tidak hanya cantik dari segi desain, namun dari segi fungsi juga tidak perlu diragukan lagi. Merek air purifier asal Korea ini menggunakan teknologi penyaringan udara yang berbeda dari umumnya dan menggunakan tiga lapisan penyaringan.
Baca Juga: Udara Makin Kotor, Ini 7 Cara Menjaga Kualitas Udara di Rumah yang Benar!
Yakni, Filter E2F berbeda dengan air purifier pada umumnya yang menggunakan HEPA filter, Clair Cube menggunakan filter E2F elektrostatis yang mampu menyaring polutan udara super kecil hingga yang berukuran 0,1 mikron. HEPA filter hanya mampu menyaring polutan udara berukuran hingga 0,3 mikron.
Sementara itu, ada beberapa polutan udara super halus yang berukuran 0,1 mikron di antaranya: virus influenza, bakteri, jamur, alergen, VOC (volatile organic compound) – senyawa organik yang mudah menguap, asap dan masih banyak lagi sehingga kualitas udara buruk.
“Filter E2F Clair Cube bekerja dengan cara menarik polutan udara menggunakan elektrostatis (reaksi yang sama ketika balon atau penggaris plastik digesekkan ke kepala dan rambut kita akan berdiri). Teknologi ini membuat efektivitas filter E2F dalam menyaring polutan udara mencapai 99,6 persen, dan filter E2F ini mampu bertahan hingga 12 bulan sebelum akhirnya perlu diganti dengan yang baru,” jelasnya.
Kemudian, Lampu UV pembunuh kuman yang berbeda dengan tipe air purifier Clair lainnya, Clair Cube memiliki fitur tambahan yaitu lampu UV pembunuh kuman. Jenis cahaya yang digunakan adalah Violet Blue Light yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia. Dengan tingkat efektivitas pemberantasan kuman sebesar 99,9 persen, lampu UV ini membuat bakteri menjadi tidak terlihat.
Terakhir, Pengion (ionizer) baru yang ada di Clair Cube mampu merilis 3 juta ion negatif per meter kubik. Ion negatif ini akan menghancurkan bakteri dan molekul bau tak sedap di udara. Jadi masyarakat bisa memperoleh udara yang tidak hanya bersih namun juga segar di dalam ruangan.
Baca Juga: 3 Tanaman Anti Polusi Untuk Menjaga Kualitas Udara di Dalam Rumah
“Clair Cube cocok digunakan di dalam ruangan berukuran 14-18 meter persegi. Ada tiga pilihan kecepatan angin yang bisa dipilih. Canggihnya lagi, meski sedang beroperasi dalam tingkat kecepatan angin paling tinggi, Clair Cube tidak berisik. Selain sangat senyap, Clair Cube juga hemat energi. Konsumsi listrik maksimumnya hanya 6 watt. Jadi meski Clair Cube beroperasi 24 jam setiap hari, tidak akan membebani tagihan listrik bulanan,” tandasnya.