MediaGo – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah membentuk Pos Komando Satuan Tugas (Posko Satgas) THR Keagamaan 2023 sejak 28 Maret 2023. Hingga 15 April 2023, Posko THR Kemanker telah memberikan 1.988 layanan yang terdiri dari 1.050 layanan konsultasi dan 938 layanan aduan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menjelaskan, 1.050 layanan konsultasi tersebut merupakan rekapitulasi layanan konsultasi Posko THR pada rentang 28 Maret 2023 sampai 14 April 2023 di 34 provinsi.
Sedangkan 938 layanan aduan merupakan rekapitulasi layanan aduan Posko THR pada rentang 28 Maret 2023 sampai 15 April 2023, yang mencakup 669 perusahaan. Dari 938 aduan tersebut, 23 di antaranya telah ditindaklunjuti.
Anwar merinci, dari 938 aduan tersebut ada 468 aduan THR tidak dibayarkan, 377 aduan pembayaran THR tidak sesuai ketentuan, dan 93 aduan THR terlambat dibayarkan.
“Hari ini merupakan hari terakhir pembayaran THR keagamaan oleh perusahaan. Oleh karenanya, kami mengimbau dan mengingatkan komitmen teman-teman pengusaha terhadap pembayaran THR tahun ini,” katanya dikutip dari keterangan tertulis Kemnaker, Minggu (16/4/2023).
DKI Jakarta Terima Aduan Terbanyak
Dilihat dari sisi sebaran, Provinsi DKI Jakarta menempati urutan teratas dengan 312 aduan. Disusul Provinsi Jawa Barat sebanyak 217 aduan, Jawa Tengan 106 aduan, Banten 76 aduan, Jawa Timur 52 aduan, dan DIY 25 aduan.
Sebaran berikutnya ada di Provinsi Aceh sebanyak 3 aduan, Provinsi Sumatera Utara 16 aduan, Sumatera Barat 16 aduan, Riau 16 aduan, Jambi 8 aduan, Sumatera Selatan 17 aduan, Bengkulu nol aduan, Lampung 3 aduan, Kepulauan Bangka Belitung 4 aduan, dan Kepulauan Riau 12 aduan.
Selain itu, di Provinsi Bali terdapat 4 aduan, NTB 2 aduan, NTT 1 aduan, Kalimantan Barat 4 aduan, Kalimantan Tengah 4 aduan, Kalimantan Selatan 9 aduan, Kalimantan Timur 8 aduan, dan Kalimantan Utara 1 aduan.
kemudian, Provinsi Sulawesi Utara 1 aduan, Sulawesi Tengah 4 aduan, Sulawesi Selatan 9 aduan, Sulawesi Tenggara 3 aduan, Gorontalo 1 aduan, Sulawesi Barat nol aduan, Maluku 1 aduan, Maluku Utara 1 aduan, Papua 2 aduan, Papua Barat nol aduan.
Anwar memastika bahwa aduan-aduan terkait THR tersebut akan ditindaklanjuti. “Atas aduan-aduan tersebut, Kami akan menindaklanjutinya baik melalui Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker maupun Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota,” ujarnya.