SDH Lippo Harapan Sekolah Dian Harapan Display Ad
Thursday, December 5, 2024
spot_imgspot_img
HomeKesehatan2 Cara Cegah Stunting dengan Gizi dan Pola Asuh Anak

2 Cara Cegah Stunting dengan Gizi dan Pola Asuh Anak

MediaGo – Sosialisasi dan peringatan bahaya stunting bagi anak-anak Indonesia masih terus dilakukan oleh pemerintah. Berdasarkan Status Gizi Balita Indonesia 2019, prevalensi stunting bagi anak-anak di Indonesia yang saat ini sebesar 27,67 persen dapat terus turun.

Kasus stunting lebih banyak terjadi pada masyarakat kurang mampu, tetapi penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja jika ibu hamil dan keluarganya tidak memiliki pengetahuan yang memadai dalam pengasuhan anak sejak dalam kandungan.

Baca juga: Orangtua Sebagai Tonggak Pemenuhan Gizi Anak

Stunting dapat terjadi pada awal kehidupan, yaitu 1.000 hari sejak masa konsepsi hingga anak berusia 2 tahun. Ini berarti, stunting masih dapat dicegah sejak masa kehamilan dengan melakukan deteksi stunting melalui pemeriksaan USG secara rutin.

Kebutuhan Gizi Cukup Bisa Mencegah Stunting

Kebutuhan Gizi Cukup Bisa Mencegah Stunting

Dokter Spesialis Gizi Klinik RSIA Bina Medika Bintaro dr. Amalia Primahastuti, Sp.GK mengatakan, demi menghindari terjadinya pertumbuhan janin yang terhambat maka ibu hamil harus dalam kondisi tidak undernutrition (kekurangan gizi), juga harus terhindar dari infeksi selama hamil agar tidak terjadi kelahiran prematur.

Dengan melakukan pemeriksaan maka dapat diketahui apakah pertumbuhan janin sudah sesuai dengan usia. Kemudian setelah lahir, deteksi dini dapat dilakukan dengan secara rutin mengukur berat dan panjang atau tinggi badan setiap bulannya pada usia 0-12 bulan dan setiap 3 bulan pada usia 1-3 tahun.

Baca juga: 6 Nutrisi Penting MPASI Bayi Usia 6 Bulan

Agar ibu hamil tidak kekurangan gizi, harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta suplemen yang dibutuhkan selama hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Zat gizi terbagi menjadi 2, yaitu makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral).

Sedangkan untuk anak, Dr. Amalia menyarankan agar bayi di bawah usia enam bulan sebaiknya diberikan ASI eksklusif. Sebab, ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan sebagai asupan nutrisi pada bayi.

Pola Asuh Anak

Pola Asuh Anak cegah stunting

Pola asuh juga menjadi salah satu cara mencegah stunting, yaitu praktek pemberian makan, imunisasi, stimulasi, dan kebersihan. Seperti dilansir dari Healthline, pemberian makan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) saat anak lahir, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI saat anak berusia enam bulan.

Ibu juga perlu membawa anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya agar anak dapat di imunisasi sesuai jadwal.  Aspek kebersihan, yaitu  menggunakan air bersih saat MCK, untuk masak dan minum serta cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 

“Kebersihan sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui, terlebih saat pandemi karena berisiko terkena penyakit infeksi termasuk virus Covid-19. Pada masa pandemi juga kemungkinan semakin banyak anak yang berisiko mengalami stunting karena terbatasnya akses makanan dan layanan kesehatan”, sebut dr. Amalia.

Baca juga: Gizi Mendukung Prestasi, Mitos Atau Fakta?

nutrisi pada mpasi anak

Jika anak yang dilahirkan terlanjur stunting, dr. Amalia menyarankan, orangtua membawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi.  Pada stunting fase awal, terapi dapat dilakukan karena  cukup   terbukti ada anak-anak yang menjalankan terapi, mampu kembali ke tinggi normalnya.

Secara umum terapi pada anak stunting adalah pemberian makanan bergizi seimbang dengan kalori yang adekuat dan diberikan suplementasi gizi mikro. Pemerintah Indonesia pun sudah menjalankan berbagai program untuk meningkatkan asupan makan melalui Program Makanan Tambahan (PMT) dan suplementasi seperti kapsul vitamin A, taburia (multivitamin), dan zinc (zat besi).

Dengan memiliki pengetahuan mengenai pola asuh dan gizi, serta bahaya stunting berarti kita peduli pada kesehatan dan masa depan anak. Demikian juga dengan memiliki asuransi kesehatan, finansial keluarga terjaga dan kita pun siap membantu anak mencapai masa depannya.

Baca Juga: 4 Manfaat Tummy Time Untuk Bayi yang Penting Orang Tua Ketahui!

CopyAMP code

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

- Advertisment -spot_img

Most Popular