Lawan Anemia Penyebab Stunting, Pemerintah Luncurkan Program Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022

Kementerian Kesehatan mengadakan program lintas sektor yaitu Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang diikuti secara virtual oleh 6000 lebih sekolah di seluruh Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin yang langsung membuka kegiatan pada Rabu tanggal 26 Oktober 2022 di Pondok Pesantren Al Wathoniyah Pusat Putri, Jakarta. Dalam rangkaian Gerakan Nasional Aksi Bergizi juga ada kegiatan pemecahan rekor MURI Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Serentak di Sekolah Seluruh Indonesia. 

Kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini dilakukan untuk pencegahan stunting lebih besar lahir. Saat ini data di tahun 2022, ketika bayi lahir ada 23% bayi di Indonesia sudah dalam kondisi stunted dengan  panjang badan lahir di bawah 48 cm. Sedangkan sisanya 77% stunting terjadi setelah kelahiran.

Baca Juga : Cegah Stunting dengan Gizi dan Pola Asuh Anak

Mengenal Gerakan Nasional Aksi Bergizi 

Salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah stunting dan anemia yang keduanya sangat berkaitan. Anemia juga bisa dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut, terutama perempuan. Kondisi tubuh didiagnosa sebagai anemia jika kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah lebih rendah dari yang seharusnya.

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, kasus anemia pada anak masih sangat tinggi  dimana 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Hal ini sering dialami oleh para terutama remaja putri. 

Baca Juga : Waspada! Ini Gejala Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Kurangnya kepatuhan remaja putri dan ibu hamil mengkonsumsi TABLET TAMBAH DARAH (TTD) juga menjadi penyebab anemia ini sering terjadi. Dan anemia ini bisa menyebabkan stunting. 

Karena itulah, wajib untuk membuat intervensi terhadap stunting ini lebih besar lagi mulai dari sebelum kelahiran dan sesudah kelahiran. Gerakan Aksi Bergizi merupakan salah satu pencegahan yang bisa dilakukan sebelum kelahiran dan sudah ada dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Indikator gerakan Aksi Bergizi ini adalah para remaja putri yang menerima atau mengkonsumsi tablet tambah darah dengan target 90% di seluruh Indonesia. 

Agar tidak terjadi stunting, maka sejak remaja putri wajib mengkonsumsi tablet tambah darah apalagi kalau Hb di bawah 12. Konsumsi TTD ini dilakukan setiap minggu di sepanjang tahun. Sehingga bila nanti remaja putri menjadi seorang ibu dan hamil, maka generasi Indonesia selanjutnya akan bebas stunting dan anemia. Dengan memperhatikan kondisi gizi ibu, maka tetap harus sejak dini dilakukan pemberian TTD ini.

Baca Juga : 5 Makanan Penambah Zat Besi, Cocok Untuk Cegah Penyakit Anemia

Semoga Indonesia bisa terbebas dari stunting dan anemia berkat Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini. Mari kita lawan stunting dan anemia sejak dini!