Pemerintah melalui Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) pada tahun 2020-2021 telah menyelesaikan pembangunan lima rusun di Yogyakarta. Pembangunan ini merupakan bagian dari upaya penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Rumah Susun.
Rinciannya, empat rusun merupakan hunian untuk lembaga pendidikan, yakni Rusun Asrama Mahasiswa PIAT Universitas Gadjah Mada (UGM), Rusun Pondok Pesantren Ali Maksum, Rusun Pondok Pesantren Mualimin Muhammadiyah, dan Rusun Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Baca juga: 7 Orang Terkaya Di Dunia Ini Berasal Dari Aset Kripto Dan Bitcoin
Sedangkan satu rusun lainnya adalah Rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak. Rumah susun tersebut diharapkan dapat meningkatkan para kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Rabu (30/06/2021).
Baca juga: Jenis-Jenis Masker Yang Disebut Efektif Untuk Cegah Penularan Virus
Pembangunan rusun di samping untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, santri di pondok pesantren, juga untuk TNI/Polri dan ASN. Diharapkan dengan penyediaan hunian yang layak berupa rusun dapat memberikan kontribusi nyata bagi produktivitas ASN dalam bekerja.
Selama 2020-2021, total unit yang dibangun dari lima rusun di Yogyakarta tersebut sebanyak 10.622 unit. Pada tahun 2020, telah selesai dibangun sebanyak 823 unit rusun dan dilanjutkan pada tahun 2021 sebanyak 9.799 unit.
Baca juga: Traveloka Campus, Nama Kantor Baru Traveloka Di BSD City
Rumah Susun Asrama Mahasiswa PIAT UGM dibangun sebanyak satu tower yang terdiri atas 43 unit. Rusun yang pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 hingga April 2021 ini ditujukan untuk memberikan tempat tinggal atau hunian bagi mahasiswa dan peneliti PIAT UGM.
Kemudian Rusun Pondok Pesantren Ali Maksum, dibangun dengan tipe barak santri sebanyak satu tower yang terdiri atas delapan unit. Rusun yang pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 hingga Maret 2021 ini bertujuan untuk memberikan tempat tinggal atau hunian bagi santri pondok pesantren sehingga memudahkan mereka dalam mengikuti proses belajar.
Baca juga: Kemenperin Dukung Pengembangan Modern Halal Valley Di Cikande
Selanjutnya, Rusun Pondok Pesantren Mualimin Muhammadiyah dibangun sebanyak satu tower yang terdiri atas 86 unit. Pekerjaan pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 dan selesai pada Mei 2021. Kemudian Rusun Asrama Mahasiswa UNY, sebanyak satu tower yang terdiri atas 43 unit. Pembangunan fisik rusun dimulai sejak Februari 2020 dan selesai pada Maret 2021.
Terakhir, Rumah Susun ASN BBWS Serayu Opak sebanyak satu tower terdiri atas 68 unit yang ditujukan untuk para ASN yang bertugas dari luar daerah dan belum memiliki tempat tinggal. Pembangunan fisik rusun ini dimulai sejak September 2020 dan selesai pada Juli 2021. Setiap unit rusun dilengkapi dengan furnitur berupa tempat tidur utama, tempat tidur susun, sofa, lemari, meja, dan kursi. Pada rusun juga terdapat sarana seperti ruang serbaguna, ruang pengelola, dan musala.